Lompat ke isi

Kalimantan Utara: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Luthfi94 (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 3: Baris 3:
Kalimantan Timur bagian utara merupakan bekas wilayah '''Kesultanan Bulungan'''. Daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> [[Kerajaan Berau]] menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk dalam pengaruh mandala [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. <ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Sampai tahun 1850, [[Bulungan]]/Kaltara berada di bawah [[Kesultanan Sulu]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html Borneo in 1850]</ref>Pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]], Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah [[Kerajaan Sintang|Sintang]] dan wilayah paling timur adalah Berau (termasuk Bulungan & Tidung). Sesuai peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltim-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref>
Kalimantan Timur bagian utara merupakan bekas wilayah '''Kesultanan Bulungan'''. Daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri.<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneoc15-16.html Borneo in the 15th and 16th centuries ]</ref> [[Kerajaan Berau]] menurut [[Hikayat Banjar]] termasuk dalam pengaruh mandala [[Kesultanan Banjar]] sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. <ref name="hikayat banjar">{{ms}} [[Johannes Jacobus Ras]], [[Hikayat Banjar]] diterjemahkan oleh [[Siti Hawa Salleh]], Percetakan Dewan Bahasa dan Pustaka, Lot 1037, Mukim Perindustrian PKNS - Ampang/Hulu Kelang - [[Selangor]] Darul Ehsan, [[Malaysia]] [[1990]].</ref> Dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda.<ref>[http://books.google.co.id/books?id=j8kZAQAAIAAJ&dq=adji%20mandoera&pg=RA1-PA357#v=onepage&q&f=true {{nl}} Verhandelingen en Berigten Betrekkelijk het Zeewegen, Zeevaartkunde, de Hydrographie, de Koloniën, Volume 13, 1853]</ref> Sampai tahun 1850, [[Bulungan]]/Kaltara berada di bawah [[Kesultanan Sulu]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1850.html Borneo in 1850]</ref>Pada tanggal [[13 Agustus]] [[1787]], Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah [[Kerajaan Sintang|Sintang]] dan wilayah paling timur adalah Berau (termasuk Bulungan & Tidung). Sesuai peta Hindia Belanda tahun [[1878]] saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltim-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan [[suku Tidung]] yang ada di wilayah [[Tawau]].<ref>[http://www.indonesianhistory.info/map/borneo1879.html Administrative sub-divisions in Dutch Borneo, ca 1879]</ref>


== Rencana Pembentukkan Provinsi Kalimantan Utara ==
'''Kalimantan Timur bagian Utara''' atau sering disingkat '''Kalimantan Utara''' (''Kaltara'') yang sebenarnya lebih tepat disebut Kalimantan [[timur laut]] adalah wilayah [[Daftar provinsi Indonesia|provinsi]] yang rencananya akan memisahkan diri dari [[provinsi]] induknya [[Kalimantan Timur]].{{fact}}

'''Kalimantan Timur bagian Utara''' atau sering disingkat '''Kalimantan Utara''' (''Kaltara'') yang sebenarnya lebih tepat disebut Kalimantan [[timur laut]] adalah wilayah [[Daftar provinsi Indonesia|provinsi]] yang rencananya akan memisahkan diri dari [[provinsi]] induknya [[Kalimantan Timur]].<ref>[http://regional.kompas.com/read/2011/03/30/06263980/Provinsi.Kalimantan.Utara.Perlu.Dibentuk Provinsi Kalimantan Utara Perlu Dibentuk] - <b>Kompas.com</b> ''Diakses pada tanggal 11 Oktober''</ref>


Berikut adalah 1 [[kota]] dan 5 [[kabupaten]] yang siap membentuk provinsi Kalimantan Utara:
Berikut adalah 1 [[kota]] dan 5 [[kabupaten]] yang siap membentuk provinsi Kalimantan Utara:
Baris 17: Baris 19:


==Pranala luar==
==Pranala luar==
* [http://www.tribunnews.com/2011/05/31/tahun-ini-provinsi-kalimantan-utara-berdiri Tahun Ini Provinsi Kalimantan Utara Berdiri]
* [http://www.tribunnews.com/2011/05/31/tahun-ini-provinsi-kalimantan-utara-berdiri Tahun Ini Provinsi Kalimantan Utara Berdiri] - <b>Tribun News.com</b> ''Diakses pada tanggal 11 Oktober''
{{indo-geo-stub}}
{{indo-geo-stub}}



Revisi per 11 Oktober 2011 03.25

Kalimantan Utara adalah bagian utara dari pulau Kalimantan (Borneo) yang meliputi Sabah, Sarawak, Brunei dan Kalimantan Timur bagian Utara (= Karasikan). Dalam sejarahnya negeri-negeri di bagian utara pulau Kalimantan ini seperti halnya Kesultanan Sambas (yang menggantikan Kerajaan Sambas) adalah wilayah pengaruh Kesultanan Brunei dan Kesultanan Sulu. Raja pertama dari Kesultanan Bulungan yang berada di Kalimantan Timur bagian utara berasal dari Brunei.

Kalimantan Timur bagian utara merupakan bekas wilayah Kesultanan Bulungan. Daerah Kesultanan Bulungan merupakan bekas daerah milik Kerajaan Berau yang melepaskan diri.[1] Kerajaan Berau menurut Hikayat Banjar termasuk dalam pengaruh mandala Kesultanan Banjar sejak zaman dahulu kala, ketika Kesultanan Banjar masih bernama Kerajaan Negara Dipa/Kerajaan Negara Daha. [2] Dalam tahun 1853, Bulungan sudah dimasukkan dalam wilayah pengaruh Belanda.[3] Sampai tahun 1850, Bulungan/Kaltara berada di bawah Kesultanan Sulu.[4]Pada tanggal 13 Agustus 1787, Kesultanan Banjar beserta vazal-vazalnya di Kalimantan jatuh menjadi daerah protektorat VOC Belanda, maka Kompeni Belanda membuat batas-batas wilayah di Borneo berdasarkan batas-batas klaim Kesultanan Banjar yaitu wilayah paling barat adalah Sintang dan wilayah paling timur adalah Berau (termasuk Bulungan & Tidung). Sesuai peta Hindia Belanda tahun 1878 saat itu menunjukkan posisi perbatasan jauh lebih ke utara dari perbatasan Kaltim-Sabah hari ini, karena mencakupi semua perkampungan suku Tidung yang ada di wilayah Tawau.[5]

Rencana Pembentukkan Provinsi Kalimantan Utara

Kalimantan Timur bagian Utara atau sering disingkat Kalimantan Utara (Kaltara) yang sebenarnya lebih tepat disebut Kalimantan timur laut adalah wilayah provinsi yang rencananya akan memisahkan diri dari provinsi induknya Kalimantan Timur.[6]

Berikut adalah 1 kota dan 5 kabupaten yang siap membentuk provinsi Kalimantan Utara:

  1. Kota Tarakan
  2. Kabupaten Berau
  3. Kabupaten Bulungan
  4. Kabupaten Malinau
  5. Kabupaten Nunukan
  6. Kabupaten Tana Tidung

Referensi

Pranala luar