Lompat ke isi

Yokohama: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Frans1108 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Frans1108 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Jepang, Yokohama menikmati masa keemasan dari perdagangan internasional yang pada akhirnya memberikan [[fasilitas]] kepada pengembangan perdagangan dan [[industri]] yang sangat cepat. Tak ketinggalan, banyak juga kebudayaan asing ikut masuk. Banyak kebudayaan barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama. Antara lain, [[hotel]] bergaya barat, restoran, penjahit, dan pabrik roti dibuka di sini. Juga pertama kalinya diperkenalkan lomba pacuan kuda modern, koran harian, toko es krim dan [[sekolah]] [[Katolik]] untuk wanita.
Sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Jepang, Yokohama menikmati masa keemasan dari perdagangan internasional yang pada akhirnya memberikan [[fasilitas]] kepada pengembangan perdagangan dan [[industri]] yang sangat cepat. Tak ketinggalan, banyak juga kebudayaan asing ikut masuk. Banyak kebudayaan barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama. Antara lain, [[hotel]] bergaya barat, restoran, penjahit, dan pabrik roti dibuka di sini. Juga pertama kalinya diperkenalkan lomba pacuan kuda modern, koran harian, toko es krim dan [[sekolah]] [[Katolik]] untuk wanita.


[[Image:minato_mirai.jpg|left|thumb|200px|MInato Mira, Yokohama pada malam hari]]Sebagai kota kosmopolitan yang sibuk, Yokohama berusaha untuk menjadi identitas yang mandiri. Sebagai contoh: [[Kannai]], kota yang dibangun lebih dari seratus tahun yang lalu, selain menjadi kota bisnis, juga masih banyak ditemukan kombinasi kebudayaan Jepang, Barat dan [[China]]. Di Yokohama yang terdapat banyak kebudayaan asing dan [[kuno]] bercampur dengan nuansa kosmopolitan, agak berbeda dengan kota-kota di Jepang lainnya.
[[Image:minato_mirai.jpg|left|thumb|200px|Minato Mirai, Yokohama pada malam hari]]Sebagai kota kosmopolitan yang sibuk, Yokohama berusaha untuk menjadi identitas yang mandiri. Sebagai contoh: [[Kannai]], kota yang dibangun lebih dari seratus tahun yang lalu, selain menjadi kota bisnis, juga masih banyak ditemukan kombinasi kebudayaan Jepang, Barat dan [[China]]. Di Yokohama yang terdapat banyak kebudayaan asing dan [[kuno]] bercampur dengan nuansa kosmopolitan, agak berbeda dengan kota-kota di Jepang lainnya.
Yokohama tidak hanya kaya dengan sejarah masa lalu, tapi juga siap menghadapi abad 21. Untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam pengembangan Yokohama sebagai kota bisnis, dibangun proyek [[Minato Mirai]] 21 (MM21), sebagai kota baru di sepanjang area pelabuhan. MM21 akan menjadi kota [[informasi]], sejalan dengan aktifnya arus budaya informasi dan perkembangan [[ekonomi]]. Kota ini akan menjadi pusat dari perusahaan - perusahaan besar, pusat riset dan teknologi serta institusi-institusi pembangunan.Secara keseluruhan, Yokohama adalah kota dengan kejayaan masa lalu dan juga kota masa depan.
Yokohama tidak hanya kaya dengan sejarah masa lalu, tapi juga siap menghadapi abad 21. Untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam pengembangan Yokohama sebagai kota bisnis, dibangun proyek [[Minato Mirai]] 21 (MM21), sebagai kota baru di sepanjang area pelabuhan. MM21 akan menjadi kota [[informasi]], sejalan dengan aktifnya arus budaya informasi dan perkembangan [[ekonomi]]. Kota ini akan menjadi pusat dari perusahaan - perusahaan besar, pusat riset dan teknologi serta institusi-institusi pembangunan.Secara keseluruhan, Yokohama adalah kota dengan kejayaan masa lalu dan juga kota masa depan.
[[Kategori:Kota_di_Jepang]]
[[Kategori:Kota_di_Jepang]]

Revisi per 16 Desember 2006 16.38

Yokohama (Bahasa Jepang: 横浜)terkenal dengan banyaknya ikatan sejarah dan kebudayaan Jepang pada masa lalu. Pada tahun 1859, Shogun Takagawa melepaskan Jepang dari isolasi dunia luar dan membuka beberapa pelabuhan ke negara barat. Yokohama terpilih sebagai salah satu pelabuhan tersebut.

Setelah Restorasi Meiji, di bawah pemerintahan kaisar yang baru, Jepang meningkatkan perdagangan internasional. Kanai District, yang diapit oleh sungai Ooka dan beberapa anak sungainya, dibangun untuk pusat perdagangan dan perumahan untuk orang asing. Pada tahun 1872, ketika jalur kereta api dibuat, adalah titik awal kota Yokohama sebagai pintu gerbang Jepang ke dunia luar.

Sebagai pelabuhan perdagangan terbesar di Jepang, Yokohama menikmati masa keemasan dari perdagangan internasional yang pada akhirnya memberikan fasilitas kepada pengembangan perdagangan dan industri yang sangat cepat. Tak ketinggalan, banyak juga kebudayaan asing ikut masuk. Banyak kebudayaan barat pertama kali diperkenalkan dan berkembang di Yokohama. Antara lain, hotel bergaya barat, restoran, penjahit, dan pabrik roti dibuka di sini. Juga pertama kalinya diperkenalkan lomba pacuan kuda modern, koran harian, toko es krim dan sekolah Katolik untuk wanita.

Minato Mirai, Yokohama pada malam hari

Sebagai kota kosmopolitan yang sibuk, Yokohama berusaha untuk menjadi identitas yang mandiri. Sebagai contoh: Kannai, kota yang dibangun lebih dari seratus tahun yang lalu, selain menjadi kota bisnis, juga masih banyak ditemukan kombinasi kebudayaan Jepang, Barat dan China. Di Yokohama yang terdapat banyak kebudayaan asing dan kuno bercampur dengan nuansa kosmopolitan, agak berbeda dengan kota-kota di Jepang lainnya.

Yokohama tidak hanya kaya dengan sejarah masa lalu, tapi juga siap menghadapi abad 21. Untuk menghadapi tantangan di masa depan dalam pengembangan Yokohama sebagai kota bisnis, dibangun proyek Minato Mirai 21 (MM21), sebagai kota baru di sepanjang area pelabuhan. MM21 akan menjadi kota informasi, sejalan dengan aktifnya arus budaya informasi dan perkembangan ekonomi. Kota ini akan menjadi pusat dari perusahaan - perusahaan besar, pusat riset dan teknologi serta institusi-institusi pembangunan.Secara keseluruhan, Yokohama adalah kota dengan kejayaan masa lalu dan juga kota masa depan.