Bola hindar: Perbedaan antara revisi
Tidak ada ringkasan suntingan |
Idioma-bot (bicara | kontrib) k r2.6.3) (bot Menambah: en:Dodgeball, lt:Kvadratas (žaidimas) |
||
Baris 15: | Baris 15: | ||
[[da:Høvdingebold]] |
[[da:Høvdingebold]] |
||
[[de:Dodgeball]] |
[[de:Dodgeball]] |
||
[[en:Dodgeball]] |
|||
[[fa:وسطی]] |
[[fa:وسطی]] |
||
[[ |
[[fi:Polttopallo]] |
||
⚫ | |||
[[hr:Graničar (igra)]] |
[[hr:Graničar (igra)]] |
||
[[it:Dodgeball (sport)]] |
[[it:Dodgeball (sport)]] |
||
⚫ | |||
⚫ | |||
[[ja:ドッジボール]] |
[[ja:ドッジボール]] |
||
[[ko:피구]] |
|||
[[lt:Kvadratas (žaidimas)]] |
|||
⚫ | |||
[[no:Kanonball]] |
[[no:Kanonball]] |
||
[[pl:Dwa ognie]] |
[[pl:Dwa ognie]] |
||
Baris 27: | Baris 30: | ||
[[ru:Вышибалы (спорт)]] |
[[ru:Вышибалы (спорт)]] |
||
[[simple:Dodgeball]] |
[[simple:Dodgeball]] |
||
[[fi:Polttopallo]] |
|||
[[sv:Spökboll]] |
[[sv:Spökboll]] |
||
[[tr:Yakartop]] |
[[tr:Yakartop]] |
Revisi per 27 Oktober 2011 13.51
Dodgeball adalah suatu olahraga tim yang dimainkan dengan melemparkan bola karet ke lawan.[1] Ada tiga sistem permainan yang berbeda untuk menentukan pemenang, yaitu sistem eliminasi, sistem waktu, dan sistem skor.[1] Pada sistem eliminasi, tim pemenang adalah tim pertama yang berhasil mengeliminasi seluruh anggota tim lawan.[1] Sementara itu, sistem waktu menggunakan waktu sebagai pembatas permainan dan tim dengan jumlah pemain terbanyak yang masih bertahan adalah pemenangnya.[1] Dalam sistem skor, penghitungan nilai dilakukan pada akhir pertandingan dengan melihat jumlah pemain yang masih berada di dalam lapangan.[1]
Masing-masing tim Dodgeball terdiri dari 6-10 pemain yang dibagi ke dalam dua bagian lapangan (seukuran lapangan voli) yang berbeda. Pemain tidak diperbolehkan menyeberang ke daerah lawan.[2] Tim lawan yang terkenal lemparan bola harus keluar, namun bila bola berhasil ditangkap maka si pelempar bola harus keluar lapangan.[2] Permainan ini mengundang kontroversi karena berkaitan dengan intimidasi murid sekolah.[2] Beberapa pihak berpandangan bahwa dodgeball memberikan kesempatan untuk melempar bola sekeras mungkin untuk melukai anak-anak yang tidak pandai berolahraga.[2] Oleh karena itu, beberapa sekolah di AS melarang permainan ini di lingkungan sekolahnya.[2]