Lompat ke isi

Holokaus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 10: Baris 10:
Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. [[Historical revisionism]] adalah bagian dari ilmu [[sejarah]]; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history dengan tujuan untuk updating. Sebaliknya, [[historical revisionism (negationism)|negationists]] dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah dengan salah; seperti ditulis [[Gordon McFee]]: "Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology ... thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head." <ref>Gord McFee, "[http://www.holocaust-history.org/revisionism-isnt/ why 'Revisionism' isn't]," The Holocaust History Project (accessed June 8, 2005).</ref> [[Public Opinion Quarterly]] menyimpulkan: "Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan anti-Semite dan/atau neo-Nazi."
Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. [[Historical revisionism]] adalah bagian dari ilmu [[sejarah]]; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history dengan tujuan untuk updating. Sebaliknya, [[historical revisionism (negationism)|negationists]] dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah dengan salah; seperti ditulis [[Gordon McFee]]: "Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology ... thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head." <ref>Gord McFee, "[http://www.holocaust-history.org/revisionism-isnt/ why 'Revisionism' isn't]," The Holocaust History Project (accessed June 8, 2005).</ref> [[Public Opinion Quarterly]] menyimpulkan: "Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan anti-Semite dan/atau neo-Nazi."


Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang [[Israel]] dari kaum [[Islam|Muslim]]. Disertasi doktor [[Mahmoud Abbas]], Presiden [[Palestinian National Authority]], meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa. [http://hnn.us/articles/1414.html Was Abu Mazen a Holocaust Denier?] By Brynn Malone (History News Network)</ref><ref>[http://www.memri.org/bin/articles.cgi?Area=sr&ID=SR01503 Abu Mazen: A Political Profile. Zionism and Holocaust Denial] by Yael Yehoshua ([[MEMRI]]) April 29, 2003</ref> Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier. Pada akhir 2005, presiden [[Iran]] [[Mahmoud Ahmadinejad]] menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi." <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4527142.stm Iranian Leader Denies Holocaust] [[BBC News]] 14 December, 2005 </ref><ref>Tom Smith, "The Polls--A Review: The Holocaust Denial Controversy." Public Opinion Quarterly 59 (Summer 1995): 269-295.</ref>
Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang [[Israel]] dari kaum [[Islam|Muslim]]. Disertasi doktor [[Mahmoud Abbas]], Presiden [[Palestinian National Authority]], meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa.<ref>[http://hnn.us/articles/1414.html Was Abu Mazen a Holocaust Denier?] By Brynn Malone (History News Network)</ref><ref>[http://www.memri.org/bin/articles.cgi?Area=sr&ID=SR01503 Abu Mazen: A Political Profile. Zionism and Holocaust Denial] by Yael Yehoshua ([[MEMRI]]) April 29, 2003</ref> Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier. Pada akhir 2005, presiden [[Iran]] [[Mahmoud Ahmadinejad]] menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi." <ref>[http://news.bbc.co.uk/2/hi/middle_east/4527142.stm Iranian Leader Denies Holocaust] [[BBC News]] 14 December, 2005 </ref><ref>Tom Smith, "The Polls--A Review: The Holocaust Denial Controversy." Public Opinion Quarterly 59 (Summer 1995): 269-295.</ref>

== Rujukan ==
<references />


==Lihat pula==
==Lihat pula==

Revisi per 21 Desember 2006 00.31

Holocaust (dari bahasa Yunani: holokauston yang berarti "persembahan pengorbanan yang terbakar sepenuhnya") adalah genosida sistematis yang dilakukan Jerman Nazi terhadap berbagai kelompok etnis, keagamaan, bangsa, dan sekuler pada masa Perang Dunia II.

Bangsa Yahudi di Eropa merupakan korban-korban utama dalam Holocaust, yang disebut kaum Nazi sebagai "Penyelesaian Terakhir Terhadap Masalah Yahudi". Jumlah korban Yahudi umumnya dikatakan mencapai enam juta jiwa. Genosida ini yang diciptakan Adolf Hitler dilaksanakan, antara lain, dengan tembakan-tembakan, penyiksaan, dan gas racun, di kampung Yahudi dan Kamp konsentrasi.

Selain kaum Yahudi, kelompok-kelompok lainnya yang dianggap kaum Nazi "tidak disukai" antara lain adalah bangsa Polandia, Rusia, suku Slavia lainnya, penganut agama Katolik Roma, orang-orang cacat, orang cacat mental, homoseksual, Saksi Yehuwa (Jehovah's Witnesses), orang komunis, suku Gipsi (Roma dan Sinti) dan lawan-lawan politik. Mereka juga ditangkap dan dibunuh. Jika turut menghitung kelompok-kelompok ini dan kaum Yahudi juga, maka jumlah korban Holocaust bisa mencapai 9-11 juta jiwa.

Holocaust denial

Holocaust denial adalah kepercayaan bahwa Holocaust tidak pernah terjadi, atau jauh lebih sedikit dari 6 juta orang Yahudi dibunuh oleh Nazi; bahwa tidak pernah ada rencana terpusat untuk memusnahkan bangsa Yahudi; atau bahwa tidak ada pembunuhan masal di kamp-kamp konsentrasi. Mereka yang percaya akan hal ini biasanya menuduh bangsa Yahudi atau kaum Zionist mengetahui hal ini dan mengadakan conspiracy untuk mendukung agenda politik mereka. Karena Holocaust dianggap ahli-ahli sejarah sebagai salah satu kejadian paling banyak didokumentasikan dalam sejarah, pandangan-pandangan ini tidak dianggap credible, dengan organisasi-organisasi seperti American Historical Association mengatakan bahwa Holocaust denial adalah "at best, a form of academic fraud."[1] Pernyataan holocaust denial di muka umum adalah pelanggaran hukum di sepuluh negara Eropa, termasuk Perancis, Polandia, Austria, Swiss, Belgia, Romania, dan Jerman.

Holocaust deniers lebih suka disebut Holocaust "revisionists". Kebanyakan ahli sejarah mengatakan bahwa istilah ini menyesatkan. Historical revisionism adalah bagian dari ilmu sejarah; yaitu penyelidikan ulang dari accepted history dengan tujuan untuk updating. Sebaliknya, negationists dapat secara sengaja menggunakan catatan sejarah dengan salah; seperti ditulis Gordon McFee: "Revisionists depart from the conclusion that the Holocaust did not occur and work backwards through the facts to adapt them to that preordained conclusion. Put another way, they reverse the proper methodology ... thus turning the proper historical method of investigation and analysis on its head." [2] Public Opinion Quarterly menyimpulkan: "Tidak ada ahli sejarah terkemuka yang mempertanyakan kenyataan Holocaust, dan mereka yang mendukung Holocaust denial kebanyakan anti-Semite dan/atau neo-Nazi."

Holocaust denial sangat populer dalam penentang-penentang Israel dari kaum Muslim. Disertasi doktor Mahmoud Abbas, Presiden Palestinian National Authority, meragukan bahwa kamar gas digunakan untuk membunuh orang-orang Yahudi dan mengatakan bahwa jumlah orang Yahudi yang dibunuh dalam Holocaust kurang dari 1 juta jiwa.[3][4] Abbas belum pernah menyatakan pandangan ini sejak ditunjuk menjadi Perdana Menteri Palestina pada 2003, dan telah membantah bahwa ia adalah seorang Holocaust denier. Pada akhir 2005, presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad menggambarkan Holocaust sebagai "mitos pembantaian orang Yahudi." [5][6]

Rujukan

  1. ^ Donald L. Niewyk, ed. The Holocaust: Problems and Perspectives of Interpretation, D.C. Heath and Company, 1992.
  2. ^ Gord McFee, "why 'Revisionism' isn't," The Holocaust History Project (accessed June 8, 2005).
  3. ^ Was Abu Mazen a Holocaust Denier? By Brynn Malone (History News Network)
  4. ^ Abu Mazen: A Political Profile. Zionism and Holocaust Denial by Yael Yehoshua (MEMRI) April 29, 2003
  5. ^ Iranian Leader Denies Holocaust BBC News 14 December, 2005
  6. ^ Tom Smith, "The Polls--A Review: The Holocaust Denial Controversy." Public Opinion Quarterly 59 (Summer 1995): 269-295.

Lihat pula

Pranala luar