Kaisar: Perbedaan antara revisi
k r2.7.1) (bot Menambah: mwl:Amperador |
k r2.7.2+) (bot Mengubah: bg:Император |
||
Baris 26: | Baris 26: | ||
[[ast:Emperador]] |
[[ast:Emperador]] |
||
[[be:Імператар]] |
[[be:Імператар]] |
||
[[bg: |
[[bg:Император]] |
||
[[br:Impalaer]] |
[[br:Impalaer]] |
||
[[bs:Imperator]] |
[[bs:Imperator]] |
Revisi per 24 November 2011 16.08
Kaisar adalah gelar yang umum bagi penguasa suatu imperium sehingga wilayah yang dikuasainya dapat disebut sebagai kekaisaran.
Kata ini berasal dari bahasa Yunani kaisar[1], dipakai luas dalam bahasa Jerman, Kaiser. Bahasa Indonesia menggunakannya sebagai penguasa imperium yang berbentuk monarki, meskipun suatu imperium tidak harus dipimpin oleh seorang raja (monarch), misalnya Uni Soviet, dan suatu imperium juga tidak harus dipimpin oleh seorang dengan sebutan "kaisar" (misalnya Imperium Britania). Bentuk yang sejajar dalam bahasa Rusia adalah tsar (berasal dari akar yang sama). Orang pertama yang menggunakannya adalah kaisar pertama Romawi, Julius Caesar (caesar adalah versi bahasa Latin bagi "kaisar"), tetapi bukan sebagai gelar. Seusai Julius Caesar, kaisar-kaisar Romawi menggunakan nama belakangnya sebagai gelar mereka, walaupun gelar kaisar Roma (bahasa Latin: imperator) yang pertama diberikan kepada Augustus. Pada umumnya, kaisar membawahi banyak raja-raja dan kelompok-kelompok etnik taklukan di bawah kekuasaannya. Contoh kekaisaran adalah Kekaisaran Romawi Suci dan Kekaisaran Austria
Gelar-gelar setara di Asia Timur (皇帝 - Huangdi maupun 天皇 - Tenno) berasal dari sumber yang berbeda dengan kekaisaran Roma, namun dalam bahasa Indonesia digunakan istilah yang sama, yaitu "kaisar", seperti Kekaisaran Jepang dan Kekaisaran Cina.
Di masa kini hanya penguasa di Jepang yang selalu disebut menggunakan gelar "kaisar", yaitu Kaisar Akihito dengan permaisurinya Michiko yang dinobatkan mulai pada tahun 1989 dengan nama zaman Heisei. Pada masa sebelumnya, nama kaisarnya adalah Kaisar Hirohito yang memerintah mulai tahun 1926 sampai 1988 dengan nama zaman Showa.
Referensi
- ^ Witzel M. 2001. Autochthonous Aryans? The Evidence from Old Indian and Iranian Texts. Elect. J. Vedic Studies 7-3:1–93. p.29.