Lompat ke isi

Nubuat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
Vm2insert (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 38: Baris 38:
[[tr:Kâhinlik]]
[[tr:Kâhinlik]]
[[zh:预言]]
[[zh:预言]]

Kehidupan di Mesir pada jaman dahulu, terutama pada masa - masa pemerintahan firaun (sebutan untuk raja di Mesir) sangat lekat dengan berbagai macam sihir dan juga dengan ramalan - ramalan tentang kehidupan, setiap firaun selalu memiliki beberapa peramal dan penyihir yang dijadikan seperti badan penasehat bagi firaun, bahkan setiap akan melakukan sesuatu termasuk membuat keputusan selalu meminta nasihat terlebih dahulu kepada mereka.

Pernah pada suatu ketika para peramal meramalkan bahwa akan ada bayi laki - laki yang lahir pada tahun itu, dan bayi itu diramalkan kelak setelah dewasa akan melakukan pembunuhan terhadap firaun, mendengar ramalan ini firaun menjadi gelisah, kepercayaannya terhadap ramalan - ramalan membuat jiwa dan hatinya sangat gelisah dan khawatir, sehingga ia membuat keputusan yang sangat tidak tepat, yaitu memerintahkan semua pasukannya untuk mencari dan membunuh setiap bayi laki - laki yang lahir.

Namun akhirnya ada juga salah satu bayi laki - laki yang tetap selamat karena kelihaian dari ibunya sendiri yang sangat menyayanginya sendiri, sehingga ia terselamatkan dari pembunuhan massal itu, bayi itu akhirnya tumbuh dewasa dan bernama Musa / Moses, dan juga kenal dekat dengan firaun.
Ketika dewasa Moses sering menentang peraturan - peraturan yang dibuat firaun, yang lebih sering merugikan rakyatnya, dan juga menentang perbudakan yang dilakukan oleh firaun, semuanya itu dilakukannya dengan aksi damai oleh Moses.
Moses / Musa juga mengajarkan ajaran - ajaran hakikat kehidupan dan juga ketuhanan kepada para pengikutnya. Apa yang dilakukan Moses ternyata tidak di sukai oleh firaun, dan juga membuat firaun dengki kepada Moses dan pengikutnya, sehingga firaun ingin membunuh Moses dan pengikutnya, singkat cerita akhirnya Moses dan pengikutnya melarikan diri dari firaun dan pasukannya dengan menyebrangi laut yang telah terbelah karena mukjizat, setelah Moses dan pengikutnya sudah sampai di daratan sebrang, sementara firaun dan pasukannya yang mengejar, masih di tengah lautan y ang terbelah, tiba - tiba lautan tertutup kembali sehingga firaun dan pasukannya yang ingin membunuh Moses, malah tenggelam dan mati di laut, karena peristiwa itu Moses serta pengikutnya menjadi selamat dari usaha pembunuhan yang akan dilakukan oleh firaun terhadapnya.

Dari cerita ini jelaslah bahwa ramalan para peramal firaun itu salah besar dan sangat menyesatkan, karena kenyataannya yang ingin melakukan pembunuhan bukanlah Moses, tetapi firaun sendirilah yang ingin melakukan pembunuhan terhadap Moses dan pengikutnya yang sama sekali tidak melawan, bahkan lari ketika akan dibunuh, tetapi akhirnya firaun sendirilah yang mati terbunuh, bukan karena dibunuh oleh siapapun, tidak ada yang membunuh firaun, tetapi ia terbunuh sendiri disebabkan tenggelam di laut, karena hasil ulahnya sendiri, ibarat pribahasa, firaun telah mengalami senjata makan tuan.

Karena ramalan yang menyesatkan itu, semasa hidup, firaun telah melakukan banyak pembunuhan terhadap bayi laki - laki , padahal firaun sendirilah yang suka melakukan pembunuhan. Dari cerita ini yang tertulis dalam Al Quran dan Injil kita mendapat pelajaran agar kita selalu harus berhati - hati terhadap ramalan - ramalan yang sering banyak dikemukakan oleh orang - orang yang mengaku memiliki indra keenam, agar kita tidak tersesat seperti firaun.

DWI ARIF SETIAWAN

http://vm2xy4.wordpress.com

[[Pengguna:Vm2insert|Vm2insert]] ([[Pembicaraan Pengguna:Vm2insert|bicara]]) 6 Desember 2011 15.00 (UTC)

Revisi per 6 Desember 2011 15.00

Nubuat, atau ramalan/nujuman, dalam pengertian luas, adalah prediksi mengenai peristiwa-peristiwa yang akan datang. Istilah ini dalam bahasa Inggris adalah prophecy. Di Indonesia, secara awam istilah "nubuat" banyak dipakai di lingkup pewahyuan dalam Ketuhanan (agama/kepercayaan), sedangkan istilah ramalan/nujuman lebih banyak digunakan dalam lingkup prediksi nasib masa depan.

Etimologi dari kata ini adalah dari bahasa Yunani, dari pro- "sebelum" ditambah akar kata dari phanai "mengatakan", menjadi "mengatakan sebelumnya" atau "meramalkan" (pernyataan). Nubuat adalah kata umum untuk menegaskan akan pewahyuan Kehendak Ilahi. Terkadang kata Yunani mantikê (Ketuhanan/Divination) juga diterjemahkan sebagai nubuatan. Sebagai contoh, R. W. Sharples menerjemahkan mantikê sebagai nubuatan di Alexander of Aphrodisias on Fate (London: Duckworth, 2003).

Sepanjang sejarah, manusia telah mencari-cari pengetahuan akan peristiwa masa depan melalui individu-individu ataupun kelompok-kelompok yang dianggap memiliki bakat meramal. Sebagai contoh seperti kaum Oracle di Delphi pada masa Yunani kuno. Kebudayaan-kebudayaan lain di mana nubuat/ramalan memegang peranan penting di antaranya, Indian Amerika Utara, Mayan, Celtik, Druid, Cina, Chaldean, Asiria, Mesir Kuno, Hindu, Yahudi, Tibet, Yunani, dan banyak dari tradisi Kekristenan.

Kehidupan di Mesir pada jaman dahulu, terutama pada masa - masa pemerintahan firaun (sebutan untuk raja di Mesir) sangat lekat dengan berbagai macam sihir dan juga dengan ramalan - ramalan tentang kehidupan, setiap firaun selalu memiliki beberapa peramal dan penyihir yang dijadikan seperti badan penasehat bagi firaun, bahkan setiap akan melakukan sesuatu termasuk membuat keputusan selalu meminta nasihat terlebih dahulu kepada mereka.

Pernah pada suatu ketika para peramal meramalkan bahwa akan ada bayi laki - laki yang lahir pada tahun itu, dan bayi itu diramalkan kelak setelah dewasa akan melakukan pembunuhan terhadap firaun, mendengar ramalan ini firaun menjadi gelisah, kepercayaannya terhadap ramalan - ramalan membuat jiwa dan hatinya sangat gelisah dan khawatir, sehingga ia membuat keputusan yang sangat tidak tepat, yaitu memerintahkan semua pasukannya untuk mencari dan membunuh setiap bayi laki - laki yang lahir.

Namun akhirnya ada juga salah satu bayi laki - laki yang tetap selamat karena kelihaian dari ibunya sendiri yang sangat menyayanginya sendiri, sehingga ia terselamatkan dari pembunuhan massal itu, bayi itu akhirnya tumbuh dewasa dan bernama Musa / Moses, dan juga kenal dekat dengan firaun. Ketika dewasa Moses sering menentang peraturan - peraturan yang dibuat firaun, yang lebih sering merugikan rakyatnya, dan juga menentang perbudakan yang dilakukan oleh firaun, semuanya itu dilakukannya dengan aksi damai oleh Moses. Moses / Musa juga mengajarkan ajaran - ajaran hakikat kehidupan dan juga ketuhanan kepada para pengikutnya. Apa yang dilakukan Moses ternyata tidak di sukai oleh firaun, dan juga membuat firaun dengki kepada Moses dan pengikutnya, sehingga firaun ingin membunuh Moses dan pengikutnya, singkat cerita akhirnya Moses dan pengikutnya melarikan diri dari firaun dan pasukannya dengan menyebrangi laut yang telah terbelah karena mukjizat, setelah Moses dan pengikutnya sudah sampai di daratan sebrang, sementara firaun dan pasukannya yang mengejar, masih di tengah lautan y ang terbelah, tiba - tiba lautan tertutup kembali sehingga firaun dan pasukannya yang ingin membunuh Moses, malah tenggelam dan mati di laut, karena peristiwa itu Moses serta pengikutnya menjadi selamat dari usaha pembunuhan yang akan dilakukan oleh firaun terhadapnya.

Dari cerita ini jelaslah bahwa ramalan para peramal firaun itu salah besar dan sangat menyesatkan, karena kenyataannya yang ingin melakukan pembunuhan bukanlah Moses, tetapi firaun sendirilah yang ingin melakukan pembunuhan terhadap Moses dan pengikutnya yang sama sekali tidak melawan, bahkan lari ketika akan dibunuh, tetapi akhirnya firaun sendirilah yang mati terbunuh, bukan karena dibunuh oleh siapapun, tidak ada yang membunuh firaun, tetapi ia terbunuh sendiri disebabkan tenggelam di laut, karena hasil ulahnya sendiri, ibarat pribahasa, firaun telah mengalami senjata makan tuan.

Karena ramalan yang menyesatkan itu, semasa hidup, firaun telah melakukan banyak pembunuhan terhadap bayi laki - laki , padahal firaun sendirilah yang suka melakukan pembunuhan. Dari cerita ini yang tertulis dalam Al Quran dan Injil kita mendapat pelajaran agar kita selalu harus berhati - hati terhadap ramalan - ramalan yang sering banyak dikemukakan oleh orang - orang yang mengaku memiliki indra keenam, agar kita tidak tersesat seperti firaun.

DWI ARIF SETIAWAN

http://vm2xy4.wordpress.com

Vm2insert (bicara) 6 Desember 2011 15.00 (UTC)