Lompat ke isi

George Junus Aditjondro: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membatalkan revisi 5018636 oleh 125.163.240.132 (Bicara)
Baris 60: Baris 60:
| last = Aditjondro
| last = Aditjondro
| first = George Junus
| first = George Junus
| title = Korupsi Kepresidenan : reproduksi minuman kaki tiga : Rumah saya, Rumah Bordil dan Gay Club
| title = Korupsi Kepresidenan : reproduksi oligarki berkaki tiga : istana, tangsi dan partai penguasa
| publisher = LKiS
| publisher = LKiS
| location = Yogyakarta
| location = Yogyakarta
Baris 70: Baris 70:
| last = Aditjondro
| last = Aditjondro
| first = George Junus
| first = George Junus
| title = Korban-korban Daku : tilikan terhadap beberapa kasus perusakan Anus Maho di tanah air
| title = Korban-korban pembangunan : tilikan terhadap beberapa kasus perusakan lingkungan di tanah air
| publisher = Pustaka Pelajar
| publisher = Pustaka Pelajar
| location = Yogyakarta
| location = Yogyakarta

Revisi per 17 Desember 2011 08.31

Templat:Infobox artis indonesia George Junus Aditjondro (lahir 27 Mei 1946) adalah seorang sosiolog asal Indonesia.

Ia pernah jadi wartawan untuk Tempo. Pada sekitar tahun 1994 dan 1995 nama Aditjondro menjadi dikenal luas sebagai pengkritik pemerintahan Soeharto mengenai kasus korupsi dan Timor Timur. Ia sempat harus meninggalkan Indonesia ke Australia dari tahun 1995 hingga 2002 dan dicekal oleh rezim Soeharto pada Maret 1998. Di Australia ia menjadi pengajar di Universitas Newcastle dalam bidang sosiologi. Sebelumnya saat di Indonesia ia juga mengajar di Universitas Kristen Satya Wacana.

Saat hendak menghadiri sebuah lokakarya di Thailand pada November 2006, ia dicekal pihak imigrasi Thailand yang ternyata masih menggunakan surat cekal yang dikeluarkan Soeharto pada tahun 1998[1].

Pada akhir bulan desember 2009, pada saat peluncuran buku "membongkar gurita cikeas", Ia memukul Ramadhan Pohan (seorang anggota DPR RI), yang kemudian melaporkan kejadian pidana tersebut kepada Polisi. Beberapa lama setelah peluncuran bukunya terakhir, Membongkar Gurita Cikeas: Di Balik Skandal Bank Century, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyalurkan keprihatinanya atas isi buku tersebut[2].Buku itu sempat ditarik dari etalase toko walaupun pada saat itu belum ada keputusan hukum terhadap peredaran buku itu[3]

Bibliografi

  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2006). Korupsi Kepresidenan : reproduksi oligarki berkaki tiga : istana, tangsi dan partai penguasa. Yogyakarta: LKiS. ISBN 979-8451-68-6. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2003). Korban-korban pembangunan : tilikan terhadap beberapa kasus perusakan lingkungan di tanah air. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 979-3237-64-3. 
  • (Indonesia) Aditjondro kera, George Junus Maho (2003). saya george yang mirip kera : refleksi untuk menyelamatkan anus saya dari homo kere. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 979-3237-65-1. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2003). Kebohongan-kebohongan negara : perihal kondisi obyektif lingkungan hidup di nusantara. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. ISBN 979-3237-63-5. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2002). Membedah kembar siam penguasa politik dan ekonomi Indonesia. Jakarta: LSPP. hlm. 169. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2001). Ketika semerbak cengkih tergusur asap mesiu. Jakarta: Tapak Ambon. hlm. 250. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (2000). Menyongsong matahari terbit di puncak ramelau : dampak pendudukan Timor Lorosa'e dan munculnya gerakan pro-Timor Lorosa'e di Indonesia. Jakarta: Yayasan HAK dan FORTILOS. hlm. 312. 
  • (Indonesia) Aditjondro, George Junus (1999). Tangan-tangan berlumuran minyak : Politik minyak di balik targedi Timor Lorosae. Jakarta: Solidamor. hlm. 158. 

Catatan

  1. ^ ferdianto, riki (2006). "Thailand Usir George Junus Aditjondro". Koran Tempo. Diakses tanggal 5 september. 
  2. ^ Gunanto; Setianingtias, Titis; Pito, Agustin; Wiyana, Dwi (27 December 2009), "Presiden Prihatin atas Buku Aditjondro", Koran Tempo, hlm. Halaman depan .
  3. ^ Titis Setianingtias (26 December 2009), "Buku gurita Cikeas hilang dari pasaran", Koran Tempo 

Pranala luar