Lompat ke isi

Subagio Sastrowardoyo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sam Haidy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k rapikan
Baris 1: Baris 1:
Subagio Sastrowardoyo dilahirkan di Madiun, 1 Februari 1924. Berpendidikan HIS di Bandung dan Jakarta, HBS, SMP, dan SMA di Yogyakarta, Fakultas Sastra UGM selesai tahun 1958, Universitas Yale tahun 1961-1966. Pernah menjabat Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-I di Yogyakarta (1954-1958), dosen Kesustraan Indonesia di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM (1658-1961), dosen UNPAD, dosen SESKOAD keduanya di Bandung, dosen bahasa dan Kesusastraan Indonesia di Universitas Flinders, Adelaide, dan terakhir bekerja di Penerbit Balai Pustaka.
'''Subagio Sastrowardoyo''' ([[Madiun]], [[1 Februari]] [[1924]] – [[18 Juli]] [[1995]]) adalah [[penyair]], [[penulis]] [[cerita pendek]] dan [[esei]], serta [[kritikus]] sastra [[Indonesia]]. Berpendidikan [[HIS]] di [[Bandung]] dan [[Jakarta]], HBS, SMP, dan SMA di [[Yogyakarta]], Fakultas Sastra [[UGM]] selesai tahun [[1958]], [[Universitas Yale]] tahun 1961-1966. Pernah menjabat Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-I di Yogyakarta (1954-1958), dosen Kesustraan Indonesia di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM (1658-1961), dosen [[UNPAD]], dosen [[SESKOAD]] keduanya di Bandung, dosen bahasa dan Kesusastraan Indonesia di [[Universitas Flinders]], [[Adelaide]], dan terakhir bekerja di Penerbit [[Balai Pustaka]].


Sekitar tahun 1950-an, ia lebih menonjol sebagai pengarang cerpen daripada seorang penyair. Cerpennya yang berjudul Kejantanan di Sumbing pernah mendapatkan hadiah sebagai cerpen terbaik. Puisi-puisinya dipandang mempunyai bobot filosofis yang tinggi dan mendalam. Renungan filosofis itu tidak dapat ditafsirkan secara harfiah. Perumpamaan-perumpamaan dan lambang yang digunakan hendaknya ditafsirkan secara dewasa dan matang. Dalam cerpen dan sajak-sajaknya banyak dilukiskan manusia yang gampang dirangsang nafsunya. Manusia-manusia Subagio adalah manusia-manusia yang dalam mencoba mempertahankan kewajiban tergoda oleh sifat-sifat kedagingannya. Pak Bagio juga terjun dalam dunia kritik dan telaah sastra. Esei-eseinya banyak yang mencoba menyelami latar persoalan manusia Indonesia sekarang secara jujur dan tajam.
Sekitar tahun [[1950-an]], ia lebih menonjol sebagai pengarang cerpen daripada seorang penyair. Cerpennya yang berjudul ''Kejantanan di Sumbing'' pernah mendapatkan hadiah sebagai cerpen terbaik. Puisi-puisinya dipandang mempunyai bobot filosofis yang tinggi dan mendalam. Renungan filosofis itu tidak dapat ditafsirkan secara harfiah. Perumpamaan-perumpamaan dan lambang yang digunakan hendaknya ditafsirkan secara dewasa dan matang. Dalam cerpen dan sajak-sajaknya banyak dilukiskan manusia yang gampang dirangsang nafsunya. Manusia-manusia Subagio adalah manusia-manusia yang dalam mencoba mempertahankan kewajiban tergoda oleh sifat-sifat kedagingannya. Pak Bagio juga terjun dalam dunia kritik dan telaah sastra. Esei-eseinya banyak yang mencoba menyelami latar persoalan manusia Indonesia sekarang secara jujur dan tajam.


Sajaknya yang berjudul Dan Kematian Makin Akrab memenangkan Hadiah Horison untuk sajak-sajak yang dimuat tahun 1966-1967, dan tahun 1970 mendapatkan Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya Daerah Perbatasan (1970). Karya-karyanya adalah: Simphoni (kumpulan sajak, 1957), Kejantanan di Sumbing (Kumpulan Cerpen, 1965), Bakat Alam dan Intelektualisme (kumpulan esei, 1972), Keroncong Motinggo (Kumpulan sajak, 1975), Sosok Pribadi dalam Sajak (kumpulan esei, 1980), Sastra Belanda dan Kita (telaah sastra, 1980), dan Hari dan Hara (Kumpulan Sajak, 1982).
Sajaknya yang berjudul ''Dan Kematian Makin Akrab'' memenangkan [[Hadiah Horison]] untuk [[sajak|sajak-sajak]] yang dimuat tahun 1966-1967, dan tahun 1970 mendapatkan Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya ''Daerah Perbatasan'' ([[1970]]).


== Bibliografi ==


* ''Simphoni'' (kumpulan sajak, 1957)
* ''Kejantanan di Sumbing'' (Kumpulan Cerpen, 1965)
* ''Bakat Alam dan Intelektualisme'' (kumpulan esei, 1972)
* ''Keroncong Motinggo'' (Kumpulan sajak, 1975)
* ''Sosok Pribadi dalam Sajak'' (kumpulan esei, 1980)
* ''Sastra Belanda dan Kita'' (telaah sastra, 1980)
* ''Hari dan Hara'' (Kumpulan Sajak, 1982).


[[Kategori:Sastrawan Indonesia|Sastrowardoyo, Subagio]]
Contributed by : Sam Haidy
[[Kategori:Kelahiran 1924|Sastrowardoyo, Subagio]]
[[Kategori:Kematian 1995|Sastrowardoyo, Subagio]]

[[en:Subagio Sastrowardoyo]]

Revisi per 1 Januari 2007 23.15

Subagio Sastrowardoyo (Madiun, 1 Februari 192418 Juli 1995) adalah penyair, penulis cerita pendek dan esei, serta kritikus sastra Indonesia. Berpendidikan HIS di Bandung dan Jakarta, HBS, SMP, dan SMA di Yogyakarta, Fakultas Sastra UGM selesai tahun 1958, Universitas Yale tahun 1961-1966. Pernah menjabat Ketua Jurusan Bahasa Indonesia Kursus B-I di Yogyakarta (1954-1958), dosen Kesustraan Indonesia di Fakultas Sastra dan Kebudayaan UGM (1658-1961), dosen UNPAD, dosen SESKOAD keduanya di Bandung, dosen bahasa dan Kesusastraan Indonesia di Universitas Flinders, Adelaide, dan terakhir bekerja di Penerbit Balai Pustaka.

Sekitar tahun 1950-an, ia lebih menonjol sebagai pengarang cerpen daripada seorang penyair. Cerpennya yang berjudul Kejantanan di Sumbing pernah mendapatkan hadiah sebagai cerpen terbaik. Puisi-puisinya dipandang mempunyai bobot filosofis yang tinggi dan mendalam. Renungan filosofis itu tidak dapat ditafsirkan secara harfiah. Perumpamaan-perumpamaan dan lambang yang digunakan hendaknya ditafsirkan secara dewasa dan matang. Dalam cerpen dan sajak-sajaknya banyak dilukiskan manusia yang gampang dirangsang nafsunya. Manusia-manusia Subagio adalah manusia-manusia yang dalam mencoba mempertahankan kewajiban tergoda oleh sifat-sifat kedagingannya. Pak Bagio juga terjun dalam dunia kritik dan telaah sastra. Esei-eseinya banyak yang mencoba menyelami latar persoalan manusia Indonesia sekarang secara jujur dan tajam.

Sajaknya yang berjudul Dan Kematian Makin Akrab memenangkan Hadiah Horison untuk sajak-sajak yang dimuat tahun 1966-1967, dan tahun 1970 mendapatkan Anugerah Seni dari Pemerintah RI untuk kumpulan sajaknya Daerah Perbatasan (1970).

Bibliografi

  • Simphoni (kumpulan sajak, 1957)
  • Kejantanan di Sumbing (Kumpulan Cerpen, 1965)
  • Bakat Alam dan Intelektualisme (kumpulan esei, 1972)
  • Keroncong Motinggo (Kumpulan sajak, 1975)
  • Sosok Pribadi dalam Sajak (kumpulan esei, 1980)
  • Sastra Belanda dan Kita (telaah sastra, 1980)
  • Hari dan Hara (Kumpulan Sajak, 1982).