Alengka: Perbedaan antara revisi
k ←Suntingan Relly Komaruzaman (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh EmausBot |
←Membatalkan revisi 5056457 oleh Stephensuleeman (Bicara) |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
[[Kerajaan Alengka]] atau '''Lanka''' ([[ |
[[Kerajaan Alengka]] atau '''Lanka''' ([[bahasa Sanskerta|Sanskerta]]: '''लंका''' ; "lankā", berarti “pulau”) adalah nama sebuah kerajaan pada sebuah pulau di selatan [[India]] yang diperintah oleh Raja [[Rawana]] pada zaman [[Ramayana]]. Pada zaman sekarang, kerajaan tersebut dikenal dengan nama [[Sri Lanka]]. Kerajaan tersebut dibentengi oleh sebuah plato di antara tiga puncak gunung yang dikenal sebagai [[Gunung Trikuta]]. Puncak yang tertinggi dari gunung tersebut dikenal dengan [[puncak Adam]]. Ibukota Kerajaan Alengka pada zaman kuno pernah dibakar oleh [[Hanuman]]. |
||
Setelah [[Rawana]] dibunuh oleh [[Rama|Rama Ragawa]], tahta kerajaan tersebut diserahkan kepada adik Rawana, [[Wibisana]]. Setelah itu, tahta kerajaan selalu dipegang oleh keturunannya, bahkan sampai pada zaman [[Mahabharata]]. Dalam kisah Mahabharata, [[Sahadewa]] mengunjungi negeri tersebut untuk mengambil upeti dalam rangka mendukung upacara [[Rajasuya]] yang diselenggarakan oleh Raja [[Yudistira]]. |
Setelah [[Rawana]] dibunuh oleh [[Rama|Rama Ragawa]], tahta kerajaan tersebut diserahkan kepada adik Rawana, [[Wibisana]]. Setelah itu, tahta kerajaan selalu dipegang oleh keturunannya, bahkan sampai pada zaman [[Mahabharata]]. Dalam kisah Mahabharata, [[Sahadewa]] mengunjungi negeri tersebut untuk mengambil upeti dalam rangka mendukung upacara [[Rajasuya]] yang diselenggarakan oleh Raja [[Yudistira]]. |
Revisi per 24 Desember 2011 17.13
Kerajaan Alengka atau Lanka (Sanskerta: लंका ; "lankā", berarti “pulau”) adalah nama sebuah kerajaan pada sebuah pulau di selatan India yang diperintah oleh Raja Rawana pada zaman Ramayana. Pada zaman sekarang, kerajaan tersebut dikenal dengan nama Sri Lanka. Kerajaan tersebut dibentengi oleh sebuah plato di antara tiga puncak gunung yang dikenal sebagai Gunung Trikuta. Puncak yang tertinggi dari gunung tersebut dikenal dengan puncak Adam. Ibukota Kerajaan Alengka pada zaman kuno pernah dibakar oleh Hanuman.
Setelah Rawana dibunuh oleh Rama Ragawa, tahta kerajaan tersebut diserahkan kepada adik Rawana, Wibisana. Setelah itu, tahta kerajaan selalu dipegang oleh keturunannya, bahkan sampai pada zaman Mahabharata. Dalam kisah Mahabharata, Sahadewa mengunjungi negeri tersebut untuk mengambil upeti dalam rangka mendukung upacara Rajasuya yang diselenggarakan oleh Raja Yudistira.
Versi Pewayangan Jawa
Dalam pewayangan Jawa, kerajaan Alengka sering dieja dengan nama Ngalengkadiraja. Kerajaan ini identik dengan Rahwana, tokoh antagonis dalam Ramayana.
Raja Pertama
Raja pertama Alengka adalah Prabu Hiranyakasipu. Ia terlibat peperangan melawan Sri Maharaja Sunda, yaitu raja Jawa Barat penjelmaan Batara Brahma. Hiranyakasipu akhirnya mati di tangan Sri Maharaja Suman, penjelmaan Batara Wisnu.
Hiranyakasipu kemudian digantikan oleh putranya yang bernama Banjaranjali, yang menyerah kepada Brahma dan Wisnu.
Raja Terakhir
Raja terakhir Alengka adalah Rahwana. Karena ulahnya menculik Sinta istri Rama, ia pun mengalami kehancuran. Sepeninggal Rahwana, takhta Alengka jatuh ke tangan adiknya, yaitu Wibisana. Sesuai tradisi Jawa bahwa istana lama yang telah dirusak musuh pantang untuk ditempati, maka ia pun membangun istana baru bernama Singgelapura.
Sejak pemerintahan Wibisana, kerajaan Alengka pun berganti nama menjadi Kerajaan Singgelapura.