Lompat ke isi

Orang Minangkabau: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
Suku Minang pada masa kolonial [[Belanda]] juga terkenal sebagai suku yang terpelajar. Oleh sebab itu pula mereka menyebar di seluruh [[Hindia-Belanda]] sebagai pengajar dan guru. Pada masa kolonial, kebanyakan dari mereka yang terpelajar ini datang dari suatu tempat bernama [[Koto Gadang]], suatu desa yang dipisahkan dari kota [[Bukittinggi]] oleh lembah yang bernama [[Ngarai Sianok]]. Tetapi sekarang mayoritas suku Minang menyukai pendidikan, disamping tentunya perdagangan. Suku-suku utama mereka terdiri dari suku Piliang, Bodi Caniago, Tanjuang, Koto, Sikumbang, Malayu, Jambak; selain terdapat pula suku-suku pecahan dari suku-suku utama tersebut. Kadang suatu keluarga yang sesuku, tinggal dalam suatu rumah yang disebut [[Rumah Gadang]].
Suku Minang pada masa kolonial [[Belanda]] juga terkenal sebagai suku yang terpelajar. Oleh sebab itu pula mereka menyebar di seluruh [[Hindia-Belanda]] sebagai pengajar dan guru. Pada masa kolonial, kebanyakan dari mereka yang terpelajar ini datang dari suatu tempat bernama [[Koto Gadang]], suatu desa yang dipisahkan dari kota [[Bukittinggi]] oleh lembah yang bernama [[Ngarai Sianok]]. Tetapi sekarang mayoritas suku Minang menyukai pendidikan, disamping tentunya perdagangan. Suku-suku utama mereka terdiri dari suku Piliang, Bodi Caniago, Tanjuang, Koto, Sikumbang, Malayu, Jambak; selain terdapat pula suku-suku pecahan dari suku-suku utama tersebut. Kadang suatu keluarga yang sesuku, tinggal dalam suatu rumah yang disebut [[Rumah Gadang]].


==Sosial Kemasyarakatan Suku Minangkabau==
==Sosial Kemasyarakatan==
Daerah Minangkabau terdiri atas banyak [[nagari]] yaitu daerah seukuran desa atau paling luas seukuran kecamatan. Nagari ini merupakan daerah teritorial dengan kekuasaan tertinggi di Minangkabau. Tidak ada kekuasaan sosial dan politik lainnya yang dapat mencampuri adat di sebuah Nagari. Nagari yang berbeda akan mungkin sekali mempunyai tipikal adat yang berbeda. Tiap Nagari dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari pemimpin-pemimpin suku dari semua suku yang ada di nagari tersebut. Dewan ini disebut dengan KAN ([[Kerapatan Adat Nagari]]). Dari hasil musyawarah dan mufakat dalam dewan inilah sebuah keputusan dan peraturan yang mengikat untuk nagari itu dihasilkan.
Daerah Minangkabau terdiri atas banyak [[nagari]] yaitu daerah seukuran desa atau paling luas seukuran kecamatan. Nagari ini merupakan daerah teritorial dengan kekuasaan tertinggi di Minangkabau. Tidak ada kekuasaan sosial dan politik lainnya yang dapat mencampuri adat di sebuah Nagari. Nagari yang berbeda akan mungkin sekali mempunyai tipikal adat yang berbeda. Tiap Nagari dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari pemimpin-pemimpin suku dari semua suku yang ada di nagari tersebut. Dewan ini disebut dengan KAN ([[Kerapatan Adat Nagari]]). Dari hasil musyawarah dan mufakat dalam dewan inilah sebuah keputusan dan peraturan yang mengikat untuk nagari itu dihasilkan.



Revisi per 2 Januari 2007 11.17

Suku Minangkabau
Berkas:Famousminang.jpg
Daerah dengan populasi signifikan
Sumatra Barat: 5 juta.
Negeri Sembilan, Malaysia: 450.000.
Bahasa
bahasa Minang, bahasa Indonesia dan bahasa Melayu.
Agama
Islam.
Kelompok etnik terkait
Melayu.

Suku Minangkabau atau Minang atau seringkali disebut Suku Padang adalah suku yang berasal dari provinsi Sumatra Barat. Suku ini terutama terkenal karena adatnya yang matrilineal walau orang-orang Minang sangat kuat agama Islamnya.

Suku Minang terutama menonjol dalam bidang perdagangan dan pemerintahan. Kurang lebih separuh dari jumlah keseluruhan anggota suku ini berada dalam perantauan. Di seluruh Indonesia dan bahkan di mancanegara, masakan Padang sangat terkenal.

Suku Minang pada masa kolonial Belanda juga terkenal sebagai suku yang terpelajar. Oleh sebab itu pula mereka menyebar di seluruh Hindia-Belanda sebagai pengajar dan guru. Pada masa kolonial, kebanyakan dari mereka yang terpelajar ini datang dari suatu tempat bernama Koto Gadang, suatu desa yang dipisahkan dari kota Bukittinggi oleh lembah yang bernama Ngarai Sianok. Tetapi sekarang mayoritas suku Minang menyukai pendidikan, disamping tentunya perdagangan. Suku-suku utama mereka terdiri dari suku Piliang, Bodi Caniago, Tanjuang, Koto, Sikumbang, Malayu, Jambak; selain terdapat pula suku-suku pecahan dari suku-suku utama tersebut. Kadang suatu keluarga yang sesuku, tinggal dalam suatu rumah yang disebut Rumah Gadang.

Sosial Kemasyarakatan

Daerah Minangkabau terdiri atas banyak nagari yaitu daerah seukuran desa atau paling luas seukuran kecamatan. Nagari ini merupakan daerah teritorial dengan kekuasaan tertinggi di Minangkabau. Tidak ada kekuasaan sosial dan politik lainnya yang dapat mencampuri adat di sebuah Nagari. Nagari yang berbeda akan mungkin sekali mempunyai tipikal adat yang berbeda. Tiap Nagari dipimpin oleh sebuah dewan yang terdiri dari pemimpin-pemimpin suku dari semua suku yang ada di nagari tersebut. Dewan ini disebut dengan KAN (Kerapatan Adat Nagari). Dari hasil musyawarah dan mufakat dalam dewan inilah sebuah keputusan dan peraturan yang mengikat untuk nagari itu dihasilkan.

Literatur

  • (Jerman) Astrid Kaiser: Mädchen und Jungen in einer matrilinearen Kultur. Interaktionen und Wertvorstellungen bei Grundschulkindern im Hochland der Minangkabau auf Sumatra. Kovac, Hamburg 1996 ISBN 3-86064-419-X
  • (Jerman) Ute Marie Metje: Die starken Frauen. Gespräche über Geschlechterbeziehungen bei den Minangkabau in Indonesien. Campus, Frankfurt am Main und New York 1995, ISBN 3-593-35409-8
  • (Jerman) Dieter Weigel: Reisemosaik bei den Minangkabau. Sumatra. Heiteres, Ernstes, Alltägliches, Unglaubliches. Jahn und Ernst, Hamburg 1998, ISBN 3-89407-208-3 (Erlebnisbericht)

Pranala luar