Lompat ke isi

Ijab kabul: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi '{{Close relationships}} '''Ijab kabul''' merupakan ucapan dari orangtua atau wali mempelai wanita untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai...'
 
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{Close relationships}}
{{Close relationships}}
'''Ijab kabul''' merupakan ucapan dari orangtua atau [[wali]] mempelai [[wanita]] untuk [[menikah|menikahkan]] putrinya kepada sang calon mempelai [[pria]]. Ijab kabul sebenarnya bukan hanya dikenal dalam upacara [[akad nikah]], tetapi juga dalam jual beli. Yakni ketika si penjual dan pembeli melakukan [[transaksi]] dan kesepakatan. Lebih mudahnya ijab kabul adalah ucapan sepakat antara kedua belah pihak. Orang tua mempelai wanita melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang pria. Sedangkan mempelai pria menerima mempelai wanita untuk dinikahi.
'''Ijab kabul''' adalah ucapan dari [[orang tua]] atau [[wali]] mempelai [[wanita]] untuk [[menikah|menikahkan]] putrinya kepada sang calon mempelai [[pria]]. Orang tua mempelai wanita melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang pria, dan mempelai pria menerima mempelai wanita untuk dinikahi. Ijab kabul merupakan ucapan sepakat antara kedua belah pihak.


== Istilah dalam perniagaan ==
Pemilihan bahasa untuk pengucapan ijab kabul diputuskan oleh sang calon mempelai pria. Di beberapa [[adat]] [[suku]] [[Indonesia]], penggunaan [[bahasa Arab]] dirasakan lebih utama ketimbang [[bahasa Indonesia]]. Meskipun pemilihan bahasa sama sekali tidak berpengaruh terhadap keabsahan ijab kabul akad nikah. Barangkali pemilihan bahasa lebih dipengaruhi oleh budaya dan harga diri.
Selain digunakan dalam [[akad nikah]], istilah ini juga digunakan dalam jual beli. Ketika si penjual dan pembeli melakukan [[transaksi]] dan kesepakatan.

== Bahasa ==
Pemilihan bahasa untuk pengucapan ijab kabul diputuskan oleh sang calon mempelai pria. Di beberapa [[adat]] [[suku]] [[Indonesia]], penggunaan [[bahasa Arab]] lebih diutamakan ketimbang [[bahasa Indonesia]]. Meskipun pemilihan bahasa sama sekali tidak berpengaruh terhadap keabsahan ijab kabul akad nikah. Pemilihan bahasa lebih dipengaruhi oleh budaya dan harga diri.


=== Bahasa Indonesia ===
=== Bahasa Indonesia ===
Dalam bahasa Indonesia, pernyataan ijab kurang lebih sebagai berikut:
Dalam [[bahasa Indonesia]], pernyataan ijab kurang lebih sebagai berikut:
: ''Saya nikahkan engkau, xxxx <nama calon mempelai pria> bin yyyy <nama ayah calon mempelai pria> dengan ananda xxxx <nama calon mempelai wanita> binti yyyy <nama ayah calon mempelai wanita>, dengan mas kawin zzzz <semisal: perhiasan emas 18 karat seberat 20 gram> dibayar <tunai/hutang>''
{{cquote|''Saya nikahkan engkau, xxxx <nama calon mempelai pria> bin yyyy <nama ayah calon mempelai pria> dengan ananda xxxx <nama calon mempelai wanita> binti yyyy <nama ayah calon mempelai wanita>, dengan mas kawin zzzz <semisal: perhiasan emas 24 karat seberat 12 gram> dibayar <tunai/hutang>''}}
Pernyataan di atas harus segera dijawab oleh calon mempelai pria, tidak boleh ada jeda waktu yang signifikan (sehingga bisa disela dengan pengucapan kabul oleh pihak selain calon mempelai pria), yaitu:
Pernyataan di atas harus segera dijawab oleh calon mempelai pria, tidak boleh ada jeda waktu yang signifikan (sehingga bisa disela dengan pengucapan kabul oleh pihak selain calon mempelai pria), yaitu:
: ''Saya terima nikahnya xxxx <nama calon mempelai wanita> binti yyyy <nama ayah calon mempelai wanita> dengan mas kawin tersebut dibayar <tunai/hutang>''
{{cquote|''Saya terima nikahnya xxxx <nama calon mempelai wanita> binti yyyy <nama ayah calon mempelai wanita> dengan mas kawin tersebut dibayar <tunai/hutang>''}}

'''Contoh'''
==== Contoh ====
: ''Nama-nama di bawah ini merupakan contoh yang sengaja dipilih untuk memudahkan pemahaman artikel''
: ''Nama-nama di bawah ini merupakan contoh yang sengaja dipilih untuk memudahkan pemahaman artikel''
* Calon mempelai pria    : Budi Setiawan
* Calon mempelai pria    : Wikipedia
* Ayah mempelai pria    : Darmawan Setiawan
* Ayah mempelai pria    : Wikimedia
* Calon mempelai wanita: Anita
* Calon mempelai wanita: Ensiklopedia
* Ayah mempelai wanita : Badrun
* Ayah mempelai wanita : Internet
''Ijab'' yang diucapkan Bp. Badrun ingin menikahkan putrinya sendiri (tanpa diwakilkan):
''Ijab'' yang diucapkan Internet ingin menikahkan putrinya sendiri (tanpa diwakilkan):
: ''Saya nikahkan engkau, '''Budi Setiawan''' bin '''Darmawan Setiawan''', dengan putri saya, '''Anita''' binti '''Badrun''' dengan mas kawin seperangkat alat sholat dan uang tunai sejumlah Rp 112.000 dibayar tunai ...''
{{cquote|''Saya nikahkan engkau, '''Wikipedia''' bin '''Wikimedia''', dengan putri saya, '''Ensiklopedia''' binti '''Internet''' dengan [[mas kawin]] seperangkat alat shalat dan uang tunai sejumlah 12 juta rupiah dibayar tunai.''}}
Maka, mas Budi Setiawan harus mengucapkan ''kabul'' (menjawab) dengan segera (kalau bisa dalam satu nafas):
Maka, Wikipedia harus mengucapkan ''kabul'' (menjawab) dengan segera (kalau bisa dalam satu nafas):
: ''Saya terima nikahnya, '''Anita''' binti '''Badrun''' dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.''
{{cquote|''Saya terima nikahnya, '''Ensiklopedia''' binti '''Internet''' dengan mas kawin tersebut dibayar tunai.''}}
Setelah mas Budi Setiawan mengucapkan kabul, para saksi mengecek apakah pengucapan ''ijab'' dan ''kabul'' ini tidak diselingi oleh pernyataan lain. Dengan kata lain, ucapan ''ijab'' dari wali mempelai wanita dengan ''kabul'' dari mempelai pria harus sambung menyambung tanpa putus, tanpa ada jeda. Jika para saksi menganggap ijab dan kabulnya sambung menyambung, maka biasanya mereka menetapkan bahwa akad nikah yang barusan dilakukan adalah sah, dengan mempertimbangkan terpenuhinya persyaratan rukun nikah.
Setelah Wikipedia mengucapkan kabul, para saksi mengecek apakah pengucapan ''ijab'' dan ''kabul'' ini tidak diselingi oleh pernyataan lain. Dengan kata lain, ucapan ''ijab'' dari wali mempelai wanita dengan ''kabul'' dari mempelai pria harus sambung menyambung tanpa putus, tanpa ada jeda. Jika para saksi menganggap ijab dan kabulnya sambung menyambung, maka biasanya mereka menetapkan bahwa akad nikah yang barusan dilakukan adalah sah, dengan mempertimbangkan terpenuhinya persyaratan rukun nikah.


=== Bahasa Arab ===
=== Bahasa Arab ===
Apabila calon mempelai pria memutuskan untuk menggunakan [[bahasa Arab]] untuk ijab & kabul, maka yang perlu dihafalkan adalah lafaz kabul yang harus diucapkan sebagai berikut:

Apabila calon mempelai pria memutuskan untuk menggunakan bahasa Arab untuk ijab & kabul, maka yang perlu dihafalkan adalah lafadz kabul yang harus diucapkan sebagai berikut:


<blockquote dir="rtl"><big>'''قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِجَهَا بِمَهْرِ الْمَذْكُوْرِ '''</big></blockquote>
<blockquote dir="rtl"><big>'''قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِجَهَا بِمَهْرِ الْمَذْكُوْرِ '''</big></blockquote>
Baris 36: Baris 40:
<menyebut mas kawin>
<menyebut mas kawin>
حَالاً '''</big></blockquote>
حَالاً '''</big></blockquote>

== Lihat pula ==
* [[Mahar]]
* [[Pernikahan]]


{{Kekerabatan}}
{{Kekerabatan}}

Revisi per 13 Januari 2012 20.09

Ijab kabul adalah ucapan dari orang tua atau wali mempelai wanita untuk menikahkan putrinya kepada sang calon mempelai pria. Orang tua mempelai wanita melepaskan putrinya untuk dinikahi oleh seorang pria, dan mempelai pria menerima mempelai wanita untuk dinikahi. Ijab kabul merupakan ucapan sepakat antara kedua belah pihak.

Istilah dalam perniagaan

Selain digunakan dalam akad nikah, istilah ini juga digunakan dalam jual beli. Ketika si penjual dan pembeli melakukan transaksi dan kesepakatan.

Bahasa

Pemilihan bahasa untuk pengucapan ijab kabul diputuskan oleh sang calon mempelai pria. Di beberapa adat suku Indonesia, penggunaan bahasa Arab lebih diutamakan ketimbang bahasa Indonesia. Meskipun pemilihan bahasa sama sekali tidak berpengaruh terhadap keabsahan ijab kabul akad nikah. Pemilihan bahasa lebih dipengaruhi oleh budaya dan harga diri.

Bahasa Indonesia

Dalam bahasa Indonesia, pernyataan ijab kurang lebih sebagai berikut:

Pernyataan di atas harus segera dijawab oleh calon mempelai pria, tidak boleh ada jeda waktu yang signifikan (sehingga bisa disela dengan pengucapan kabul oleh pihak selain calon mempelai pria), yaitu:

Contoh

Nama-nama di bawah ini merupakan contoh yang sengaja dipilih untuk memudahkan pemahaman artikel
  • Calon mempelai pria    : Wikipedia
  • Ayah mempelai pria    : Wikimedia
  • Calon mempelai wanita: Ensiklopedia
  • Ayah mempelai wanita : Internet

Ijab yang diucapkan Internet ingin menikahkan putrinya sendiri (tanpa diwakilkan):

Maka, Wikipedia harus mengucapkan kabul (menjawab) dengan segera (kalau bisa dalam satu nafas):

Setelah Wikipedia mengucapkan kabul, para saksi mengecek apakah pengucapan ijab dan kabul ini tidak diselingi oleh pernyataan lain. Dengan kata lain, ucapan ijab dari wali mempelai wanita dengan kabul dari mempelai pria harus sambung menyambung tanpa putus, tanpa ada jeda. Jika para saksi menganggap ijab dan kabulnya sambung menyambung, maka biasanya mereka menetapkan bahwa akad nikah yang barusan dilakukan adalah sah, dengan mempertimbangkan terpenuhinya persyaratan rukun nikah.

Bahasa Arab

Apabila calon mempelai pria memutuskan untuk menggunakan bahasa Arab untuk ijab & kabul, maka yang perlu dihafalkan adalah lafaz kabul yang harus diucapkan sebagai berikut:

قَبِلْتُ نِكَاحَهَا وَتَزْوِجَهَا بِمَهْرِ الْمَذْكُوْرِ

Yang harus segera diucapkan tanpa jeda sedikit pun setelah wali nikah (baik ayah mempelai wanita sendiri atau diwakilkan) mengucapkan:

اَنْکَحْتُكَ وَ زَوَّجْتُكَ مَخْطُوْبَتَكَ

<nama mempelai wanita> بِنْتِيْ <nama ayah mempelai wanita> بِمَهْرِ <menyebut mas kawin>

حَالاً

Lihat pula