Keabadian: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
kategori dan interwiki |
- kembangkan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{kembangkan|15 Januari 2007}} |
|||
'''Abadi''' atau '''kekal''' secara harafiah ialah sebuah satuan waktu yang tidak ada batasnya. Dalam pengertian [[filsafat|falsafi]] dan [[agama]] yang dimaksudkan adalah sebuah realita transendental yang tidak sama dengan realita yang biasa. |
'''Abadi''' atau '''kekal''' secara harafiah ialah sebuah satuan waktu yang tidak ada batasnya. Dalam pengertian [[filsafat|falsafi]] dan [[agama]] yang dimaksudkan adalah sebuah realita transendental yang tidak sama dengan realita yang biasa. |
||
Revisi per 8 Januari 2007 20.27
Abadi atau kekal secara harafiah ialah sebuah satuan waktu yang tidak ada batasnya. Dalam pengertian falsafi dan agama yang dimaksudkan adalah sebuah realita transendental yang tidak sama dengan realita yang biasa.
Abadi sebagai sebuah eksistensi tanpa waktu
Augustinus dari Hippo menuliskan bahwa waktu ada hanya dalam alam semesta yang diciptakan, bahwa Tuhan ada di luar waktu; bagi Tuhan tidak ada masa lampau atau masa depan, tetapi hanya masa kini yang abadi.
Posisi itu disetujui oleh banyak orang yang percaya. Dan orang pun tidak perlu percaya pada Tuhan untuk mendukung konsep kekekalan ini: seorang matematikus ateis bisa saja mendukung prinsip filosofis bahwa angka dan hubungan di antara mereka ada di luar waktu, dan oleh sebab itu bisa diartikan sebagai abadi.