Lompat ke isi

Johannes Ludwig Chrisostomus Abineno: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
CocuBot (bicara | kontrib)
k r2.6.1) (bot Membuang: en:J.L. Ch. Abineno
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Abineno.jpg|thumbnail|200px|J.L. Ch. Abineno]]
[[Berkas:Abineno.jpg|thumbnail|200px|J.L. Ch. Abineno]]


'''J. L. Ch. Abineno''' pernah sebagai Dosen di [[Sekolah Tinggi Teologi Jakarta]].<ref>{{en}} James Reaves Farris.2002.''International Perspectives on Pastoral Counseling''.Binghamton:The Haworth Pastoral Press. hlm 153.</ref> Lahir pada tahun 1917 dan wafat pada tahun 1955. Abineno adalah seorang Pendeta dari [[Gereja Masehi Injili di Timor]].<ref name="Abinen"/> Latar belakang Abineno adalah Kalvinis.<ref name="Abinen"/> Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di [[Utrecht]], [[Belanda]].<ref name="Abinen"/> Disertasinya yang berjudul ''Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor'' ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.<ref name="Abinen"/> Beliau pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.<ref name="Abinen"/> Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang Praktika.<ref name="Abinen"> Andreas Anangguru Yewangoe. 1987. ''Theologia crucis in Asia: Asian Christian views on suffering in the face of overwhelming poverty and multifaced religiosity in Asia'' Amsterdam: Rodopi.</ref>
'''J. L. Ch. Abineno''' pernah sebagai Dosen di [[Sekolah Tinggi Teologi Jakarta]].<ref>{{en}} James Reaves Farris.2002.''International Perspectives on Pastoral Counseling''.Binghamton:The Haworth Pastoral Press. hlm 153.</ref> Lahir pada tahun 1917 dan wafat pada tahun 1995. Abineno adalah seorang Pendeta dari [[Gereja Masehi Injili di Timor]].<ref name="Abinen"/> Latar belakang Abineno adalah Kalvinis.<ref name="Abinen"/> Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di [[Utrecht]], [[Belanda]].<ref name="Abinen"/> Disertasinya yang berjudul ''Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor'' ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.<ref name="Abinen"/> Beliau pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.<ref name="Abinen"/> Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang Praktika.<ref name="Abinen"> Andreas Anangguru Yewangoe. 1987. ''Theologia crucis in Asia: Asian Christian views on suffering in the face of overwhelming poverty and multifaced religiosity in Asia'' Amsterdam: Rodopi.</ref>


Pandangan teologis Abineno mengenai hubungan manusia dan Allah adalah manusia memiliki relasi yang sangat dekat dengan Allah. Akibatnya, manusia tidak dapat berkata-kata mengenai [[wahyu|penyataan]] Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen">{{id}}J. L. Ch. Abineno. 2008. ''Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen''. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.</ref> Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/>
Pandangan teologis Abineno mengenai hubungan manusia dan Allah adalah manusia memiliki relasi yang sangat dekat dengan Allah. Akibatnya, manusia tidak dapat berkata-kata mengenai [[wahyu|penyataan]] Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen">{{id}}J. L. Ch. Abineno. 2008. ''Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen''. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.</ref> Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/> Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.<ref name="Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen"/>

Revisi per 31 Januari 2012 06.28

J.L. Ch. Abineno

J. L. Ch. Abineno pernah sebagai Dosen di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta.[1] Lahir pada tahun 1917 dan wafat pada tahun 1995. Abineno adalah seorang Pendeta dari Gereja Masehi Injili di Timor.[2] Latar belakang Abineno adalah Kalvinis.[2] Abineno mendapatkan gelar doktoralnya di Rijksuniversiteit di Utrecht, Belanda.[2] Disertasinya yang berjudul Liturgische vormen en patronen in de Evangelische Kerk op Timor ditulis pada tahun 1956. Di Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, Abineno mengajar dibidang Teologi Praktika.[2] Beliau pernah menjadi Ketua Umum Persekutuan Gereja di Indonesia pada tahun 1964-1980.[2] Dia menulis banyak buku di bidang teologi, khususnya di bidang Praktika.[2]

Pandangan teologis Abineno mengenai hubungan manusia dan Allah adalah manusia memiliki relasi yang sangat dekat dengan Allah. Akibatnya, manusia tidak dapat berkata-kata mengenai penyataan Allah tanpa membicarakan mengenai manusia, dan juga tidak dapat berkata-kata tentang manusia tanpa berkata-kata juga mengenai penyataan Allah.[3] Lebih lanjut, ia juga menyatakan bahwa Allah juga ada bersama-sama dengan kita dalam dunia di mana kita hidup.[3] Walaupun demikian, ia menjelaskan bahwa hal itu tidak berarti bahwa Allah selalu berada di dunia dengan manusia dan dapat datang apabila Allah berkehendak untuk datang di dalam dunia ini.[3]

Menurut Abineno, salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan manusia dalam Alkitab adalah dengan perjanjian.[3] Abineno melihat di dalam perjanjian tersebut ada inisiatif Allah.[3] Contoh : dalam Kej 17:2 dikatakan "Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau"(Dalam bahasa aslinya, kalimat tersebut berbunyi ""Aku akan memberikan perjanjianKu kepadamu").[3] Lebih lanjut, Abineno berpendapat bahwa kata "perjanjianKu" tersebut menyatakan bahwa Allah adalah yang terpenting dari perjanjian tersebut.[3]

Referensi

  1. ^ (Inggris) James Reaves Farris.2002.International Perspectives on Pastoral Counseling.Binghamton:The Haworth Pastoral Press. hlm 153.
  2. ^ a b c d e f Andreas Anangguru Yewangoe. 1987. Theologia crucis in Asia: Asian Christian views on suffering in the face of overwhelming poverty and multifaced religiosity in Asia Amsterdam: Rodopi.
  3. ^ a b c d e f g (Indonesia)J. L. Ch. Abineno. 2008. Pokok-Pokok Penting Dari Iman Kristen. Jakarta:PT. BPK Gunung Mulia.