Lompat ke isi

Macan Kurung: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dj Ran (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:


[[Berkas:Tugu Macan Kurung Jepara.jpeg|thumb|200px|Tugu Macan Kurung di [[Tunggulpandean, Nalumsari, Jepara|Tunggulpandean]]]]
[[Berkas:Tugu Macan Kurung Jepara.jpeg|thumb|200px|Tugu Macan Kurung di [[Tunggulpandean, Nalumsari, Jepara|Tunggul Pandean]]]]
'''Macan Kurung'''<ref>http://www.jeparakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=258:membangkitkan-kembali-macan-kurung-belakang-gunung-&catid=68:budaya&Itemid=648#</ref> Belakang Gunung, Mulyoharjo sebagai produk seni ukir khas Jepara, bahkan dipercaya sebagai cikal bakal seni ukir Jepara, keberadaannya semakin tergeser dengan beragam seni ukiran kayu yang berkembang pada saat ini. Kerumitan dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pembuatan serta harga yang relatif tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya kelesuan pasaran macan kurung.
'''Macan Kurung'''<ref>http://www.jeparakab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=258:membangkitkan-kembali-macan-kurung-belakang-gunung-&catid=68:budaya&Itemid=648#</ref> Belakang Gunung, Mulyoharjo sebagai produk seni ukir khas Jepara, bahkan dipercaya sebagai cikal bakal seni ukir Jepara, keberadaannya semakin tergeser dengan beragam seni ukiran kayu yang berkembang pada saat ini. Kerumitan dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pembuatan serta harga yang relatif tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya kelesuan pasaran macan kurung.



Revisi per 31 Januari 2012 10.30

Berkas:Tugu Macan Kurung Jepara.jpeg
Tugu Macan Kurung di Tunggul Pandean

Macan Kurung[1] Belakang Gunung, Mulyoharjo sebagai produk seni ukir khas Jepara, bahkan dipercaya sebagai cikal bakal seni ukir Jepara, keberadaannya semakin tergeser dengan beragam seni ukiran kayu yang berkembang pada saat ini. Kerumitan dan tingkat kesulitan yang cukup tinggi dalam pembuatan serta harga yang relatif tinggi menjadi salah satu penyebab terjadinya kelesuan pasaran macan kurung.

Jika tidak diantisipasi, kedepan akan punah dan generasi mendatang tidak akan mengenal lagi seni yang berestetika tinggi tersebut. Dalam rangka melestarikan dan membangkitkan kembali seni ukir ”Macan Kurung”, Pemkab Jepara kedepan akan menerbitkan sebuah buku karya putra asli Jepara berjudul ”Macan Kurung Belakang Gunung”. Harapannya buku ini nantinya dapat dijadikan referensi bagi masyarakat Jepara dan para pelajar di Jepara Bumi Kartini sebagai muatan lokal.

Bupati Jepara, Drs. Hendro Martojo dalam audiensi dengan penulis serta pejabat terkait, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Disparbud, Bagian Kesmas telah menemui titik kesepakatan untuk meperbanyak buku melalui dana stimulan dari Bagian Kesmas untuk selanjutnya diedarkan kepada sekolah sebagai bahan referensi serta tambahan khasanah muatan lokal, Selasa (03/10).

Penulisnya adalah Kus Haryadi SPd guru SMP Negeri 02 Dermolo yang didampingi tim penyusun Danang Putra Gumilang SS (editor) serta tim penyusun Fatkhur, Bagio dan Agung Darmawan mengaku sangat bahagia apabila buku ini nantinya layak terbit dan menjadi salah satu referensi bagi muatan lokal sekolah di Jepara, perpustakaan, pemerhati seni ukur pengrajin ukir mulyoharjo, serta pihak-pihak yang membutuhkan.


Kelebihan

Macan Kurung[2] adalah salah satu kerajinan kuno dari Jepara berasal dari Desa Mulyoharjo, Jepara, Jepara. Macan Kurung adalah karya patung berseni tinggi dengan ukiran macan yang alami tanpa ada sambunga dari bahan bakunya. Bahkan Perdana Menteri Korea Selatan terheran-heran melihat langsung cara pembuatan macan kurung ketika pembuat macan kurung dari Jepara sedang Pameran Seni di Korea selatan, Bahkan Perdana Menteri tersebut langsung membeli Macan kurung meskipun baru setengah jadi alias belum di cat/politur.


Catatan kaki