Lompat ke isi

Raja-Ratu Katolik Spanyol: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.6.4) (bot Mengubah: en:Catholic Monarchs
Baris 24: Baris 24:
[[de:Katholische Könige]]
[[de:Katholische Könige]]
[[el:Φερδινάνδος και Ισαβέλλα]]
[[el:Φερδινάνδος και Ισαβέλλα]]
[[en:Ferdinand and Isabella]]
[[en:Catholic Monarchs]]
[[eo:Katolikaj Gereĝoj]]
[[eo:Katolikaj Gereĝoj]]
[[es:Reyes Católicos]]
[[es:Reyes Católicos]]

Revisi per 22 Februari 2012 04.17

Ferdinand (kiri) dan Isabella (kanan)

Monark Katolik (bahasa Spanyol: los Reyes Católicos) adalah gelar yang diberikan kepada Ratu Isabella I dari Kastilia dan Raja Ferdinand II dari Aragon. Gelar "Raja dan Ratu Katolik" dipersembahkan bagi mereka oleh Paus Aleksander VI. Keduanya merupakan penguasa dari takhta yang berbeda di Spanyol, dan menikah pada 1469 di Valladolid, sehingga menyatukan garis keturunan takhta mereka.

Isabella, yang mewarisi takhta Kastilia dari saudara tirinya Enrique IV dari Kastilia, menjadi Ratu pada 1469. Suaminya Ferdinand menjadi Raja Aragon pada 1479 dan pernikahan mereka menyebabkan penyatuan Aragon dan Kastilia. Ferdinand dan Isabella adalah penguasa yang keras yang berusaha menyatukan seluruh Spanyol. Usaha ini dianggap berhasil setelah penaklukan Granada pada 1492. Kelahiran anak Isabella pada 1478 menstabilkan keadaan politik karena hal ini berarti jelasnya pergantian takhta di Spanyol.

Ferdinand dan Isabella dikenal sebagai penguasa dari Spanyol baru bersatu menjelang era modern. Mereka memimpin tahap terakhir dari Reconquista di Iberia dari tangan bangsa Moor, dan mengusir umat Islam dan Yahudi dari Spanyol. Mereka juga memerintahkan ekspedisi Christopher Colombus, yang memberikan pengetahuan tentang Dunia Baru bagi bangsa-bangsa Eropa. Koloni yang didirikan Colombus serta penaklukkan yang ia lakukan di benua Amerika membawa kekayaan bagi Spanyol, mengisi kas kerajaan baru tersebut, yang kemudian akan menjadi negara adidaya selama dua abad berikutnya.

Lihat pula