Tembang llir-llir: Perbedaan antara revisi
Ariandra 03 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Ariandra 03 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 38: | Baris 38: | ||
[[Kategori:Walisongo]] |
[[Kategori:Walisongo]] |
||
[[jv:Lir llir]] |
Revisi per 3 Maret 2012 01.25
Tembang llir-llir adalah tembang yang digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk berdakwah menyebarkan agama Islam di Jawa.
Isi Tembang llir-llir
Dalam Bahasa Jawa
- Lir-ilir, lir-ilir, tandure wis sumilir
- Tak ijo royo-royo, tak sengguh penganten anyar
- Cah angon, cah angon, penekno blimbing kuwi
- Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
- Dodotiro, dodotiro, kumintir bedah ing pinggir
- Dodomono, jrumatno, kanggo seba mengko sore
- Mumpung jembar kalangane, mumpung pandhang rembulane
- Yo sorak-o sorak horeeee !
Dalam Bahasa Indonesia
- Sayup-sayup bangun dari tidur, pohon sudah mulai bersemi
- Demikian hijau bagai gairah pengantin baru
- Penggembala, tolong panjatlah pohon blimbing itu
- Walaupun licin dan susah tetap panjatlah untuk mencuci pakaian
- Pakaian yang koyak sisihkanlah
- Jahitlah, benahilah untuk menghadap natnti sore
- Mumpung masih banyak waktu luang, mumpung masih terang rembulanya
- Mari bersorak-sorak, ayo...
Makna Tembang llir-llir
Kita sebagai orang Islam diminta bangun dari keterpurukan dan dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan. Iman kepada Allah ini dilambangkan dengan tanaman yang bersemi dan menghijau, begitu indah seperti kebahagiaan seorang pengantin baru. Kita disebut anak gembala karena Allah telah menganugerahkan hati dan iman sebagai amanah untuk dijaga. Si anak gembala diminta untuk memanjat pohon belimbing yang menggambarkan 5 Rukun Islam. Meskipun licin dan susah, kita harus tetap memenjat pohon belimbing tersebut apapun halangan dan risikonya. 5 Rukun Islam digunakan untuk selalu membersihkan ( mencuci ) pakaian kita, yaitu pakaian taqwa ( taqwa = kesholehan hidup ). Sebagai manusia biasa, ketaqwaan kita pasti terkoyak dan berlubang sana-sini. Untuk itu, kita diminta agar selalu memperbaiki dan membenahinya. Hal ini berguna agar kelak kita sudah siap dipangil oleh Allah. Semua itu harus kita laukan sejak sekarang, ketika kita masih sehat dan mempunyai waktu luang. Jika ada yang mengingatkan, maka jawablah dengan " Iya ".