Lompat ke isi

PSPS Pekanbaru: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 98: Baris 98:
{{Fs player |no=26 | nat=Indonesia| pos=MF | name= [[Septia Hadi]]}}
{{Fs player |no=26 | nat=Indonesia| pos=MF | name= [[Septia Hadi]]}}
{{Fs player |no=27| nat=Indonesia| pos=MF | name= [[Ade Suhendra]]}}
{{Fs player |no=27| nat=Indonesia| pos=MF | name= [[Ade Suhendra]]}}

{{Fs player |no=10| nat=Cameroon| pos=MF | name= [[Patrice Nzekou]]}}
{{Fs player |no=10| nat=Cameroon| pos=MF | name= [[Patrice Nzekou]]}}
{{Fs player |no=99| nat=Indonesia| pos=MF | name= [[Putut Waringin Jati]]}}
{{Fs player |no=99| nat=Indonesia| pos=MF | name= [[Putut Waringin Jati]]}}

Revisi per 10 Maret 2012 10.18

PSPS Pekanbaru
Logo PSPS
Nama lengkapPersatuan Sepak bola Pekanbaru dan Sekitarnya
JulukanAsykar Bertuah (id: Pasukan Beruntung)
StadionStadion Kaharuddin Nasution (Stadion Rumbai), Rumbai Pekanbaru, Indonesia
(Kapasitas: 20.000)
Ketua UmumIndonesia H. Herman Abdullah M.M
SekretarisIndonesia Fardiansyah
ManajerIndonesia Dastrayani Bibra
PelatihIndonesia Mundari Karya
Asisten PelatihIndonesia Afrizal
Dokter TimIndonesia dr Miftah
LigaLiga Super Indonesia
20011-12Liga Indonesia,
Peringkat 7
Kostum kandang
Kostum tandang
Musim ini

PSPS Pekanbaru (Persatuan Sepak Bola Pekanbaru dan Sekitarnya) adalah klub sepak bola kebanggaan kota Pekanbaru, Riau. Tim ini sekarang bermain di ISL yang saat ini dikenal dengan LIGA SUPER. Kandang PSPS adalah Stadion Kaharuddin Nasution, atau yang lebih dikenal sebagai Stadion Rumbai, karena letaknya di daerah Rumbai, Pekanbaru. Kursi pelatih PSPS sekarang dipegang oleh Mundari Karya. Tim ini memiliki julukan AsykarBertuah, sesuai julukan kota Pekanbaru, Kota Bertuah. Para suporter fanatik mereka disebut Asykar Theking.

Sekilas Perjalanan

PSPS memasuki divisi utama untuk pertama kalinya setelah dalam penantian 43 tahun. Tahun 2008 merupakan kali kedua PSPS berkiprah di Divisi Utama setelah sempat terdegradasi. PSPS promosi ke Divisi Utama untuk pertama kalinya dengan predikat juara divisi satu dengan mengalahkan PS Indocement Cirebon 2-1 di Final yang diselenggarakan di Stadion Sanggraha Lebak Bulus Jakarta.

Para pemain yang memperkuat PSPS saat itu antara lain Miskardi, Mourmada Marco, Simon Tin Atangana, Essama Amougu Raymond, Aidil Desfi, Darwin, Dodi Cahyadi, Agus Rianto, Toyo Hariono, dan lainnya.

Setelah masuk ke Divisi Utama, PSPS sempat diperkuat oleh nama-nama tenar yang telah lama malang melintang di Liga Indonesia, seperti Sudirman, Adnan Mahing, Ritham Madubun, Rahmad M. Rivai, (alm) Chairul Minan, Rusdianto, Rino Yuska, Nova Zaenal, Gustavo Hernan Ortiz, I Komang Mariawan, Ebwelle Bertin, Felipe E. Cortez, Joe Nagbe, Moses Nyewan, M. Affan Lubis, Mbeng Jean, Joseph Lewono, Alejandro Castro dan beberapa nama lainnya.

PSPS pernah mengalami masa jayanya sewaktu berhasil merekrut pemain-pemain Timnas Indonesia, seperti Kurniawan Dwi Yulianto, Bima Sakti, Eko Purjianto, Aples Gideon Tecuari, Hendro Kartiko, Sugiyantoro, Edu Juanda, dan Amir yusuf Pohan. Ini berakhir pada musim 2004, saat PSPS mulai melakukan perombakan setelah gagal mewujudkan target juara dalam 2 musim. Ditambah lagi dengan insiden skorsing yang menimpa 3 orang pilar PSPS akibat sikap tidak profesional terhadap wasit.

Performa Tim

Selama dibawah kendali pelatih Syafrianto Rusli, PSPS memperlihatkan kemajuan yang cukup mengesankan, sebelumnya keadaan PSPS di Liga Divisi Satu terlihat timbul-tenggelam karena ketidakseriusan pemain dan manajemen tim. Semenjak ditangani oleh Syafrianto Rusli, frekuensi kemenangan baik di kandang maupun tandang mengalami perkembangan yang signifikan. Itu juga berlaku pada 'saudara mudanya', Persih Indragiri Hilir. Kedua 'kakak-beradik' ini berpacu untuk mendapatkan tempat di Divisi Utama Liga Indonesia pada musim yang akan datang.

Mulai musim kompetisi 2008, PSPS naik ke Liga Divisi Utama. Kursi pelatih dipercayakan kepada Mundari Karya. Namun, karena belum jelasnya kesepakatan dengan manajemen, Mundari Karya menangani tim PSPS[butuh rujukan], dan ditunjuklah mantan pelatih kepala Persitara Jakarta Utara Abdurrahman Gurning sebagai pengganti Mundari Karya.

Semenjak putaran ke II musim kompetisi Liga Indonesia 2007, Management TIM PSPS telah diganti. sebagai Manager Drs. Destrayani Bibra, Ass. Manager Ir. Dityo Pramono dan sekretaris Tim Drs. Fardiyansyah Akt. Dengan Managemen baru Tim PSPS berhasil menggeliat dalam percaturan Liga Divisi Utama. Pada musim kompetisi Liga Indonesia 2008, PSPS Pekanbaru mempercayakan Tim dilatih oleh A.R. Gurning, yang biasa di panggil "Bang Haji". Dan di awal musim kompetisi PSPS telah menunjukan kemajuan yang sangat baik, dengan menduduki posisi teratas sementara dengan 6 kemenangan dan 2 kali seri serta tidak terkalahkan. Hasilnya PSPS Pekanbaru langsung promosi ke Liga Super Indonesia 2009-10 setelah meduduki peringkat 3 divisi utama.

Daftar Pemain

Divisi Utama Liga Indonesia 2008

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
1 GK Indonesia IDN M.ridho syuhada Kapten
23 GK Indonesia IDN Dede Sulaiman
65 GK Indonesia IDN Fance Harianto
4 DF Kamerun CMR Armand Joel Banaken Bassoken
5 DF Indonesia IDN Agus Cima
7 DF Indonesia IDN Susanto
15 DF Indonesia IDN Daniel junaidi
22 DF Indonesia IDN Revelino
27 DF Indonesia IDN Dedi Gusmawan
30 DF Indonesia IDN hendrik
70 DF Indonesia IDN Edi Sibung Sukamto
81 DF Indonesia IDN Septiady
3 MF Indonesia IDN febrian hema gita
No. Pos. Negara Pemain
10 MF Indonesia IDN Ade Candra Kirana
17 MF Indonesia IDN Ahmad Junaidi
18 MF Kamerun CMR Cyril Emile Tchana
16 MF Indonesia IDN Tony Sucipto
20 MF Indonesia IDN M. Zahrul Bin Azhar
21 MF Indonesia IDN Rusdianto
36 MF Indonesia IDN Agus Rianto
99 MF Indonesia IDN Putut Waringin Jati
8 FW Indonesia IDN Ruspuspito
9 FW Kamerun CMR Dzumafo Herman Epandi
33 FW Indonesia IDN M. Iqbal
88 FW Indonesia IDN bikoi daniel ose

Liga Super Indonesia 2012

Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.

No. Pos. Negara Pemain
23 GK Indonesia IDN Dede Sulaiman
17 GK Indonesia IDN Fance Harianto
1 GK Indonesia IDN Bagus Jiwo
27 DF Indonesia IDN Dedi Gusmawan


5 DF Indonesia IDN Agus Cima
15 DF Indonesia IDN Daniel Junaidi
6 DF Indonesia IDN Windu Hanggoro Putra
14 DF Indonesia IDN M Solehan
70 DF Indonesia IDN Edi Sibung Sukamto
28 MF Indonesia IDN Alamsyah Nasution
3 MF Indonesia IDN April Hadi
21 MF Indonesia IDN Rusdianto
No. Pos. Negara Pemain
18 MF Indonesia IDN M Zahrul Azhar
14 MF Indonesia IDN M Hadi Rinazta
26 MF Indonesia IDN Septia Hadi
27 MF Indonesia IDN Ade Suhendra
10 MF Kamerun CMR Patrice Nzekou
99 MF Indonesia IDN Putut Waringin Jati
9 FW Kamerun CMR Dzumafo Herman Epandi Kapten
88 FW Indonesia IDN M. Isnaini
11 FW Indonesia IDN Victory Yendra
96 FW Indonesia IDN Zaenal Arief
37 FW Indonesia IDN Hadi Rinazta

Pemain Terkenal

Pemain Nasional

Pemain Asing

Supporter

Sejarah Asykar Theking (suporter PSPS pekanbaru)


Supporter – Berawal dari keinginan para pengurus dan manajemen untuk membuat suporter yang akan mendukung PSPS dalam setiap pertandingannya, apalagi setelah lolos masuk ke Divisi Utama, Mafrion membentuk dan menyerahkan kepada Painur untuk membina suporter yang bernama “ASYKAR BERTUAH” sesuai dengan nama tim PSPS. Kemudian Edi Iskandar pemilik SSB Portes yang pada saat itu muridnya 180 orangmendapat tawaran dari Jeffri Nazir, guna mengerahkan anak didiknya untuk menjadi suporter, hal ini langung ditanggapi oleh Edi Iskandar dengan serius. Pada saat mendukung PSPS untuk pertama kalinya, Edi menyuruh anak didiknya memakai kostum merah dan biru. Dan untuk menciptakan suasana agar lebih ramai Edi iskandar membuat bendera dengan uang pribadinya dan dijahit oleh almarhumah ibunya.Hari itu PSPS menang 3-1 melawan Persijatim. Setelah sukses mengerahkan anak didiknya sebagai supporter PSPS maka Jeffri Nazir dan Irwansyah Tanjung berinisiatif untuk membelikan gendang sebagai alat pendukung. Sejak saat itu, para anak didiknya ini terkenal dengan BOCAH THEKING yang selalu berdampingan dengan Suporter ASKAR BERTUAH. Dan dari sinilah awal per-supporter-an di Riau dimulai. Seiringan perkembangan waktu, namanya diganti menjadi Asykar Theking Maka pada tanggal 21 Desember 2001 dideklarasikanlah supporter ini di Hotel Mutiara

Pranala luar