VICO Indonesia: Perbedaan antara revisi
edit |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 30: | Baris 30: | ||
[[Kategori:KKKS]] |
[[Kategori:KKKS]] |
||
[[Kategori:Perusahaan minyak]] |
Revisi per 19 Januari 2007 04.24
PMA | |
Industri | Minyak bumi dan Gas alam |
Kantor pusat | Muara Badak, Indonesia |
Induk | BP Indonesia |
VICO Indonesia adalah salah satu perusahaan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ditunjuk BPMIGAS untuk melakukan proses pengeboran minyak dan gas bumi
VICO Indonesia memperoleh kontrak untuk memproduksi Blok Sanga-Sanga PSC dan sejumlah blok lainnya secara Joint Ventures. VICO mengoperasikan 7 lapangan produksi minyak dan gas bumi di daratan (onshore) Kalimantan Timur, Indonesia, dekat dengan Delta Mahakam. Lapangan-lapangan itu adalah Badak, Nilam, Pamaguan, Semberah, Mutiara, Beras, and Lempake. Produksi minyak dan gas bumi yang dihasilkan lapangan-lapangan tersebut diproses di empat stasiun produksi. Stasiun produksi pertama yang dibangun adalah Badak (1977), diikuti Nilam (1982), Mutiara (1990) dan Semberah (1991).
Gas yang dihasilkan dari stasiun produksi disalurkan ke PT Badak NGL, sebuah pabrik penghasil LNG (Liquid Natural Gas) dan LPG (Liquid Petroleum Gas) di Bontang, dan pabrik pupuk serta pabrik metanol di Kawasan Industri Kalimantan Timur, melalui jaringan pipa. LNG tersebut kemudian dijual ke konsumen di Jepang, Taiwan, dan Korea Selatan. Sedangkan minyak dan kondensat (liquid/cairan) yang dihasilkannya disalurkan melalui pipa ke terminal yang dioperasikan Chevron Indonesia di Tanjung Santan untuk dikapalkan ke pembeli.
Jumlah pegawai VICO Indonesia (2004) sekitar 1000 pegawai permanen dan 3500 pegawai kontrak.
Produksi VICO (data tahun 2004) sekitar 870 MMSCFD gas dan 30.000 barrel cairan (minyak dan kondensat) per hari.