Lompat ke isi

Jodoh Boleh Diatur: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jagawana (bicara | kontrib)
k {{rapikan}}
Andri.h (bicara | kontrib)
+kat
Baris 35: Baris 35:


Film terlaris IV di dakarta, 1988, dengan 444.030 penonton, menurut data Perfin.
Film terlaris IV di dakarta, 1988, dengan 444.030 penonton, menurut data Perfin.

[[Kategori:Film Indonesia|*]]

Revisi per 20 Januari 2007 09.48

Jodoh Boleh Diatur

1988 - W - 97 mnt

Prd: PT Garuda Film (Hendrick Gozali).

Std: Ami Prijono.

Skn: Djasman Djakiman.

Crt: Tim Garuda Film.

Ftg: Tantra Sutjadi.

Art: Teuku Rusian.

Edt: EfFendi Doytha.

Msk: Billy J. Budiardjo.

Sra: Endang Dausono.

Pem: Warkop DHI (Dono, Kasino, Indro), Ira Wibowo, Nia Zulkarnaen, Raja Emma, Yurike Prastica, Ida Kusumah, Sylvana Herman, Dhalia, Lina Budiarti.


Dono, Kasino, Indro mencari pacar lewat biro jodoh. Persoalan timbul karena pasangan mereka yang direkomendasikan kepala biro jodoh ( Ira Wibowo ) itu. Indro kecewa karena pasangannya ternyata sedang meneliti tentang kesetiaan pria untuk skripsinya. Dono nyaris dipecat gara-gara kebanyakan memakai telpon untuk pacaran, sedang pasangan Kasino ternyata penipu. Calon Dono, Rita (Raja Emma) tiba-tiba menghilang dan lewat kakeknya menitipkan bayi pada Dono. Ternyata Rita menghindar dari suaminya yang datang mencari dan ingin mengajak rujuk. Rita pergi , karena tak mau dimadu. Maka kelucuan pindah dengan soal bayi itu, yang mengingatkan akan film'"Three Man and a Baby". Dono jatuh cinta pada bayi itu, hingga waktu diambil Rita dan suaminya kembali ke Malaysia, dia bagaikan kehilangan ingatan dan menyusul ke Malaysia dengan menggendong-gendong boneka ditemani Indro dan Kasino. Setelah bertemu bayi itu, ia bisa tertawa kembali.


· Raja Emma adalah bintang Malaysia. Sebagian film juga dibuat di Malaysia. Maksudnya, kira-kira agar pemasaran di Malaysia bisa lebih baik.


Film terlaris IV di dakarta, 1988, dengan 444.030 penonton, menurut data Perfin.