Lompat ke isi

Lisin: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Edprobudi (bicara | kontrib)
Edprobudi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 51: Baris 51:
===== Kekurangan Lisina =====
===== Kekurangan Lisina =====
Kekurangan lisina dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera makan, anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi
Kekurangan lisina dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera makan, anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi

== Pranala luar ==
* [http://http://www.umm.edu/altmed/articles/lysine-000312.htm University of Maryland Medical Center]


{{Asam amino}}
{{Asam amino}}

Revisi per 28 Maret 2012 05.29

Lisin
Nama sistematik Asam S-2,6-diaminoheksanoat
Singkatan Lys
K
Kode genetik AAA AAG
Rumus kimia C6H14N2O2
Massa molekul 146,19g mol-1
Titik lebur 224 °C
Massa jenis ? g cm-3
Titik isoelektrik 9,74
pKa 2,15
9.16
10.67
Nomor CAS [56-87-1]
SMILES NCCCCC(N)C(=O)O
Chemical structure of LysineChemical structure of Lysine

Lisina

Lisina (bahasa Inggris lysine) merupakan asam amino penyusun protein yang dalam pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi manusia, yakni asam amino yang dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak dapat diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata per hari adalah 1 - 1,5 g. Lisina menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat menyebabkan pelagra.

Manfaat Lisina

Penelitian membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV (Herpes Simplex Syndrome), karena lisina bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah perkembangbiakan virus penyebab herpes(University of Maryland Medical Center). Di samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu dalam penyerapan kalsium, pembentukan hormon dan kolagen, serta antibodi. Secara tidak langsung, lisina juga dapat menstimulasi selera makan, karena perannya dalam membantu proses detoksifikasi pada hati dan menghasilkan enzim pencernaan. Lisina juga memainkan peranan penting dalam produksi carnitine untuk mengubah asam lemak menjadi energi dan membantu menurunkan kadar kolesterol.

Sumber Lisina

Lisina banyak terdapat pada makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging, keju, susu, ikan dan telur untuk protein hewani [1]. Sementara untuk protein nabati bisa didapat dari kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan hasil proses kedelai lainnya seperti tahu dan tempe[2]. Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya, biji polong-polongan kaya akan asam amino ini.

Kekurangan Lisina

Kekurangan lisina dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan selera makan, anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi

Pranala luar