Lompat ke isi

Gestalt: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
rapiin gambar
Baris 14: Baris 14:
Faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan keteraturan dari [[pola|pola-pola]] yang sebenarnya acak. Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang. Hal ini disebut ''pragnan''.
Faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan keteraturan dari [[pola|pola-pola]] yang sebenarnya acak. Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang. Hal ini disebut ''pragnan''.
<gallery>
<gallery>
Berkas:Gestaltproximity.png
Berkas:Gestaltproximity.png|Teori kedekatan: Kotak akan dikelompokkan menjadi 3, A-B, C-D dan E
Berkas:Gestaltsimiliarity.png
Berkas:Gestaltsimiliarity.png|Teori kemiripan:Lingkaran akan dikelompokkan terpisah dari kotak
Berkas:Gestalttutup.png|Teori penutupan:Walaupun semu, kotak akan dibentuk dengan menutup garis
Berkas:Gestalttutup.png|Teori penutupan:Walaupun semu, kotak akan dibentuk dengan menutup garis
Berkas:Gestaltpola.png|Teori continuity: Lingkaran akan membentuk pola garis diagonal walaupun sebenarnya tersusun acakterputus
Berkas:Gestaltpola.png|Teori continuity: Lingkaran akan membentuk pola garis diagonal walaupun sebenarnya tersusun acakterputus

Revisi per 21 Januari 2007 13.45

Penggunaan pola warna dan arah panah membuat otak mengelompokkan lingkaran kuning terpisah dari lingkaran biru, walaupun sebenarnya memiliki bentuk identik

Gestalt adalah sebuah teori yang menjelaskan proses persepsi melalui pengorganisasian komponen-komponen sensasi yang memiliki hubungan, pola, ataupun kemiripan menjadi kesatuan. Teori gestalt beroposisi terhadap teori strukturalisme. Teori gestalt cenderung berupaya mengurangi pembagian sensasi menjadi bagian-bagian kecil.

Sejarah

Teori ini dibangun oleh tiga orang, Kurt Koffka, Max Wertheimer, and Wolfgang Köhler. Mereka menyimpulkan bahwa seseorang cenderung mempersepsikan apa yang terlihat dari lingkungannya sebagai kesatuan yang utuh.

Penggunaan

Teori gestalt banyak dipakai dalam proses desain dan cabang seni rupa lainnya, karena banyak menjelaskan bagaimana persepsi visual bisa terbentuk. Persepsi jenis ini bisa terbentuk karena:


  1. Kedekatan posisi (proximity)
  2. Kesamaan bentuk (similiarity)
  3. Penutupan bentuk
  4. Kesinambungan pola (continuity)
  5. Kesamaan arah gerak (common fate)

Faktor inilah yang menyebabkan kita sering bisa merasakan keteraturan dari pola-pola yang sebenarnya acak. Misalnya saat seseorang melihat awan, dia dengan mudah bisa menemukan bentuk muka seseorang. Hal ini disebut pragnan.

Lihat pula