Lompat ke isi

Sagu: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
WikitanvirBot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Menambah: uk:Саго
Kembangraps (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|thumb|250px|Pati sagu kering]]
[[Berkas:Sagu-06 081122-4153 sim.JPG|thumb|250px|Pati sagu kering]]
[[Berkas:Sago_pancake_PNG.JPG|thumb|250px|Sagu yang telah dimasak dan dibentuk lempeng; sejenis [[Gebang|putak]].]]
[[Berkas:Sago_pancake_PNG.JPG|thumb|250px|Sagu yang telah dimasak dan dibentuk lempeng; sejenis [[Gebang|putak]].]]
'''Sagu''' adalah butiran atau [[tepung]] yang diperoleh dari [[teras batang]] pohon ''sagu'' atau '''[[rumbia]]''' (''Metroxylon sago'' Rottb.). Tepung sagu memiliki ciri fisik yang mirip dengan tepung [[tapioka]]. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka, meskipun keduanya sebenarnya berbeda.
'''Sagu''' adalah [[tepung]] atau olahannya yang diperoleh dari pemrosesan [[teras batang]] [[rumbia]] atau "pohon sagu" (''Metroxylon sago'' Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung [[tapioka]]. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya acap kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.


Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di [[Maluku]] dan [[Papua]] yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk [[papeda]], semacam [[bubur]], atau dalam bentuk-bentuk yang lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun [[pisang]]. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi [[mi]] dan [[mutiara (makanan)|mutiara]].
Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di [[Maluku]] dan [[Papua]] yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk [[papeda]], semacam [[bubur]], atau dalam bentuk-bentuk yang lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun [[pisang]]. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi [[mi]] dan [[mutiara (makanan)|mutiara]].
Baris 16: Baris 16:
# Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "[[basong]]" di Kendari).
# Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "[[basong]]" di Kendari).


Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20m, bahkan 30m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300kg pati. Suatu survai di [[Kabupaten Kendari]] menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.<ref>http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277</ref>
Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20m, bahkan 30m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 kg pati. Suatu survai di [[Kabupaten Kendari]] menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.<ref>http://www.iptek.net.id/ind/?ch=jsti&id=277</ref>


== Kandungan gizi ==
== Kandungan gizi ==

Revisi per 8 Mei 2012 13.19

Pati sagu kering
Sagu yang telah dimasak dan dibentuk lempeng; sejenis putak.

Sagu adalah tepung atau olahannya yang diperoleh dari pemrosesan teras batang rumbia atau "pohon sagu" (Metroxylon sago Rottb.). Tepung sagu memiliki karakteristik fisik yang mirip dengan tepung tapioka. Dalam resep masakan, tepung sagu yang relatif sulit diperoleh sering diganti dengan tepung tapioka sehingga namanya acap kali dipertukarkan, meskipun kedua tepung ini berbeda.

Sagu merupakan makanan pokok bagi masyarakat di Maluku dan Papua yang tinggal di pesisir. Sagu dimakan dalam bentuk papeda, semacam bubur, atau dalam bentuk-bentuk yang lain. Sagu sendiri dijual sebagai tepung curah maupun yang dipadatkan dan dikemas dengan daun pisang. Selain itu, saat ini sagu juga diolah menjadi mi dan mutiara.

Sebagai sumber karbohidrat, sagu memiliki keunikan karena diproduksi di daerah rawa-rawa (habitat alami rumbia). Kondisi ini memiliki keuntungan ekologis tersendiri, walaupun secara ekonomis kurang menguntungkan (menyulitkan distribusi).

Pemanenan sagu

Sagu dipanen dengan tahap sebagai berikut:

  1. Pohon sagu dirubuhkan dan dipotong hingga tersisa batang saja.
  2. Batang dibelah memanjang sehingga bagian dalam terbuka.
  3. Bagian teras batang dicacah dan diambil.
  4. Teras batang yang diambil ini lalu dihaluskan dan disaring.
  5. Hasil saringan dicuci dan patinya diambil.
  6. Pati diolah untuk dijadikan tepung atau dikemas dengan daun pisang (dinamakan "basong" di Kendari).

Pohon sagu dapat tumbuh hingga setinggi 20m, bahkan 30m. Dari satu pohon dapat dihasilkan 150 sampai 300 kg pati. Suatu survai di Kabupaten Kendari menunjukkan bahwa untuk mengolah dua pohon sagu diperlukan 4 orang yang bekerja selama 6 hari.[1]

Kandungan gizi

Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Ini terjadi akibat kandungan tinggi pati di dalam teras batang maupun proses pemanenannya.

Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10mg kalsium, 1,2mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil.

Galeri, mengekstrak sagu

Rujukan

2. Flach, M. and F. Rumawas, eds. (1996). Plant Resources of South-East Asia (PROSEA) No. 9: Plants Yielding Non-Seed Carbohydrates. Leiden: Blackhuys.