Kolera: Perbedaan antara revisi
Luckas-bot (bicara | kontrib) k r2.7.1) (bot Menambah: zh-yue:霍亂 |
AvocatoBot (bicara | kontrib) k r2.7.1) (bot Menambah: ast:Cólera |
||
Baris 51: | Baris 51: | ||
[[ar:كوليرا]] |
[[ar:كوليرا]] |
||
[[arz:كوليرا]] |
[[arz:كوليرا]] |
||
[[ast:Cólera]] |
|||
[[az:Vəba]] |
[[az:Vəba]] |
||
[[be:Халера]] |
[[be:Халера]] |
Revisi per 17 Mei 2012 01.48
Kolera | |
---|---|
Scanning Electron Microscope image of Vibrio cholerae | |
Informasi umum | |
Spesialisasi | Penyakit menular, Kedokteran gawat darurat |
Penyakit taun atau kolera (juga disebut Asiatic cholera) adalah penyakit menular di saluran pencernaan yang disebabkan oleh bakterium Vibrio cholerae. Bakteri ini biasanya masuk ke dalam tubuh melalui air minum yang terkontaminasi oleh sanitasi yang tidak benar atau dengan memakan ikan yang tidak dimasak benar, terutama kerang. Gejalanya termasuk diare, perut keram, mual, muntah, dan dehidrasi. Kematian biasanya disebabkan oleh dehidrasi. Kalau dibiarkan tak terawat, maka penderita berisiko kematian tinggi. Perawatan dapat dilakukan dengan rehidrasi agresif "regimen", biasanya diantar secara intravenous secara berkelanjutan sampai diare berhenti.
Pengobatan
Rehidrasi
Pengobatan utama dilakukan dengan mengembalikan cairan tubuh yang hilang atau rehidrasi yang cukup hingga masa penyakit selesai (biasanya 1 hingga 5 hari tanpa pemberian antibiotik). [1] Rehidrasi dapat dilakukan cara infus intravena cairan (pada kasus yang parah) atau dengan rehidrasi oral dengan oralit (oral rehydration solution).[2] [3]
Antibiotik
Antibiotik memiliki peran sekunder namun penting dengan mengurangi derajat penyakit dan durasi ekskresi penyakit.[4] Pemberian antibiotik sebaiknya dilakukan setelah gejala muntah-muntah mereda (atau setelah rehidrasi pertama dan pemulihan dari asidosis).[4] Pilihan pertama antibiotik yang digunakan di Indonesia adalah tetrasiklin dan pilihan keduanya adalah trimethoprim/sulfamethoxazole (bila V. cholerae pada pasien resisten terhadap tetrasiklin).[4]
Referensi
- ^ Kaper JB, Morris Jr JG, Levine MM. 1995. Cholera. Clin. Microbiol. Rev. 8(1):48-86.
- ^ Swerdlow DL, Ries AA. 1992. Cholera in the Americas: guidelines for the clinician. JAMA 267:1495–1499
- ^ Morris Jr JG. 1994. Cholera and other vibrioses, hal:753–762. di dalam Hoeprich PD, Jordan MC, Ronald Ar (ed.), Infectious diseases: a treatise of infectious processes. Philadelphia: J. B. Lippincott Co.
- ^ a b c Tjaniadi P, Lesmana M, Subekti D, Machpud N, Komalarini , Santoso W, Simanjuntak CH, Punjabi N, Campbell JR, Alexander WK, Beecham III JH, Corwin AL, Oyofo BA. 2003. Antimicrobial resistance of bacterial pathogens associated with diarrheal patients in Indonesia. Am. J. Trop. Med. Hyg. 86(6):666-670.
- Cholera facts from the United States FDA website: http://vm.cfsan.fda.gov/~MOW/chap7.html