Kemahakuasaan: Perbedaan antara revisi
-inuse |
k r2.6.4) (bot Membuang: pl:Omnipotencja |
||
Baris 25: | Baris 25: | ||
[[it:Onnipotenza]] |
[[it:Onnipotenza]] |
||
[[nl:Almacht]] |
[[nl:Almacht]] |
||
[[pl:Omnipotencja]] |
|||
[[pt:Omnipotência]] |
[[pt:Omnipotência]] |
||
[[ro:Omnipotență]] |
[[ro:Omnipotență]] |
Revisi per 17 Mei 2012 18.50
Omnipoten adalah sifat yang dikenakan kepada Allah yang berarti Maha Kuasa.[1] Kemahakuasaan Allah sehingga Dia begitu bebas dan tidak terpengaruh apa pun dan siapa pun dari luar diri-Nya sendiri.[1] Dengan sifat ini, Allah diandaikan punya daya kreatif yang mutlak, tidak tergantung pada semua materi yang ada sehingga Dia benar-benar tidak dapat dibatasi.[1] Sedangkan manusia dan ciptaan selalu dibatasi oleh Allah.[1]
Omnipotensi Allah juga selalu menuntut keselarasan ciptaan dalam sifat-sifatnya, tidak ada kontradiksi antar pencipta dan yang diciptakan.[1] Maka jika Allah itu kudus, maka tidak mungkin Allah tidak kudus, begitulah Allah juga tidak memiliki kontradiksi dalam Dirinya.[1] Kemahakuasaan Allah juga mempu mengangkat manusia yang terbatas itu melampaui kodratnya sehingga manusia dapat menjadi manusia rohani.[1]
Kemahakuasaan Allah bisa dilihat dari beberapa sifatnya yang lain, misalnya dalam hal kehendak dan pengetahuan.[2] Allah mengetahui semuanya dan Allah juga tidak dapat dibatasi oleh siapa pun dalam bertindak.[2] Dua sifat ini bukan hanya figur yang tanpa realitas, namun sangat nyata dialami oleh umat manusia.[2]