Lompat ke isi

Raja Inal Siregar: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Menolak perubahan terakhir (oleh 202.42.184.18) dan mengembalikan revisi 4520012 oleh Albertus Aditya
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Sumatra Utara +Sumatera Utara)
Baris 1: Baris 1:
[[Berkas:Raja Inal Siregar.jpg|right|thumb|Raja Inal Siregar]]
[[Berkas:Raja Inal Siregar.jpg|right|thumb|Raja Inal Siregar]]


'''Raja Inal Siregar''' ({{lahirmati|[[Medan]], [[Sumatera Utara]]|5|3|1938||5|9|2005}}) adalah [[Gubernur Sumatra Utara]] ke-12 dan 13. Ia memerintah dari tahun [[1988]] hingga [[1998]]. Setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur, ia kemudian menjadi anggota [[DPD]] Sumatra Utara.
'''Raja Inal Siregar''' ({{lahirmati|[[Medan]], [[Sumatera Utara]]|5|3|1938||5|9|2005}}) adalah [[Gubernur Sumatera Utara]] ke-12 dan 13. Ia memerintah dari tahun [[1988]] hingga [[1998]]. Setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur, ia kemudian menjadi anggota [[DPD]] Sumatera Utara.


Putra pasangan Kario Siregar dan Rodiah Hutasuhut ini lulus Akademi Militer pada tahun [[1961]]. Raja Inal Siregar menyelesaikan pendidikan [[SD]] sampai [[SMA]] di beberapa tempat di [[Sumatra Utara|Sumut]] dan [[Sumatra Barat|Sumbar]].
Putra pasangan Kario Siregar dan Rodiah Hutasuhut ini lulus Akademi Militer pada tahun [[1961]]. Raja Inal Siregar menyelesaikan pendidikan [[SD]] sampai [[SMA]] di beberapa tempat di [[Sumatera Utara|Sumut]] dan [[Sumatra Barat|Sumbar]].


Karier militernya dimulai di Desa Ampat, [[Kalimantan Tengah]]. Berbagai jabatan pun pernah didudukinya, antara lain sebagai Komandan Kompi (Danki) Yonif B Purwokerta (1965-1967), Karo Ops. Kowanda Ujungpandang (1967-197), Waas Intel Kodam II/BB (1975-1978), Asisten Intel Kodam I/Iskandar Muda (1978-1982).
Karier militernya dimulai di Desa Ampat, [[Kalimantan Tengah]]. Berbagai jabatan pun pernah didudukinya, antara lain sebagai Komandan Kompi (Danki) Yonif B Purwokerta (1965-1967), Karo Ops. Kowanda Ujungpandang (1967-197), Waas Intel Kodam II/BB (1975-1978), Asisten Intel Kodam I/Iskandar Muda (1978-1982).


Kemudian Asisten Kodam IV/Siliwangi (1982-1983), Kasdam II/BB (1983-1984), Pangdam XIII/Merdeka (1984-1985), Pangdam III/Siliwangi (1985-1988), Gubernur Sumatra Utara (1988-1999) dan terakhir menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sejak tahun 2004.
Kemudian Asisten Kodam IV/Siliwangi (1982-1983), Kasdam II/BB (1983-1984), Pangdam XIII/Merdeka (1984-1985), Pangdam III/Siliwangi (1985-1988), Gubernur Sumatera Utara (1988-1999) dan terakhir menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sejak tahun 2004.


== Meninggal ==
== Meninggal ==


Ia meninggal bersama dengan Gubernur Sumatra Utara yang menggantikannya, [[HT. Rizal Nurdin]], dalam [[Mandala Airlines Penerbangan RI 091|kecelakaan pesawat Mandala Airlines]] pada 5 September 2005 di Jl. Jamin Ginting, Medan. Kecelakaan naas itu menewaskan 150 orang penumpang, awak pesawat dan warga di sekitar lokasi kejadian. Pesawat jenis Boeing 737-200 buatan tahun 1981 bernomor penerbangan RI-091 yang membawa 94 penumpang dan lima awak pesawat tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara Polonia pukul 10.06. Pesawat itu rencananya akan bertolak ke Jakarta via Padang.
Ia meninggal bersama dengan Gubernur Sumatera Utara yang menggantikannya, [[HT. Rizal Nurdin]], dalam [[Mandala Airlines Penerbangan RI 091|kecelakaan pesawat Mandala Airlines]] pada 5 September 2005 di Jl. Jamin Ginting, Medan. Kecelakaan naas itu menewaskan 150 orang penumpang, awak pesawat dan warga di sekitar lokasi kejadian. Pesawat jenis Boeing 737-200 buatan tahun 1981 bernomor penerbangan RI-091 yang membawa 94 penumpang dan lima awak pesawat tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara Polonia pukul 10.06. Pesawat itu rencananya akan bertolak ke Jakarta via Padang.


Ia meninggalkan empat orang anak, Hotmaria Siregar, Riri Rosalina Siregar, Yuriandi Siregar dan Siri Yulita Siregar, serta tiga orang cucu, dan istri Yuniar Pane.
Ia meninggalkan empat orang anak, Hotmaria Siregar, Riri Rosalina Siregar, Yuriandi Siregar dan Siri Yulita Siregar, serta tiga orang cucu, dan istri Yuniar Pane.
Baris 39: Baris 39:
{{Succession box | jabatan = [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi#Pejabat Pangdam|Pangdam Siliwangi]] | years = 1985-1988 | before = [[Edi Sudradjat]] | after = [[Djamari Chaniago]] }}
{{Succession box | jabatan = [[Komando Daerah Militer III/Siliwangi#Pejabat Pangdam|Pangdam Siliwangi]] | years = 1985-1988 | before = [[Edi Sudradjat]] | after = [[Djamari Chaniago]] }}
{{S-off}}
{{S-off}}
{{Succession box|tahun=[[1988]]-[[1998]]|jabatan=[[Gubernur Sumatra Utara]]|pendahulu=[[Kaharudin Nasution]]|pengganti=[[HT. Rizal Nurdin]]}}
{{Succession box|tahun=[[1988]]-[[1998]]|jabatan=[[Gubernur Sumatera Utara]]|pendahulu=[[Kaharudin Nasution]]|pengganti=[[HT. Rizal Nurdin]]}}
{{S-end}}
{{S-end}}



Revisi per 28 Mei 2012 08.34

Berkas:Raja Inal Siregar.jpg
Raja Inal Siregar

Raja Inal Siregar (5 Maret 1938 – 5 September 2005) adalah Gubernur Sumatera Utara ke-12 dan 13. Ia memerintah dari tahun 1988 hingga 1998. Setelah tidak lagi menjabat sebagai gubernur, ia kemudian menjadi anggota DPD Sumatera Utara.

Putra pasangan Kario Siregar dan Rodiah Hutasuhut ini lulus Akademi Militer pada tahun 1961. Raja Inal Siregar menyelesaikan pendidikan SD sampai SMA di beberapa tempat di Sumut dan Sumbar.

Karier militernya dimulai di Desa Ampat, Kalimantan Tengah. Berbagai jabatan pun pernah didudukinya, antara lain sebagai Komandan Kompi (Danki) Yonif B Purwokerta (1965-1967), Karo Ops. Kowanda Ujungpandang (1967-197), Waas Intel Kodam II/BB (1975-1978), Asisten Intel Kodam I/Iskandar Muda (1978-1982).

Kemudian Asisten Kodam IV/Siliwangi (1982-1983), Kasdam II/BB (1983-1984), Pangdam XIII/Merdeka (1984-1985), Pangdam III/Siliwangi (1985-1988), Gubernur Sumatera Utara (1988-1999) dan terakhir menjadi anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sejak tahun 2004.

Meninggal

Ia meninggal bersama dengan Gubernur Sumatera Utara yang menggantikannya, HT. Rizal Nurdin, dalam kecelakaan pesawat Mandala Airlines pada 5 September 2005 di Jl. Jamin Ginting, Medan. Kecelakaan naas itu menewaskan 150 orang penumpang, awak pesawat dan warga di sekitar lokasi kejadian. Pesawat jenis Boeing 737-200 buatan tahun 1981 bernomor penerbangan RI-091 yang membawa 94 penumpang dan lima awak pesawat tersebut jatuh dan meledak di Jalan Jamin Ginting, kawasan Padang Bulan, Kota Medan, sesaat setelah lepas landas dari Bandar Udara Polonia pukul 10.06. Pesawat itu rencananya akan bertolak ke Jakarta via Padang.

Ia meninggalkan empat orang anak, Hotmaria Siregar, Riri Rosalina Siregar, Yuriandi Siregar dan Siri Yulita Siregar, serta tiga orang cucu, dan istri Yuniar Pane.

Peninggalan

Marsipature Hutana Be. Istilah yang dipopulerkan alamarhum (alm) Gubsu, Raja Inal Siregar, di ambil dari bahasa batak yang artinya adalah "Membangun/membenahi kampung halaman sendiri". Konsep ini ditujukan kepada orang-orang yang telah sukses di perantauan.

Yayasan Pendidikan Marsipature Huta Na Be (YPmhb), Merupakan sebuah yayasan yang mengasuh SMA N 2 Plus YPmhb Sipirok, Sekolah yang didirikan pada tahun 1995 ini yang terletak di desa padang bujur Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan - Sumatera Utara. Di dirikan oleh Almarhum Raja Inal Siregar Utara bersama dengan masyarakat Tapanuli Selatan. Saat ini merupakan satu-satunya SMA yang berstatus Plus di Tapanuli selatan. Ditahun 2010 telah meluluskan sebanyak tigabelas angkatan yang tersebar di seluruh perguruan tinggi di Indonesia.

Anak-anak dididik selalu akrab menyapanya dengan sebutan "Pak Raja".

Pemakaman

Letjen TNI (Purn) Raja Inal Siregar di makamkan di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Jl. Sisingamangaraja, Medan. Pemakaman Raja Inal Siregar dilakukan dengan upacara militer yang dipimpin Panglima Kodam I/Bukit Barisan Mayjen TNI Tritamtomo. Yuniar Pane tak kuasa menahan haru saat pemakaman suaminya Letjen TNI (Purn) Raja Inal Siregar di Taman Makam Pahlawan Bukit Barisan, Jl. Sisingamangaraja, Medan. Dia bahkan terpaksa dipapah anaknya saat beranjak keluar dari areal pemakaman. Pemakaman yang dihadiri sekitar 1.000 pelayat ini, menyebabkan ruas jalan Sisingamangaraja yang semula dua arah, dijadikan satu arah untuk kebutuhan tempat parkir kendaraan pengantar jenazah. Polisi dan polisi militer tampak mengatur lalu lintas.

Referensi

[1]

  1. ^ "Raja Inal Siregar Dimakamkan, Sang Istri Terpaksa Dipapah", detikNews, 6 September 2009. Diakses pada 16 Februari 2011


Pranala luar

Jabatan militer
Didahului oleh:
Edi Sudradjat
Pangdam Siliwangi
1985-1988
Diteruskan oleh:
Djamari Chaniago
Jabatan politik
Didahului oleh:
Kaharudin Nasution
Gubernur Sumatera Utara
1988-1998
Diteruskan oleh:
HT. Rizal Nurdin