Tekanan darah tinggi: Perbedaan antara revisi
k →Pranala Luar: buang iklan |
k {{gabungdari|Darah tinggi}} |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{gabungdari|Darah tinggi}} |
|||
{{penyangkalan-medis}} |
{{penyangkalan-medis}} |
||
'''Tekanan darah tinggi''' adalah kondisi medis di mana [[tekanan darah]] meningkat secara kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk [[stroke]], [[serangan jantung]], [[gagal jantung]] dan arterial [[aneurysm]], dan merupakan penyebab utama [[chronic renal failure]]. |
'''Tekanan darah tinggi''' adalah kondisi medis di mana [[tekanan darah]] meningkat secara kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk [[stroke]], [[serangan jantung]], [[gagal jantung]] dan arterial [[aneurysm]], dan merupakan penyebab utama [[chronic renal failure]]. |
Revisi per 6 Februari 2007 10.05
Artikel ini memberikan informasi dasar tentang topik kesehatan. |
Tekanan darah tinggi adalah kondisi medis di mana tekanan darah meningkat secara kronis. Tekanan darah yang selalu tinggi adalah salah satu faktor resiko untuk stroke, serangan jantung, gagal jantung dan arterial aneurysm, dan merupakan penyebab utama chronic renal failure.
Tekanan darah tinggi | |
---|---|
Informasi umum | |
Spesialisasi | Kedokteran keluarga, hypertensiology |
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah sebuah kondisi medis di mana tekanan darah dalam arteri meningkat secara kronik. Hipertensi terus menerus adalah salah satu faktor penyebab stroke, serangan jantung, gagal jantung dan arterial aneurysm, dan merupakan penyebab utama gagal ginjal kronik.
Definisi
Tekanan darah kurang dari 120/80 mmHg didefinisikan sebagai "normal". Hipertensi biasanya terjadi pada tekanan darah 140/90 mmHg atau ke atas, diukur di kedua lengan tiga kali dalam jangka beberapa minggu.
Dalam pasien dengan diabetes mellitus atau penyakit ginjal, penelitian telah menunjukkan bahwa tekanan darah di atas 130/80 mmHg harus dianggap sebagai faktor resiko dan sebaiknya diberikan perawatan.
Pengendalian
Meningkatnya tekanan darah di dalam arteri bisa terjadi melalui beberapa cara:
- Jantung memompa lebih kuat sehingga mengalirkan lebih banyak cairan pada setiap detiknya
- Arteri besar kehilangan kelenturannya dan menjadi kaku, sehingga mereka tidak dapat mengembang pada saat jantung memompa darah melalui arteri tersebut. karena itu darah pada setiap denyut jantung dipaksa untuk melalui pembuluh yang sempit daripada biasanya dan menyebabkan naiknya tekanan. inilah yang terjadi pada usia lanjut, dimana dinding arterinya telah menebal dan kaku karena arteriosklerosis.Dengan cara yang sama, tekanan darah juga meningkat pada saat terjadi vasokonstriksi, yaitu jika arteri kecil (arteriola) untuk sementara waktu mengkerut karena perangsangan saraf atau hormon di dalam darah.
- Bertambahnya cairan dalam sirkulasi bisa menyebabkan meningkatnya tekanan darah. hal ini terjadi jika terdapat kelainan fungsi ginjal sehingga tidak mampu membuang sejumlah garam dan air dari dalam tubuh. volume darah dalam tubuh meningkat, sehingga tekanan darah juga meningkat.
Sebaliknya, jika:
- Aktivitas memompa jantung berkurang
- Arteri mengalami pelebaran
- Banyak cairan keluar dari sirkulasi
Maka tekanan darah akan menurun.
Hipertensi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 jenis : 1. hipertensi primer 2. hipertensi sekunder hipertensi primer adalah : hipertensi yang tidak / belum diketahui penyebabnya. terdapat kurang lebih 90 % dari seluruh hipertensi hipertensi sekunder adalah : hipertensi yang disebabkan/ sebagai akibat dari adanya penyakit lain (e.g. feokromasitoma dll)
Pranala Luar