PSIM Yogyakarta: Perbedaan antara revisi
Baris 46: | Baris 46: | ||
== Stadion == |
== Stadion == |
||
Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM adalah [[Stadion Mandala Krida]], yang memiliki kapasitas 25 ribu penonton. Stadion ini layak untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion ini memiliki kapasitas lampu berstandar internasional. Stadion ini siap untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh sebuah suporter yang dalam pencapaian kelahirannya merupakan buah fikir, kesepakatan bersama, dari para rekan-rekan pecinta PSIM, yang sebelumnya tergabung dalam wadah pecinta klub Jogja ini, yaitu Paguyuban Tresno Laskar Mataram (PTLM). Dari rasa memiliki, serta kecintaan yang luhur terhadap PSIM, akhirnya rekan-rekan PTLM maupun laskar-laskar pendahulu/senior yang ada pada saat itu bermufakat dengan membentuk sebuah wadah suporter bagi PSIM pada tanggal 15 Februari 2003, yaitu BRAJAMUSTI (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati). Tak hanya PSIM Jogja yang dalam trade mark-nya disebut sebagai "Warisane Simbah" (Warisannya Kakek/ Nenek), sertamerta BRAJAMUSTI pun juga merupakan sebuah warisan yang harus dijaga, dibesarkan, sebab keduanya (PSIM Jogja dan BRAJAMUSTI) terlahir dengan proses dan cara yang luhur. |
Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM (Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram) adalah [[Stadion Mandala Krida]], yang memiliki kapasitas 25 ribu penonton. Stadion ini layak untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion ini memiliki kapasitas lampu berstandar internasional. Stadion ini siap untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh sebuah suporter yang dalam pencapaian kelahirannya merupakan buah fikir, kesepakatan bersama, dari para rekan-rekan pecinta PSIM, yang sebelumnya tergabung dalam wadah pecinta klub Jogja ini, yaitu Paguyuban Tresno Laskar Mataram (PTLM). Dari rasa memiliki, serta kecintaan yang luhur terhadap PSIM, akhirnya rekan-rekan PTLM maupun laskar-laskar pendahulu/senior yang ada pada saat itu bermufakat dengan membentuk sebuah wadah suporter bagi PSIM pada tanggal 15 Februari 2003, yaitu BRAJAMUSTI (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati). Tak hanya PSIM Jogja yang dalam trade mark-nya disebut sebagai "Warisane Simbah" (Warisannya Kakek/ Nenek), sertamerta BRAJAMUSTI pun juga merupakan sebuah warisan yang harus dijaga, dibesarkan, sebab keduanya (PSIM Jogja dan BRAJAMUSTI) terlahir dengan proses dan cara yang luhur. |
||
<sup>Teks superscript</sup> |
<sup>Teks superscript</sup> |
||
Revisi per 24 Juni 2012 10.25
Nama lengkap | Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram | ||
---|---|---|---|
Berdiri | 5 September 1929 | ||
Stadion | Stadion Mandala Krida Yogyakarta (Kapasitas: 60.000 orang) | ||
Pemilik | Pemerintah Kota Yogyakarta | ||
Ketua | Drs. Agus Purwanto | ||
Manajer | Aji Sutarto | ||
Pelatih | Hanafing SE | ||
Liga | Divisi Utama Liga Indonesia | ||
Situs web | Situs web resmi klub | ||
|
PSIM. kependekan dari Persatuan Sepak Bola Indonesia Mataram adalah sebuah klub sepak bola di Yogyakarta yang didirikan pada 5 September 1929 dengan nama awal Persatuan Sepakraga Mataram (PSM). Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan kerajaan Mataram (Ngayogyakarta Hadiningrat). Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi PSIM seperti yang dikenal sekarang. Salah satu pemain PSIM yang menjadi legenda bagi sepak bola Indonesia adalah R. Maladi yang merupakan kiper PSIM dalam kompetisi Perserikatan 1931.
Saat ini PSIM berlaga di Kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, dengan pelatih Hanafing. PSIM memiliki kelompok suporter yang bernama Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati).
|} |} Sejarah terbentuknya PSIM dimulai pada tanggal 5 September 1929 dengan lahirnya organisasi sepak bola yang diberi nama Perserikatan Sepak Raga Mataram atau disingkat PSM. Nama Mataram digunakan karena Yogyakarta merupakan pusat kerajaan Mataram. Kemudian pada tanggal 27 Juli 1930 nama PSM diubah menjadi Perserikatan Sepak Bola Indonesia Mataram atau disingkat PSIM sebagai akibat tuntutan pergerakan kebangsaan untuk mencapai kemerdekaan Indonesia. PSIM sendiri saat itu sesungguhnya merupakan suatu badan perjuangan bangsa dan Negara Indonesia.
Pada tanggal 19 April 1930, PSIM bersama dengan VIJ Jakarta (sekarang Persija Jakarta), BIVB Bandung (Persib Bandung), MIVB (PPSM Magelang), MVB (Madiun Putera Fc) SIVB (Persebaya Surabaya), VVB (Persis Solo) turut membidani kelahiran PSSI dalam pertemuan yang diadakan di Societeit Hadiprojo Yogyakarta. PSIM dalam pertemuan tersebut diwakili oleh HA Hamid, Daslam, dan Amir Noto. Setelah melalui perbagai pertemuan akhirnya disepakati berdirinya organisasi induk yang diberi nama Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia (PSSI) pada tahun 1931 dan berkedudukan di Yogyakarta.
Sejak tahun itu pulalah kompetisi tahunan antar kota/perserikatan diselenggarakan. Dalam kompetisi perserikatan, PSIM pernah menjadi juara pada tahun 1932 setelah dalam pertandingan final di Jakarta mengalahkan VIJ Jakarta. Selanjutnya PSIM berkali -kali hanya dapat menduduki peringkat kedua setelah kalah dalam pertandingan final kompetisi perserikatan pada tahun 1939, 1940, 1941, 1943, dan 1948.
Sejak Liga Indonesia bergulir pada tahun 1994, prestasi PSIM mengalami pasang surut yang ditandai dengan naik turunnya PSIM dari divisi utama ke divisiI Liga Indonesia. PSIM pernah mengalami degradasi pada Liga Indonesia 1994/1995 dan promosi dua tahun kemudian. Setelah bertanding selama tiga musim di divisi utama, PSIM kembali harus terdegradasi ke Divisi I pada musim kompetisi 1999/2000.
Tiga tahun kemudian pada Divisi I Liga Indonesia 2003 PSIM baru bangkit dan membidik target untuk promosi dengan persiapan tim yang matang. Di babak penyisihan PSIM bahkan dua kali mengkandaskan tim favorit Persebaya Surabaya dalam pertandingan tandang kandang dengan skor telak 3-1, dan 3-0, dan menjuarai Grup C. Sayangnya keperkasaan PSIM semakin lama semakin luntursehingga gagal melanjutkan dominasinya pada babak 8 besar yang berlangsung dengan kompetisi penuh. PSIM yang sejak awal memimpin klasemen harus puas berada di peringkat ke-4, dan berkesempatan untuk mengikuti playoff. Di babak playoff yang dimainkan di Solo, PSIM kalah bersaing dengan Persela Lamongan hanya karena perbedaan jumlah gol.
Akhirnya, pada tahun 2005 PSIM berhasil lolos ke kasta tertinggi liga indonesia setelah keluar sebagai juara divisi I yang dalam pertandingan final mengalahkan Persiwa Wamena di stadion Si Halak Harupat Bandung dengan skor 2-1. Mulai 2010 PSIM semakin eksis di kancah sepakbola nasional dengan prestasi yang semakin meningkat dan akhirnya mulai kompetisi 2011/2012 PSIM telah menjadi tim profesional yang tidak lagi mengandalkan dana dari APBD.
Pemain Legenda
- R. Maladi
- Djawad
- Mellius Mau
- Siswadi Gancis
- Jaime Sandoval
- Emile Linkers
- Joe Nagbe
- Roberto Kwateh
Stadion
Stadion yang digunakan sebagai laga kandang PSIM (Perserikatan Sepakbola Indonesia Mataram) adalah Stadion Mandala Krida, yang memiliki kapasitas 25 ribu penonton. Stadion ini layak untuk menggelar pertandingan sore maupun malam hari dikarenakan stadion ini memiliki kapasitas lampu berstandar internasional. Stadion ini siap untuk menampung suporter lawan yang ditempatkan pada sisi barat laut stadion. Di semua sisi tribun stadion di tempati oleh sebuah suporter yang dalam pencapaian kelahirannya merupakan buah fikir, kesepakatan bersama, dari para rekan-rekan pecinta PSIM, yang sebelumnya tergabung dalam wadah pecinta klub Jogja ini, yaitu Paguyuban Tresno Laskar Mataram (PTLM). Dari rasa memiliki, serta kecintaan yang luhur terhadap PSIM, akhirnya rekan-rekan PTLM maupun laskar-laskar pendahulu/senior yang ada pada saat itu bermufakat dengan membentuk sebuah wadah suporter bagi PSIM pada tanggal 15 Februari 2003, yaitu BRAJAMUSTI (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati). Tak hanya PSIM Jogja yang dalam trade mark-nya disebut sebagai "Warisane Simbah" (Warisannya Kakek/ Nenek), sertamerta BRAJAMUSTI pun juga merupakan sebuah warisan yang harus dijaga, dibesarkan, sebab keduanya (PSIM Jogja dan BRAJAMUSTI) terlahir dengan proses dan cara yang luhur. Teks superscript
Skuad 2011/2012
Catatan: Bendera menunjukkan tim nasional sesuai dengan peraturan FIFA. Pemain dapat memiliki lebih dari satu kewarganegaraan non-FIFA.
|
|
Prestasi
- Liga Perserikatan 1932
Juara 1 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1939
Juara 2 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1940
Juara 2 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1941
Juara 2 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1943
Juara 2 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1948
Juara 2 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1951
Peringkat 4 Liga Perserikatan
- Liga Perserikatan 1961
Peringkat 1 Region Barat Divisi I
Peringkat 3 Play Off
- Liga Perserikatan 1985
Juara 2 Divisi I
- Liga Perserikatan 1986/1987
Juara 2 Divisi I
- Liga Perserikatan 1989/1990
Peringkat 4 Divisi I
- Liga Perserikatan 1991/1992
Juara 2 Divisi I(Promosi)
- Liga Perserikatan 1993/1994
Peringkat 7 wilayah Timur Divisi Utama
- Divisi Satu Liga Indonesia 2004/2005
Juara 1 Divisi Satu(Promosi)
Pranala luar
- (Indonesia) Situs resmi PSIM Yogyakarta
- (Indonesia) Situs resmi suporter PSIM Yogyakarta/Brajamusti
- (Indonesia) choeliknf75.blogspot.com BRAJAMUSTI
- (Indonesia) Situs pendukung PSIM di luar Jogjakarta
- (Indonesia) Ultras Mataram pendukung PSIM Jogja
- (Indonesia) MARKAS-MATARAM ON KASKUS pendukung PSIM
- (Indonesia) Halaman Facebook PSIM
- (Indonesia) PEGEBE7.BLOGSPOT FANS PSIM