Lompat ke isi

Legong: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Borgxbot (bicara | kontrib)
k Robot: Changing Kategori:Kesenian Nusantara
Arimbawa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Tari Legong''' Sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis dan kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai (tari). Selanjutnya kata tersebut di atas dikombinasikan dengan kata "gong" yang artinya gamelan, sehingga menjadi "Legong" yang mengandung arti gerakan yang sangat terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong.
'''Tari Legong''' dalam legenda dipercaya sebagai tarian ilahi dari para dewa-dewa suci.
Sena - Anggi - Tarita
Penari: Sena, Anggi, Tarita
Bandung


Gamelan yang dipakai mengiringi tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Lakon yang biasa dipakai dalam Legong ini kebayakan bersumber pada:
Dari semua tarian klasik Bali, Legong tetap merupakan inti dari keindahan dan keanggunan. Gadis-gadis tertentu dipilih untuk mewakili masyarakat sebagai penari Legong. Penari-penari pakar melakukan tarian ini dengan rasa bangga dan mereka meluangkan waktu berjam-jam membahas tema dari berbagai kelompok Legong.


* cerita Malat khususnya kisah Prabu Lasem,
Legong yang paling terkenal adalah [[Legong Keraton]], Legong dari keluarga kerajaan.
* cerita Kuntir dan Jobog (kisah Subali Sugriwa),
* Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa),
* Kuntul (kisah burung),
* Sudarsana (semacam Calonarang),
* Palayon,
* Chandrakanta dan lain sebagainya.

Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari:

* Papeson
* Pangawak
* Pengecet, dan
* Pakaad

Beberapa daerah mempunyai Legong yang khas, misalnya:

* Didesa Tista (Tabanan) terdapat jenis Legong yang lain, dinamakan Andir (Nandir).
* Di pura Pajegan Agung (Ketewel) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sanghyang Legong atau Topeng Legong.

Daerah - daerah yang dianggap sebagai daerah sumber Legong di Bali adalah:

* Saba, Pejeng, Peliatan (Gianyar),
* Binoh dan Kuta (Badung),
* Kelandis (Denpasar), dan
* Tista (Tabanan).
[[Legong Keraton]], Legong dari keluarga kerajaan.


{{indo-stub}}
{{indo-stub}}

Revisi per 13 Februari 2007 08.24

Tari Legong Sebuah tarian klasik Bali yang memiliki pembendaharaan gerak yang sangat kompleks yang terikat dengan struktur tabuh pengiring yang konon merupakan pengaruh dari Gambuh. Kata Legong berasal dari kata "leg" yang artinya luwes atau elastis dan kemudian diartikan sebagai gerakan lemah gemulai (tari). Selanjutnya kata tersebut di atas dikombinasikan dengan kata "gong" yang artinya gamelan, sehingga menjadi "Legong" yang mengandung arti gerakan yang sangat terikat (terutama aksentuasinya) oleh gamelan yang mengiringinya. Sebutan Legong Kraton adalah merupakan perkembangannya kemudian. Adakalanya tarian ini dibawakan oleh dua orang gadis atau lebih dengan menampilkan tokoh Condong sebagai pembukaan dimulainya tari Legong ini, tetapi ada kalanya pula tari Legong ini dibawakan satu atau dua pasang penari tanpa menampilkan tokoh Condong lebih dahulu. Ciri khas tari Legong ini adalah pemakaian kipas para penarinya kecuali Condong.

Sena - Anggi - Tarita Penari: Sena, Anggi, Tarita Bandung

Gamelan yang dipakai mengiringi tari Legong dinamakan Gamelan Semar Pagulingan. Lakon yang biasa dipakai dalam Legong ini kebayakan bersumber pada:

   * cerita Malat khususnya kisah Prabu Lasem,
   * cerita Kuntir dan Jobog (kisah Subali Sugriwa),
   * Legod Bawa (kisah Brahma Wisnu tatkala mencari ujung dan pangkal Lingganya Siwa),
   * Kuntul (kisah burung),
   * Sudarsana (semacam Calonarang),
   * Palayon,
   * Chandrakanta dan lain sebagainya.

Struktur tarinya pada umumnya terdiri dari:

   * Papeson
   * Pangawak
   * Pengecet, dan
   * Pakaad

Beberapa daerah mempunyai Legong yang khas, misalnya:

   * Didesa Tista (Tabanan) terdapat jenis Legong yang lain, dinamakan Andir (Nandir).
   * Di pura Pajegan Agung (Ketewel) terdapat juga tari Legong yang memakai topeng dinamakan Sanghyang Legong atau Topeng Legong.

Daerah - daerah yang dianggap sebagai daerah sumber Legong di Bali adalah:

   * Saba, Pejeng, Peliatan (Gianyar),
   * Binoh dan Kuta (Badung),
   * Kelandis (Denpasar), dan
   * Tista (Tabanan).
Legong Keraton, Legong dari keluarga kerajaan.