Lompat ke isi

Gigant: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Buszian (bicara | kontrib)
Baris 10: Baris 10:


Pada akhirnya dewa olimpus berhasil mengalahkan para Gigant dan mengurung mereka di bawah gunung [[Etna]].
Pada akhirnya dewa olimpus berhasil mengalahkan para Gigant dan mengurung mereka di bawah gunung [[Etna]].

== Kota-Kota Gigant ==

[[Deuteronomy]] 3:4 menyatakan bahwa Argob, yang disita Jair dari [[Raja Og]] (Raja Raksasa), merupakan enam puluh kota yang dibangun oleh bangsa [[Refaim]]. Kemudian Gilgal Refaim (Israel), konstruksi batu berlingkar konsentris, konon dibangun oleh raksasa, berusia 5200 tahun dan diyakini telah dibangun oleh raksasa [[Nephilim]]. Dengan kata lain, pada zaman [[Yunani kuno]], Nefilim ataupun bangsa Raksasa digunakan sebagai senjata, membangun bangunan yang terbuat dari potongan-potongan batu, dan hal yang mungkin terjadi dalam pembangunan piramida menggunakan kekuatan raksasa Nefilim.

Banyak kesulitan dalam identifikasi [[Argob]] sebagai wilayah kerajaan Og dengan alasan filologis [[Leja]]. Tapi argumen ini terbukti goyah dan tidak mendasar, identifikasi ini sekarang umumnya meninggalkan kepercayaan adanya kota-kota besar Og yang diidentifikasi dengan sisa-sisa situs kuno di [[Leja]] dan [[Hauran]]. Semua yang disebut sebagai ‘kota-kota raksasa [[Basan]]‘ tanpa terkecuali, sekarang dikenal sebagai Yunani-Romawi, tidak lebih awal dari waktu [[Herodes]] dan tidak ada jejak nyata dari Raksasa Og dan bangsanya. Fakta ini agak melemahkan identifikasi yang telah diusulkan untuk kota-kota Basan, misalnya Edrei yang diidentifikasi dengan [[Ed-Dera’a]]. Selain Yunani-Romawi masih ada sebuah kota bawah tanah dari zaman yang tidak diketahui, mungkin sangat kuno, meskipun hal ini masih diperdebatkan.


== Referensi ==
== Referensi ==

Revisi per 14 Juli 2012 04.37

Seorang Gigant

Dalam mitologi Yunani, Gigant (bahasa Yunani: Γίγαντες) adalah raksasa yang merupakan anak Gaia (bumi). Gaia melahirkan para Gigant setelah dibuahi oleh darah Uranus.

Dalam mitologi

Setelah Zeus dan sudara-saudaranya mengalahkan para Titan dalam perang Titanomakhia, mereka mengambil alih keuasaan atas dunia dan mengurung para Titan di Tartarus. Hal ini membuat Gaia marah sehingga Gaia menyuruh para Gigant untuk melawan para dewa Olimpus. Para Gigant pun berperang melawan para dewa dalam perang yang dinamakan Gigantomakhia.

Para Gigant dipimpin oleh Alkioneus dand Porfirion. Dalam perang tersebut, Gigant Otus dan Efialtes berusaha mencapai puncak Gunung Olimpus dengan cara menumpuk pegunungan Thessaly, Pelion, dan Ossa.

Para dewa Olimpus dibantu oleh Herakles dalam perang ini. Herakles membunuh banyak Gigant termasuk Alkioneus.

Pada akhirnya dewa olimpus berhasil mengalahkan para Gigant dan mengurung mereka di bawah gunung Etna.

Kota-Kota Gigant

Deuteronomy 3:4 menyatakan bahwa Argob, yang disita Jair dari Raja Og (Raja Raksasa), merupakan enam puluh kota yang dibangun oleh bangsa Refaim. Kemudian Gilgal Refaim (Israel), konstruksi batu berlingkar konsentris, konon dibangun oleh raksasa, berusia 5200 tahun dan diyakini telah dibangun oleh raksasa Nephilim. Dengan kata lain, pada zaman Yunani kuno, Nefilim ataupun bangsa Raksasa digunakan sebagai senjata, membangun bangunan yang terbuat dari potongan-potongan batu, dan hal yang mungkin terjadi dalam pembangunan piramida menggunakan kekuatan raksasa Nefilim.

Banyak kesulitan dalam identifikasi Argob sebagai wilayah kerajaan Og dengan alasan filologis Leja. Tapi argumen ini terbukti goyah dan tidak mendasar, identifikasi ini sekarang umumnya meninggalkan kepercayaan adanya kota-kota besar Og yang diidentifikasi dengan sisa-sisa situs kuno di Leja dan Hauran. Semua yang disebut sebagai ‘kota-kota raksasa Basan‘ tanpa terkecuali, sekarang dikenal sebagai Yunani-Romawi, tidak lebih awal dari waktu Herodes dan tidak ada jejak nyata dari Raksasa Og dan bangsanya. Fakta ini agak melemahkan identifikasi yang telah diusulkan untuk kota-kota Basan, misalnya Edrei yang diidentifikasi dengan Ed-Dera’a. Selain Yunani-Romawi masih ada sebuah kota bawah tanah dari zaman yang tidak diketahui, mungkin sangat kuno, meskipun hal ini masih diperdebatkan.

Referensi

Pranala luar