Hukum mad: Perbedaan antara revisi
Tampilan
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki kata. |
|||
Baris 2: | Baris 2: | ||
'''Mad''' ([[bahasa Arab]]: المد, ''"al madd"'') secara [[harfiah]] |
'''Mad''' ([[bahasa Arab]]: المد, ''"al madd"'') secara [[harfiah]] bermakna melanjutkan atau melebihkan, secara istilah mad dapat diartikan sebagai tanda bunyi panjang dalam [[bahasa Arab]] (bunyi pendek menjadi bunyi panjang) |
||
<ref>http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php</ref>. |
<ref>http://pusatbahasa.diknas.go.id/kbbi/index.php</ref>. |
||
Dari segi istilah ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu [[alif]], [[wau (huruf Arab)|wau]], dan [[ya (huruf Arab)|ya']] dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan [[harakat]]. |
Dari segi istilah ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu [[alif]], [[wau (huruf Arab)|wau]], dan [[ya (huruf Arab)|ya']] dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan [[harakat]]. |
Revisi per 16 Juli 2012 13.24
Mad (bahasa Arab: المد, "al madd") secara harfiah bermakna melanjutkan atau melebihkan, secara istilah mad dapat diartikan sebagai tanda bunyi panjang dalam bahasa Arab (bunyi pendek menjadi bunyi panjang)
[1].
Dari segi istilah ulama tajwid dan ahli bacaan, mad bermakna memanjangkan suara dengan lanjutan menurut kedudukan salah satu dari huruf mad. Terdapat dua bagian mad, yaitu mad asli dan mad far'i. Terdapat tiga huruf mad yaitu alif, wau, dan ya' dan huruf tersebut haruslah berbaris mati atau saktah. Panjang pendeknya bacaan mad diukur dengan menggunakan harakat.