Lompat ke isi

Ongklak-angklok: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
k Aris riyanto memindahkan halaman Ongklak-Angklok ke Ongklak-angklok
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''{{PAGENAME}}'''
'''Judul artikel saya''' adalah...<!--- lanjutkan dari sini, dan Anda dapat menghapus komentar ini. --->
dalah suatu permainan Anak-Anak (Remaja)di Kota Ponorogo pada Umumnya, tepatnya di Desa Sukosari Babadan, yaitu bermain memukul/ Melempar batu yang sudah dijajar (seperti Bowling),
Ongklak-Angklok
Adalah suatu permainan Anak-Anak (Remaja)di Kota Ponorogo pada Umumnya, tepatnya di Desa Sukosari Babadan, yaitu bermain memukul/ Melempar batu yang sudah dijajar (seperti Bowling),
dan dan kemudian di lempar dengan batu juga, tetapi dengan memakai Kaki, yaitu Batu di jepit di antara telapak dan kaki (bagian punggung kaki) dengan jarak sekitar 5 m dari batu yg sudah disusun. Biasanya permainan in dilakukan dengan 6 orang atau bisa sedikitnya 4 orang (dan dijadikan 2 team). Team ini, satu team setelah melakukan Hum Pim Pa/ Ping sut, maka yang kalah, akan menata batunya di tempat yang sudah di sepakati. kemudian team yang menang pingsut akan mendapat giliran memukul pertama, sampai semua anggota team mendapat giliran memukul.
dan dan kemudian di lempar dengan batu juga, tetapi dengan memakai Kaki, yaitu Batu di jepit di antara telapak dan kaki (bagian punggung kaki) dengan jarak sekitar 5 m dari batu yg sudah disusun. Biasanya permainan in dilakukan dengan 6 orang atau bisa sedikitnya 4 orang (dan dijadikan 2 team). Team ini, satu team setelah melakukan Hum Pim Pa/ Ping sut, maka yang kalah, akan menata batunya di tempat yang sudah di sepakati. kemudian team yang menang pingsut akan mendapat giliran memukul pertama, sampai semua anggota team mendapat giliran memukul.
Setelah di pukul/ di lempar, pelempar batu yang bisa melempar kan batu paling jauh, nilai nya paling tinggi, dan yang paling deket (jika masih di sekitaran susunan akan mendapat hukuman (dihitungnya dengan merenggangkan ibu jari dan kelingking).
Setelah di pukul/ di lempar, pelempar batu yang bisa melempar kan batu paling jauh, nilai nya paling tinggi, dan yang paling deket (jika masih di sekitaran susunan akan mendapat hukuman (dihitungnya dengan merenggangkan ibu jari dan kelingking).
Baris 14: Baris 13:
== Referensi ==
== Referensi ==
{{Reflist}}
{{Reflist}}

*
*
*


[[Kategori:Permainan tradisional di Indonesia]]
[[Kategori:Permainan tradisional di Indonesia]]

Revisi per 27 Juli 2012 07.30

Ongklak-angklok dalah suatu permainan Anak-Anak (Remaja)di Kota Ponorogo pada Umumnya, tepatnya di Desa Sukosari Babadan, yaitu bermain memukul/ Melempar batu yang sudah dijajar (seperti Bowling), dan dan kemudian di lempar dengan batu juga, tetapi dengan memakai Kaki, yaitu Batu di jepit di antara telapak dan kaki (bagian punggung kaki) dengan jarak sekitar 5 m dari batu yg sudah disusun. Biasanya permainan in dilakukan dengan 6 orang atau bisa sedikitnya 4 orang (dan dijadikan 2 team). Team ini, satu team setelah melakukan Hum Pim Pa/ Ping sut, maka yang kalah, akan menata batunya di tempat yang sudah di sepakati. kemudian team yang menang pingsut akan mendapat giliran memukul pertama, sampai semua anggota team mendapat giliran memukul. Setelah di pukul/ di lempar, pelempar batu yang bisa melempar kan batu paling jauh, nilai nya paling tinggi, dan yang paling deket (jika masih di sekitaran susunan akan mendapat hukuman (dihitungnya dengan merenggangkan ibu jari dan kelingking). Dan jika Batu Pelempar ada yang mendekat batu yang dilempar (di ukur dengan tangan juga), maka dia dihukum. Hukumnya yaitu tidak boleh main/ melempar sampai anggota team nya bisa membebaskan dari tempelan/ berdekatan dengan batu musuh.

Jika anggota team sudah tidak bisa melanjutkan pelemparan, karena mendapat hukuman (batunya berdekatan/ menempel dengan batu musuh, maka permainan dilanjutkan gantian yang kalah hompimpa akan gantian melempar. Demikian seterusnya



Referensi