Lompat ke isi

Surya Institute: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: en:Surya Institute
Baris 28: Baris 28:
{{pendidikan-stub}}
{{pendidikan-stub}}
[[Kategori:Lembaga pendidikan di Indonesia]]
[[Kategori:Lembaga pendidikan di Indonesia]]

[[en:Surya Institute]]

Revisi per 2 Agustus 2012 12.06

Berkas:Logo-SI.jpg
Logo Surya Institute

Surya Institute atau yang lebih dikenal dengan singkatan SI, adalah yayasan pendidikan yang didirikan pada tahun 2006 oleh Prof. Yohanes Surya, Ph.D., seorang fisikawan yang dikenal dengan kiprahnya menghantarkan anak-anak Indonesia meraih berbagai prestasi tertinggi di ajang Olimpiade Fisika Internasional. Surya Institute berkantor di Gedung SURE Center[1], Kawasan Mandiri Summarecon Serpong dan Bumi Serpong Damai, Tangerang.

Kegiatan dan Metode

Organisasi ini sering bekerjasama dengan pemerintah pusat hingga daerah[2], organisasi lokal, perusahaan swasta dan komunitas internasional untuk mengadakan penelitian dan pengembangan materi ajar serta metode pengajaran. Selain itu juga rutin mengadakan kegiatan-kegiatan pelatihan guru, seminar, road show, TV show, talk show, science camp dsb. Beberapa kegiatan besar yang telah dilakukan oleh Surya Institute adalah menyelenggarakan:

  1. International Conference of Young Scientists atau ICYS[3]
  2. ASEAN Science Enterprise Challenge atau ASEC tahun 2008, di Jakarta
  3. Asian Science Camp tahun 2008 di Bali
  4. Olimpiade Fisika tingkat Dunia / World Physics Olympiad atau WoPhO tahun 2011 di Mataram, Lombok[4]
  5. Asia-Pacific Conference of Young Scientists atau APCYS tahun 2012 di Palangkaraya

Program Daerah Tertinggal

Pada tahun 2009, yayasan ini bekerjasama dengan pemda daerah-daerah tertinggal mengembangkan matematika GASING (Gampang Asyik dan menyenangkan), dimana anak-anak daerah tertinggal dididik untuk menguasai ilmu matematika dengan metode yang mudah. Hasilnya, siswa yang awalnya dianggap “bodoh” ternyata mampu menguasai matematika kelas 1-6 SD dalam waktu hanya 6 bulan [5]. Hingga tahun 2012, program GASING masih diimplementasikan diberbagai daerah tertinggal terutama di pedalaman Papua. Program ini kemudian juga dikembangkan kepada beberapa kelompok masyarakat seperti ibu-ibu rumah tangga yang disebut dengan program Gipika (Gerakan Ibu-Ibu Pandai Matematika)[6].

Selain mendidik melalui metode GASING, yayasan ini juga rutin mencari anak-anak Papua di beberapa sekolah dasar terpencil yang memiliki kemampuan kurang untuk dilatih Matematika di SURE Center kawasan Summarecon Serpong, Tangerang hingga mereka berhasil menorehkan prestasi mengharumkan nama Indonesia di ajang event internatsional, seperti olimpiade matematika tingkat asia (Asian Science and Mathematics Olympiad for Primary School / ASMOPS) [7]. Prestasi-prestasi anak Papua ini sempat mengundang decak kagum negara-negara sahabat, seperti Amerika Serikat [8].

Referensi


Pranala Luar