Lompat ke isi

Silikon: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2+) (bot Mengubah: yo:Silikoni
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 95: Baris 95:
:''Untuk sejenis polimer, lihat [[silikone]].''
:''Untuk sejenis polimer, lihat [[silikone]].''


{{unsur|Silikon|Si|14}} [[Senyawa kimia|Senyawa]] yang dibentuk bersifat [[paramagnetik]]. Unsur kimia ini ditemukan oleh [[Jöns Jakob Berzelius]]. Silikon merupakan unsur [[metaloid]] [[tetravalensi]], bersifat lebih tidak reaktif daripada [[karbon]] (unsur nonlogam yang tepat berada di atasnya pada [[tabel periodik]], tapi lebih reaktif daripada [[germanium]], metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya: silikon pertama kali dibuat dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium (dari kata {{lang-la|silicis}}), dengan akhiran '''-ium''' yang berarti logam. Meski begitu, di tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon karena sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengan [[karbon]] dan [[boron]].
{{unsur|Silikon|Si|14}} Merupakan [[unsur]] terbanyak kedua di [[bumi]]. [[Senyawa kimia|Senyawa]] yang dibentuk bersifat [[paramagnetik]]. Unsur kimia ini ditemukan oleh [[Jöns Jakob Berzelius]].


Silikon merupakan [[Kelimpahan unsur kimia|elemen terbanyak]] kedelapan di alam semesta dari segi massanya, tapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam. Silikon paling banyak terdistribusi pada [[debu]], [[pasir]], [[planetoid]], dan [[planet]] dalam berbagai bentuk seperti [[silikon dioksida]] atau [[silikat]]. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari [[mineral silikat]], menjadikan silikon sebagai [[Kelimpahan unsur-unsur di kerak bumi|unsur kedua paling melimpah]] di kerak bumi (sekitar 28% massa) setelah [[oksigen]].<ref>Nave, R. [http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/tables/elabund.html Abundances of the Elements in the Earth's Crust], Georgia State University</ref>
Silikon hampir 25.7% mengikut berat. Biasanya dalam bentuk [[silikon dioksida]] (silika) dan [[silikat]]. Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk [[silikone]].

Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk [[silikone]].


Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai '''zat kersik'''.
Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai '''zat kersik'''.


{{clr}}
{{clr}}

==Referensi==
{{reflist}}


{{Compact periodic table}}
{{Compact periodic table}}

Revisi per 13 Agustus 2012 01.30

14Si
Silikon
Sifat umum
Pengucapan/silikon/[1]
Alotroplihat alotrop silikon
PenampilanSebagai lempengan: kristal
dengan permukaan sedikit
biru gelap dan mengkilap
Silikon dalam tabel periodik
Perbesar gambar

14Si
Hidrogen Helium
Lithium Berilium Boron Karbon Nitrogen Oksigen Fluor Neon
Natrium Magnesium Aluminium Silikon Fosfor Sulfur Clor Argon
Potasium Kalsium Skandium Titanium Vanadium Chromium Mangan Besi Cobalt Nikel Tembaga Seng Gallium Germanium Arsen Selen Bromin Kripton
Rubidium Strontium Yttrium Zirconium Niobium Molybdenum Technetium Ruthenium Rhodium Palladium Silver Cadmium Indium Tin Antimony Tellurium Iodine Xenon
Caesium Barium Lanthanum Cerium Praseodymium Neodymium Promethium Samarium Europium Gadolinium Terbium Dysprosium Holmium Erbium Thulium Ytterbium Lutetium Hafnium Tantalum Tungsten Rhenium Osmium Iridium Platinum Gold Mercury (element) Thallium Lead Bismuth Polonium Astatine Radon
Francium Radium Actinium Thorium Protactinium Uranium Neptunium Plutonium Americium Curium Berkelium Californium Einsteinium Fermium Mendelevium Nobelium Lawrencium Rutherfordium Dubnium Seaborgium Bohrium Hassium Meitnerium Darmstadtium Roentgenium Copernicium Nihonium Flerovium Moscovium Livermorium Tennessine Oganesson
C

Si

Ge
aluminiumsilikonfosfor
Lihat bagan navigasi yang diperbesar
Nomor atom (Z)14
Golongangolongan 14 (golongan karbon)
Periodeperiode 3
Blokblok-p
Kategori unsur  metaloid
Berat atom standar (±) (Ar)
  • [28,08428,086]
  • 28,085±0,001 (diringkas)
Konfigurasi elektron[Ne] 3s2 3p2
Elektron per kelopak2, 8, 4
Sifat fisik
Fase pada STS (0 °C dan 101,325 kPa)padat
Titik lebur1687 K ​(1420 °C, ​2577 °F)
Titik didih3538 K ​(2355 °C, ​5909 °F)
Kepadatan mendekati s.k.2,33 g/cm3
saat cair, pada t.l.2,57 g/cm3
Kalor peleburan50,21 kJ/mol
Kalor penguapan359 kJ/mol
Kapasitas kalor molar19,789 J/(mol·K)
Tekanan uap
P (Pa) 1 10 100 1 k 10 k 100 k
pada T (K) 1908 2102 2339 2636 3021 3537
Sifat atom
Bilangan oksidasi−4, −3, −2, −1, 0,[2] +1,[3] +2, +3, +4 (oksida amfoter)
ElektronegativitasSkala Pauling: 1.90
Energi ionisasi
(artikel)
Jari-jari atomempiris: 117,6 pm
perhitungan: 111 pm
Jari-jari kovalen111 pm
Jari-jari van der Waals210 pm
Lain-lain
Kelimpahan alamiprimordial
Struktur kristalKubus intan
Kecepatan suara batang ringan8433 m/s (suhu 20 °C)
Ekspansi kalor2,6 µm/(m·K) (suhu 25 °C)
Konduktivitas termal149 W/(m·K)
Celah pita1,12 eV (suhu 300 K)
Arah magnetnonmagnetic
Modulus Young150 GPa
Modulus curah100 GPa
Skala Mohs7
Nomor CAS7440-21-3
Isotop silikon yang utama
Iso­top Kelim­pahan Waktu paruh (t1/2) Mode peluruhan Pro­duk
28Si 92,23% stabil
29Si 4,67% stabil
30Si 3,1% stabil
32Si syn 170 tahun β- 32P
| referensi | di Wikidata
Untuk sejenis polimer, lihat silikone.

Silikon adalah unsur kimia dengan lambang Si dan nomor atom 14. Senyawa yang dibentuk bersifat paramagnetik. Unsur kimia ini ditemukan oleh Jöns Jakob Berzelius. Silikon merupakan unsur metaloid tetravalensi, bersifat lebih tidak reaktif daripada karbon (unsur nonlogam yang tepat berada di atasnya pada tabel periodik, tapi lebih reaktif daripada germanium, metaloid yang berada persis di bawahnya pada tabel periodik. Kontroversi mengenai sifat-sifat silikon bermula sejak penemuannya: silikon pertama kali dibuat dalam bentuk murninya pada tahun 1824 dengan nama silisium (dari kata bahasa Latin: silicis), dengan akhiran -ium yang berarti logam. Meski begitu, di tahun 1831, namanya diganti menjadi silikon karena sifat-sifat fisiknya lebih mirip dengan karbon dan boron.

Silikon merupakan elemen terbanyak kedelapan di alam semesta dari segi massanya, tapi sangat jarang ditemukan dalam bentuk murni di alam. Silikon paling banyak terdistribusi pada debu, pasir, planetoid, dan planet dalam berbagai bentuk seperti silikon dioksida atau silikat. Lebih dari 90% kerak bumi terdiri dari mineral silikat, menjadikan silikon sebagai unsur kedua paling melimpah di kerak bumi (sekitar 28% massa) setelah oksigen.[4]

Silikon sering digunakan untuk membuat serat optik dan dalam operasi plastik digunakan untuk mengisi bagian tubuh pasien dalam bentuk silikone.

Silikon dalam bentuk mineral dikenal pula sebagai zat kersik.

Referensi

  1. ^ (Indonesia) "Silikon". KBBI Daring. Diakses tanggal 17 Juli 2022. 
  2. ^ "New Type of Zero-Valent Tin Compound". Chemistry Europe. 27 Agustus 2016. 
  3. ^ Ram, R. S.; et al. (1998). "Fourier Transform Emission Spectroscopy of the A2D–X2P Transition of SiH and SiD" (PDF). J. Mol. Spectr. 190 (2): 341–352. doi:10.1006/jmsp.1998.7582. PMID 9668026. 
  4. ^ Nave, R. Abundances of the Elements in the Earth's Crust, Georgia State University

Templat:Link FA