Lompat ke isi

Sklerosis multipel: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andin.ismki (bicara | kontrib)
Andin.ismki (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{penyangkalan medis}}
[[Berkas:Carswell-Multiple_Sclerosis2.jpg|thumb|right|300px|Ilustrasi lebam pada [[otak]] dan [[sumsum tulang belakang]] pada penderita sklerosis multipel.]]
[[Berkas:Carswell-Multiple_Sclerosis2.jpg|thumb|right|300px|Ilustrasi lebam pada [[otak]] dan [[sumsum tulang belakang]] pada penderita sklerosis multipel.]]
'''Sklerosis multipel''' atau sklerosis ganda ({{lang-en|disseminated sclerosis, encephalomyelitis disseminata, multiple sclerosis, MS}}) merupakan suatu kelainan [[peradangan]] yang terjadi pada [[otak]] dan [[sumsum tulang belakang]] yang disebabkan oleh banyak faktor,<ref name="PM19543959">{{en}}{{cite web
'''Sklerosis multipel''' atau sklerosis ganda ({{lang-en|disseminated sclerosis, encephalomyelitis disseminata, multiple sclerosis, MS}}) merupakan suatu kelainan [[peradangan]] yang terjadi pada [[otak]] dan [[sumsum tulang belakang]] yang disebabkan oleh banyak faktor,<ref name="PM19543959">{{en}}{{cite web
Baris 12: Baris 13:
}} Lancet 2008</ref>
}} Lancet 2008</ref>


Multiple sclerosis (MS) atau bisa juga disebut ''Diseminata encephalomyelitis'' adalah penyakit kronis pada sistem saraf pusat. Biasanya timbul dengan episodik neurologis defisit, yang, didalam perjalanan penyakit selanjutnya, pasien cenderung untuk tidak sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan sisa defisit neurologis yang semakin parah dan dapat menyebabkan cacat semakin parah. Manifestasi klinis dari MS sangatlah beragam dikarenakan daerah infeksi yang berbeda dari SSP serta dipengaruhi juga oleh perjalanan penyakit ini.<ref name="Fun">{{en}}{{cite book |author=Mark Mumenthaler, M.D.,Heinrich Mattle, M.D. |title=Fundamental Neurology |publisher= Thieme |year=2006 | id=ISBN 1-58890-450-4}}</ref>
Pada awalnya, setiap peradangan yang terjadi berangsur menjadi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin.<ref name="PM18970977" /> Pada saat ini, gejala awal MS masih berupa episode disfungsi neurologis yang berulang kali membaik.<ref name="PM18970977" />
Pada awalnya, setiap peradangan yang terjadi berangsur menjadi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin.<ref name="PM18970977" /> Pada saat ini, gejala awal MS masih berupa episode disfungsi neurologis yang berulang kali membaik.<ref name="PM18970977" />



Revisi per 14 Agustus 2012 06.49

Ilustrasi lebam pada otak dan sumsum tulang belakang pada penderita sklerosis multipel.

Sklerosis multipel atau sklerosis ganda (bahasa Inggris: disseminated sclerosis, encephalomyelitis disseminata, multiple sclerosis, MS) merupakan suatu kelainan peradangan yang terjadi pada otak dan sumsum tulang belakang yang disebabkan oleh banyak faktor,[1] terutama focal lymphocytic infiltration (sel T secara terus-menerus bermigrasi menuju lokasi dan melakukan penyerangan seperti yang layak terjadi pada setiap infeksi) dan berakibat pada kerusakan mielin dan akson.[2]

Multiple sclerosis (MS) atau bisa juga disebut Diseminata encephalomyelitis adalah penyakit kronis pada sistem saraf pusat. Biasanya timbul dengan episodik neurologis defisit, yang, didalam perjalanan penyakit selanjutnya, pasien cenderung untuk tidak sembuh sepenuhnya, dan meninggalkan sisa defisit neurologis yang semakin parah dan dapat menyebabkan cacat semakin parah. Manifestasi klinis dari MS sangatlah beragam dikarenakan daerah infeksi yang berbeda dari SSP serta dipengaruhi juga oleh perjalanan penyakit ini.[3] Pada awalnya, setiap peradangan yang terjadi berangsur menjadi reda sehingga memungkinkan regenerasi selaput mielin.[2] Pada saat ini, gejala awal MS masih berupa episode disfungsi neurologis yang berulang kali membaik.[2]

Walaupun demikian, dengan berselangnya waktu, sitokina yang disekresi oleh sel T akan mengaktivasi sejumlah mikroglia, dan astrosit[4] sejenis fagosit yang bermukim pada jaringan otak dan sumsum tulang belakang, dan menyebabkan disfungsi sawar otak[5] serta degenerasi saraf kronis yang berkelanjutan.[2]

Secara klinis, akan terjadi akumulasi progresif[2] seperti masalah penglihatan, kelemahan pada otot, penurunan daya indra, depresi, kesulitan koordinasi dan berbicara, rasa sakit dan bahkan kelumpuhan.

Secara paraklinis, ditemukan defisiensi kompleks I rantai pernafasen di dalam mitokondria,[6] dan terjadi kerusakan akson dan lebam pada otak dan sumsum tulang belakang akibat peradangan fase akut[4] dan gliosis yang terjadi berulangkali pada akson dan glia.[2] Rasio IL-12 dan IFN-gamma dalam darah juga mengalami peningkatan.[1]

Patofisiologi

Tahapan perkembangan skeloris multipel diawali dengan kerusakan laten pada sawar darah otak[7] setiap kali terjadi ekstravasasi sel T CD8,[5][8] dan sel T CD4[9] yang diinduksi oleh kemokina CCL2.[10]

Kerusakan sawar darah otak juga dapat disebakan oleh migrasi granulosit.[11] Pemberian antibodi yang menghambat ekspresi pencerap CXCR2 ELR+ - pencerap CXCR2 yang mengikat kemokina CXCL1, CXCL2 dan CXCL5 pada otak[11] - yang meningkat pada granulosit seiring dengan migrasi, pada model tikus, terbukti menurunkan infiltrasi granulosit sekaligus sel T memori hingga >95%, dan menghentikan kerusakan pada sawar darah otak.[11] Pada infeksi viral, hal ini menyebabkan 100% kematian.[11]

Disfungsi sawar darah otak dapat dicegah dengan pemberian natalizumab,[12] zat yang menghambat alpha(4)-integrin, senyawa organik yang diperlukan monosit untuk melakukan adhesi dengan Vascular Cell Adhesion Molecule type 1 (VCAM-1) dan fibronectin containing the CS1 region (FN-CS1),[13] dalam ekstravasasi pada sawar otak untuk dapat bermigrasi ke dalam sistem saraf pusat.

Jenis-jenis MS

Grafik jenis-jenis multiple sclerosis
  • Relapsing-remitting
  • Secondary progressive
  • Primary progressive
  • Progressive relapsing

Epidemiologi

Peta dunia yang menunjukkan bahwa risiko terkena MS makin tinggi dengan meningkatnya jarak dari khatulistiwa

Di Eropa utara, Amerika Utara, dan Australasia, sekitar satu dari 1000 warganegara menderita sklerosis ganda, sementara di jazirah Arab, Asia, dan Amerika Selatan, persentasenya jauh lebih rendah. Di Afrika sub-Sahara, MS sangat jarang. Dengan beberapa pengecualian, ada gradasi utara-selatan di belahan bumi utara dan gradasi selatan-utara di belahan bumi selatan, dengan MS lebih jarang di sekitar khatulistiwa. Insiden MS di daerah beriklim sedang adalah empat sampai enam kasus baru per 100 000 orang per tahun dan prevalensi lebih besar dari 100 per 100 000. MS sangat umum ditemukan di daerah Eropa Utara, Swiss, Rusia, utara Amerika Serikat, Kanada bagian selatan, Selandia Baru, dan barat daya Australia. Umur dan gender juga sering kali menjadi faktor resiko dari penyakit ini. Pada wanita terkena sekitar empat kali lebih sering dari pria. Serangan awal biasanya terjadi dalam dekade kedua atau ketiga, jarang pada anak atau orang dewasa yang lebih tua. [3]

Beberapa penderita MS yang terkenal

Rujukan

  1. ^ a b (Inggris)"IL-2, IFN-gamma, and IL-12 gene polymorphisms and susceptibility to multiple sclerosis". National Cell Bank of Iran, Pasteur Institute of Iran; Shokrgozar MA, Sarial S, Amirzargar A, Shokri F, Rezaei N, Arjang Z, Radfar J, Yousefi-Behzadi M, Ali Sahraian M, Lotfi J. Diakses tanggal 2010-06-07. 
  2. ^ a b c d e f (Inggris)"Multiple sclerosis". Department of Clinical Neurosciences, University of Cambridge Clinical School; Compston A, Coles A. Diakses tanggal 2010-05-08.  Lancet 2008
  3. ^ a b (Inggris)Mark Mumenthaler, M.D.,Heinrich Mattle, M.D. (2006). Fundamental Neurology. Thieme. ISBN 1-58890-450-4. 
  4. ^ a b (Inggris)"Multiple sclerosis". Neurology Unit, University of Cambridge Clinical School; Compston A, Coles A. Diakses tanggal 2010-05-08.  Lancet 2002
  5. ^ a b (Inggris)"CD8 T cell-initiated vascular endothelial growth factor expression promotes central nervous system vascular permeability under neuroinflammatory conditions". Neuroscience Graduate Program, University of Cincinnati College of Medicine; Suidan GL, Dickerson JW, Chen Y, McDole JR, Tripathi P, Pirko I, Seroogy KB, Johnson AJ. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  6. ^ (Inggris)"Complex I deficiency in Persian multiple sclerosis patients". Institute of Biochemistry and Biophysics, University of Tehran; Kumleh HH, Riazi GH, Houshmand M, Sanati MH, Gharagozli K, Shafa M. Diakses tanggal 2010-11-20. 
  7. ^ (Inggris)"Beyond blood brain barrier breakdown - in vivo detection of occult neuroinflammatory foci by magnetic nanoparticles in high field MRI". Cecilie Vogt Clinic for Neurology, Charité - University Medicine Berlin; Tysiak E, Asbach P, Aktas O, Waiczies H, Smyth M, Schnorr J, Taupitz M, Wuerfel J. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  8. ^ (Inggris)"Neuronal and BBB damage induced by sera from patients with secondary progressive multiple sclerosis". Dipartimento di Studi Giuridici, Economici, Biomedici, Psicosociopedagogici delle Scienze Motorie e Sportive, Università degli Studi di Palermo; Proia P, Schiera G, Salemi G, Ragonese P, Savettieri G, Di Liegro I. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  9. ^ (Inggris)"Peripheral blood CD4+ T lymphocytes from multiple sclerosis patients are characterized by higher PSGL-1 expression and transmigration capacity across a human blood-brain barrier-derived endothelial cell line". INSERM, UMR 643, Institut de Transplantation et de Recherches en Transplantation; Bahbouhi B, Berthelot L, Pettré S, Michel L, Wiertlewski S, Weksler B, Romero IA, Miller F, Couraud PO, Brouard S, Laplaud DA, Soulillou JP. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  10. ^ (Inggris)"Effect of plasma exchange in accelerating natalizumab clearance and restoring leukocyte function". Regional Multiple Sclerosis Center and Center for Neurological Disorders, Aurora St. Luke's Medical Center; Khatri BO, Man S, Giovannoni G, Koo AP, Lee JC, Tucky B, Lynn F, Jurgensen S, Woodworth J, Goelz S, Duda PW, Panzara MA, Ransohoff RM, Fox RJ. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  11. ^ a b c d (Inggris)"A protective role for ELR+ chemokines during acute viral encephalomyelitis". Department of Molecular Biology and Biochemistry, University of California; Hosking MP, Liu L, Ransohoff RM, Lane TE. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  12. ^ (Inggris)"Cutting edge: Natalizumab blocks adhesion but not initial contact of human T cells to the blood-brain barrier in vivo in an animal model of multiple sclerosis". Theodor Kocher Institute, University of Bern; Coisne C, Mao W, Engelhardt B. Diakses tanggal 2010-05-09. 
  13. ^ (Inggris)"alpha4 Integrin/FN-CS1 mediated leukocyte adhesion to brain microvascular endothelial cells under flow conditions". Neuroinflammation Research Center, Department of Neurosciences, Lerner Research Institute; Man S, Tucky B, Bagheri N, Li X, Kochar R, Ransohoff RM. Diakses tanggal 2010-05-09. 

Pranala luar

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA Templat:Link FA