Lompat ke isi

Batu saluran kemih: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 32: Baris 32:
== Penatalaksanaan ==
== Penatalaksanaan ==
Batu harus segera dikeluarkan baik dengan obat-obatan maupun tindakan invasiv seperti [[ESWL]], [[endourologi]], [[Laparoskopi]], Bedah terbuka.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>
Batu harus segera dikeluarkan baik dengan obat-obatan maupun tindakan invasiv seperti [[ESWL]], [[endourologi]], [[Laparoskopi]], Bedah terbuka.<ref name="Dasar-dasar urologi"/>

== Pencegahan ==
Menghindari makanan diet berlebih pada unsur-unsur yang menyusun yang dapat membentuk batu. Serta mengindari dehidrasi dengan minum air yang cukup.
==Rujukan ==
==Rujukan ==
{{reflist|2}}
{{reflist|2}}

Revisi per 17 Agustus 2012 11.05

Batu saluran kemih merupakan kondisi dimana terbentuknya batu di traktus urinaria. ia dapat berada di ginjal, ureter, kandung kemih maupun uretra. Adapun penyebabnya antara lain: gangguan aliran urin, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi, dan keadaan-keadan lain.Biasanya beberapa faktor yang mempengaruhi adalah jenis kelamin, ras/etnis, usia, geografis, iklim, pekerjaan, berat dan tinggi badan, serta air. [1]Penyakit batu diketahui lebih sering terjadi pada pria dewasa dibanding wanita, hal ini terkait dengan kondisi anatomi saluran urinaria pria yang lebih panjang dan sempit.

Mekanisme pembentukan batu adalah di mulai terjadinya hambatan aliran urin yang biasanya terjadi di tempat-tempat yang lebih sempit dan berkelok, seperti di penyempitan pelvikalises ataupun penyempitan di ureter yang masuk ke kandung kemih. Adanya kelainan bawaan seperti stenosis, divertikel, hiperplasia prostat benigna, striktur ataupun buli-buli neurogenik dapat memudahkan terjadinya pembentukan batu.[2]

Batu terdiri atas kristal-kristal yang tersusun oleh bahan-bahan organik maupun anorganik dalam urin. Kristal-kristal tersebut mengendap dan berkumpul menjadi inti batu. Batu saluran kemih terdiri atas batu kalsium oksalat, batu kalsium fosfat, batu asam urat, batu sistein, batu maupun magnesium-amonium-fosfat dan xanthyn.[3]

Pembagian jenis batu

Batu Kalsium

Batu ini paling banyak dijumpai dari seluruh jenis batu saluran kemih. Batu klasium terdiri atas batu kalsium oksalat maupun batu kalsium fosfat. faktor terjadinya batu ini adalah terjadinya hiperkalsiuria, hiperoksaluria, Hiperurikosuria, Hipositrauria, hipomagnesuria.[2]

Batu Asam Urat

Penyakit batu asam urat banyak diderita oleh pasien-pasien penyakit gout, penyakit mieloproliferatif, dan banyak mempergunakan obat urikosurik. Sumber asam urat berasal dari diet yang mengandung purin.[2]

Batu Sistein

Batu sistein didapatkan karena kelainan metabolisme sistein, uyaitu kelainan dalam absorbsi sistein di mukosa dinding usus.[2]

Batu Xanthin

Batu Xanthin terbentuk karena penyakit bawaan berupa defisiensi enzim xanthin oksidase yang mengkatalisis perubahan hipoxanthin menjadi xanthin dan xanthin menjadi asam urat.[2]

Gambaran Klinis

Keluhan yang disampaikan oleh pasien tergantung pada: posisi atau letak batu, besar batu, dan penyulit yang terjadi. Keluhan yang paling sering adalah nyeri pinggang dapat berupa nyeri kolik maupun tidak. nyeri kolik biasanya akibat batu terletak di organ yang berongga seperti pelvis maupun ureter. Ia terjadi karena aktivitas otot polos yang meningkat dalam usaha pengeluaran batu. Hematuria juga seringkali dijumpai oleh pasien karena trauma pada mukosa saluran kemih yang disebabkan batu.[2]

Pemeriksaan

Pada pemeriksaan fisik akan ditemukan nyeri ketok pada daerah kosto-vertebra yang menandakan sudah hidronefrosis. Jika terdapat demam kemungkinan sudah menjadi infeksi. Dilakukan pula pemeriksaan sedimen urin yang menunjukkan adanya: leukosituria, hematuria, dan dijumpai kristal-kristal pembentuk batu. Pemeriksaan kultur urin diperlukan untuk melihat infeksi adanya pertumbuhan kuman pemecah urea. Diperlukan juga pemeriksaan foto PIV dan diperiksa kadar elektrolit di dalam darah maupun urin.[2]

Penatalaksanaan

Batu harus segera dikeluarkan baik dengan obat-obatan maupun tindakan invasiv seperti ESWL, endourologi, Laparoskopi, Bedah terbuka.[2]

Pencegahan

Menghindari makanan diet berlebih pada unsur-unsur yang menyusun yang dapat membentuk batu. Serta mengindari dehidrasi dengan minum air yang cukup.

Rujukan

  1. ^ (Inggris)Wein, Alan (2007). Campbell-Wash Urology. Saunders elsevier. ISBN 0-8089-2353-6. 
  2. ^ a b c d e f g h (Indonesia) Purnomo,Basuki (2007). Dasar-dasar urologi. Sagung seto. ISBN 979-9472-00-8. 
  3. ^ (Inggris)tanagho, emil A (2008). Smith's General Urology. Mc Graw Hill Medical. ISBN 0-07-159331-4.