Lompat ke isi

Dana tukar-dagang: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
MerlIwBot (bicara | kontrib)
JAnDbot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Mengubah: es, fi, fr, tr
Baris 33: Baris 33:
[[de:Exchange-traded fund]]
[[de:Exchange-traded fund]]
[[en:Exchange-traded fund]]
[[en:Exchange-traded fund]]
[[es:Exchange Traded Fund]]
[[es:Exchange-Traded Fund]]
[[fi:Indeksiosuusrahasto]]
[[fi:Pörssinoteerattu rahasto]]
[[fr:Fonds négocié en bourse]]
[[fr:Tracker (finance)]]
[[it:Exchange-traded fund]]
[[it:Exchange-traded fund]]
[[ja:上場投資信託]]
[[ja:上場投資信託]]
Baris 47: Baris 47:
[[sv:Börshandlad fond]]
[[sv:Börshandlad fond]]
[[ta:பங்குப் பரிவர்த்தனையக வர்த்தக நிதி]]
[[ta:பங்குப் பரிவர்த்தனையக வர்த்தக நிதி]]
[[tr:Exchange traded funds]]
[[tr:Borsa yatırım fonu]]
[[zh:ETF]]
[[zh:ETF]]

Revisi per 20 Agustus 2012 08.50

Exchange Traded Fund (ETF) adalah reksa dana yang diperdagangkan di bursa efek. ETF merupakan kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya dicatat dan diperdagangkan di bursa efek seperti halnya saham. Seperti halnya saham atau reksa dana pada umumnya terdapat pula manajer investasi dan bank kustodian.

Sejarah

ETF pada awalnya dimulai di negara Kanada pada tahun 1990 di bursa efek Toronto kemudian menyebar negara Amerika Utara lainnya, yaitu Amerika Serikat pada tahun 1993 dan kemudian menyebar luas ke Eropa dengan dimulai pada tahun 1999. Di Indonesia sendiri ETF mulai ada pada tanggal 18 Desember 2007 dengan reksa dana indeks dimana indeks yang dijadikan underlying adalah Indeks LQ 45.

Keunggulan ETF

  1. Unit Penyertaan (UP) diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) (lebih likuid)
  2. Subscription dan Redemption hanya diperbolehkan untuk Dealer Partisipan dan Sponsor
  3. Gangguan Redemption yang dapat memengaruhi nilai aktiva bersih (NAB) jauh lebih kecil
  4. Portfolio dalam saham lebih transparan (saham LQ45)
  5. Trend kenaikan NAB mengikuti trend kenaikan indeks LQ45
  6. Minimum jumlah investasi nasabah jauh lebih kecil (1 lot saham = sekitar Rp 500 ribu)

Kelemahan ETF

  1. ETF tetap rawan terhadap fluktuasi harga saham, karena faktor ekonomi makro seperti suku bunga dan nilai tukar
  2. ETF juga dipengaruhi juga stabilitas politik
  3. Investor tidak dapat memilih saham bisa dikoleksi dalam ETF, tapi hanya yang berada dalam indeks ETF
  4. Investor tidak dapat menentukan pada harga yang diinginkan

Pranala luar

Templat:Manajemen investasi