Lompat ke isi

Gustaf Rizal: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Dalesadli (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Dalesadli (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 28: Baris 28:


== Karya-karyanya ==
== Karya-karyanya ==
* ''Segi Empat Patah Sisi'' (novel remaja, [[1990]]
* ''Segi Empat Patah Sisi'' (novel remaja, [[1990]])
* ''Segitiga Lepas Kaki'' (novel remaja, [[1991]])
* ''Segitiga Lepas Kaki'' (novel remaja, [[1991]])
* ''Ben'' (novel remaja, [[1992]])
* ''Ben'' (novel remaja, [[1992]])
Baris 34: Baris 34:
* ''Sangkar Daging'' (kumpulan sajak, [[1997]])
* ''Sangkar Daging'' (kumpulan sajak, [[1997]])
* ''Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta'' (kumpulan cerpen, [[1999]]), diterbitkan The Lontar Foundation dalam bahasa Inggris dengan judul ''The Barber and Other Short Stories'' ([[2002]])
* ''Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta'' (kumpulan cerpen, [[1999]]), diterbitkan The Lontar Foundation dalam bahasa Inggris dengan judul ''The Barber and Other Short Stories'' ([[2002]])
* ''Tambo, Sebuah Pertemuan'' (novel, [[2000]])
* ''Tambo (Sebuah Pertemuan)'' (novel, [[2000]])
* ''Tiga Cinta, Ibu'' (novel, [[2002]])
* ''Tiga Cinta, Ibu'' (novel, [[2002]])
* ''Laba-Laba'' (kumpulan cerpen, [[2003]])
* ''Laba-laba'' (kumpulan cerpen, [[2003]])
* ''Ular Keempat'' (novel, [[2005]])
* ''Ular Keempat'' (novel, [[2005]])
* ''Daging Akar'' (kumpulan sajak, [[2005]])
* ''Daging Akar'' (kumpulan sajak, [[2005]])

Revisi per 25 Agustus 2012 04.50

Gustafrizal Busra atau lebih dikenal Gus tf Sakai, (lahir 13 Agustus 1965), adalah seorang penulis Indonesia. Nama Gus tf Sakai digunakan kalau ia menulis prosa, sedangkan Gus tf digunakan jika ia menulis puisi. Hingga kini, ia menetap di Payakumbuh, Sumatera Barat. [1]

Pendidikan

Gus tf Sakai menamatkan SD, SMP, dan SMA di Payakumbuh. Kemudian ia melanjutkan ke Fakultas Peternakan Universitas Andalas, Padang (selesai 1994).

Proses kreatif

Proses kreatifnya berkembang sejak kanak-kanak, seiring dengan kegemaran berolahraga (di antaranya sepak bola dan bela diri), yang dimulai dari menggambar, lalu menulis puisi dan esai di buku harian. Publikasi pertamanya berupa cerita pendek yang memenangi Hadiah I sebuah sayembara ketika ia duduk di bangku kelas 6 SD tahun 1979. Sejak kemenangan itu dan ia tahu bahwa menulis dapat mendatangkan uang (yang amat membantu bagi kebutuhan sekolahnya), ia tidak lagi dapat berhenti menulis dan sering mengikuti sayembara menulis puisi, cerpen, novelet, novel, dan esai. Seingatnya, sampai tahun 2003, ada sekitar 50 sayembara menulis yang ia menangkan, tetapi yang terdokumentasi dan dapat dicatat hanya 36. Namun, angka 36 itu pun mungkin sudah merupakan rekor yang mencengangkan.

Setelah memublikasikan karya dengan berbagai nama samaran sampai tamat SMA tahun 1985, ia pindah ke Padang dan mengambil putusan yang bagi banyak orang mungkin tidak terbayangkan: hidup dari menulis. Sejak itu pulalah, ia menggunakan dua nama: Gus tf dan Gus tf Sakai. Namun, kini terbukti keputusannya tidak keliru. Walaupun tidak dapat dikatakan berkecukupan, ia tampak sangat menikmati profesinya. Ia pun tumbuh sebagai sastrawan Indonesia yang menonjol di generasinya.

Tahun 1996 Gus tf Sakai kembali ke Payakumbuh. Bersama istrinya, Zurniati, ia memutuskan untuk hidup dan menetap di kampungnya bersama tiga anaknya: Abyad Barokah Bodi (L), Khanza Jamalina Bodi (P), dan Kuntum Faiha Bodi (P). Walaupun menetap di kota kecil yang dikepung oleh tiga gunung, kemajuan teknologi membuat ia dapat melintas (fisik dan nonfisik) ke mana-mana.

Beberapa karyanya telah diterjemahkan ke berbagai bahasa. Kumpulan cerpennya, Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta yang memenangi Lontar Literary Award 2001 diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan diterbitkan oleh Yayasan Lontar dengan judul The Barber and Other Short Stories. Kumpulan cerpen tersebut diterjemahkan oleh Justine FitzGerald, Anna Nettheim, dan Linda Owens.

Penghargaan

  • Penghargaan Sastra Lontar dari Yayasan Lontar untuk kumpulan cerpen Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (2001)
  • Anugerah Sastra dari Fakultas Sastra Universitas Andalas (2002)
  • Penghargaan Penulisan Karya Sastra dari Pusat Bahasa untuk kumpulan cerpen Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (2002)
  • Sih Award dari Jurnal Puisi untuk puisi Susi, 2000 M (2002)
  • SEA Write Award dari Kerajaan Thailand untuk kumpulan cerpen Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (2004)
  • Anugerah Seni dari Komunitas Penggiat Sastra Padang dan Dewan Kesenian Sumatra Barat (2004)
  • Fiksi terbaik pilihan pembaca Ruang Baca Koran Tempo dari Koran Tempo untuk kumpulan cerpen Perantau (2007)
  • Khatulistiwa Literary Award (KLA) untuk kumpulan cerpen Perantau (2007)
  • Anugerah Tuah Sakato dari Gubernur Sumatra Barat (2008)
  • Penghargaan Sastrawan Berdedikasi dari harian Kompas (2010)

Karya-karyanya

  • Segi Empat Patah Sisi (novel remaja, 1990)
  • Segitiga Lepas Kaki (novel remaja, 1991)
  • Ben (novel remaja, 1992)
  • Istana Ketirisan (kumpulan cerpen, 1996)
  • Sangkar Daging (kumpulan sajak, 1997)
  • Kemilau Cahaya dan Perempuan Buta (kumpulan cerpen, 1999), diterbitkan The Lontar Foundation dalam bahasa Inggris dengan judul The Barber and Other Short Stories (2002)
  • Tambo (Sebuah Pertemuan) (novel, 2000)
  • Tiga Cinta, Ibu (novel, 2002)
  • Laba-laba (kumpulan cerpen, 2003)
  • Ular Keempat (novel, 2005)
  • Daging Akar (kumpulan sajak, 2005)
  • Perantau (kumpulan cerpen, 2007)
  • Akar Berpilin (kumpulan sajak, 2009)
  • Kaki yang Terhormat (kumpulan cerpen, 2012)

Referensi

  1. ^ (Indonesia) Rampan, Korrie Layun. Leksikon susastra Indonesia. Balai Pustaka, 2000, Jakarta. Halaman 172. Biografi Afrizal Malna

Pranala luar