Lompat ke isi

Narada: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
k kat
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
'''Batara Narada''' ialah [[batara]] pengadil dan penyampai berita ke [[pandawa]].
'''Batara Narada''' ialah [[batara]] pengadil dan penyampai berita ke [[pandawa]].
Batara Narada tadinya bernama Kanekaputra. Saat ia itu ia masih berupa dewa yang bagus rupanya. Untuk mengejar kesaktiannya, maka Kanekaputra bersemadi di tengah samudera dengan tidak bergerak-gerak. Oleh Betara Guru hal ini dianggapnya sebagai usaha Kanekaputra untuk menguasai Suryalaya. Maka diperintahkannya semua dewa untuk menyerang Kanekaputra dengan segala macam senjata agar gagallah semadinya. Namun Kanekaputra tetap pada semadinya, dan tetap tiak bergerak. Akhirnya Betara Guru sendiri pergi ke hadapan Kanekaputra, an terjailah bantah-membantah antara keduanya. Dalam hal ini, Betara Guru keluar sebagai pihak yang kalah-bantah. Maka untuk seterusnya Betara Guru memanggil Kanekaputra dengan kakang, kanda, karena merasa lebih muda.

Suatu ketika amat murkalah Betara Guru, hingga dikutuknya Kanekaputra sehingga berwuju seperti sekarang, kemudian ia dipanggil dengan Narada.


[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]
[[Kategori:Tokoh Mahabharata]]

Revisi per 26 Februari 2007 03.48

Batara Narada ialah batara pengadil dan penyampai berita ke pandawa. Batara Narada tadinya bernama Kanekaputra. Saat ia itu ia masih berupa dewa yang bagus rupanya. Untuk mengejar kesaktiannya, maka Kanekaputra bersemadi di tengah samudera dengan tidak bergerak-gerak. Oleh Betara Guru hal ini dianggapnya sebagai usaha Kanekaputra untuk menguasai Suryalaya. Maka diperintahkannya semua dewa untuk menyerang Kanekaputra dengan segala macam senjata agar gagallah semadinya. Namun Kanekaputra tetap pada semadinya, dan tetap tiak bergerak. Akhirnya Betara Guru sendiri pergi ke hadapan Kanekaputra, an terjailah bantah-membantah antara keduanya. Dalam hal ini, Betara Guru keluar sebagai pihak yang kalah-bantah. Maka untuk seterusnya Betara Guru memanggil Kanekaputra dengan kakang, kanda, karena merasa lebih muda.

Suatu ketika amat murkalah Betara Guru, hingga dikutuknya Kanekaputra sehingga berwuju seperti sekarang, kemudian ia dipanggil dengan Narada.