Lompat ke isi

Ganesa: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:


=== Kenapa Beliau berkepala gajah ===
=== Kenapa Beliau berkepala gajah ===
Dalam kitab [[Siwa]] [[Purana]] dikisahkan, suatu ketika Dewi [[Parwati]] (istri Dewa [[Siwa]]) ingin mandi. Karena tidak ingin diganggu, ia menciptakan seorang anak laki-laki dan diberi nama Ganesa. Ia berpesan agar anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi [[Parwati]] mandi dan hanya boleh melaksanakan perintah Dewi [[Parwati]] saja. Perintah itu dilaksanakan Ganesa dengan baik.
Dalam kitab [[Siwa Purana]] dikisahkan, suatu ketika Dewi [[Parwati]] (istri Dewa [[Siwa]]) ingin mandi. Karena tidak ingin diganggu, ia menciptakan seorang anak laki-laki dan diberi nama Ganesa. Ia berpesan agar anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi [[Parwati]] mandi dan hanya boleh melaksanakan perintah Dewi [[Parwati]] saja. Perintah itu dilaksanakan Ganesa dengan baik.


Alkisah Dewa [[Siwa]] hendak masuk ke rumahnya, namun Beliau tidak dapat masuk karena dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya. Ganesa melarangnya karena ia melaksanakan perintah Dewi [[Parwati]]. Dewa [[Siwa]] menjelaskan bahwa ia suami dewi [[Parwati]] dan rumah yang dijaga ganesa adalah rumahnya juga. Namun Ganesa tidak mau mendengarkan perintah Dewa [[Siwa]], sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun.
Alkisah Dewa [[Siwa]] hendak masuk ke rumahnya, namun Beliau tidak dapat masuk karena dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya. Ganesa melarangnya karena ia melaksanakan perintah Dewi [[Parwati]]. Dewa [[Siwa]] menjelaskan bahwa ia suami dewi [[Parwati]] dan rumah yang dijaga ganesa adalah rumahnya juga. Namun Ganesa tidak mau mendengarkan perintah Dewa [[Siwa]], sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun.
Baris 25: Baris 25:


{{hindu-stub}}
{{hindu-stub}}

[[en:Ganesha]]

Revisi per 26 Februari 2007 15.12

Lukisan Dewa Ganesha versi India

Ganesha (Sansekerta: गणेश) adalah dewa ilmu pengetahuan. Dalam pewayangan disebut Batara Gana, merupakan salah satu putra Batara Guru (Siwa). Gana diwujudkan berkepala gajah dan berbadan manusia. Dalam pewayangan ia tinggal di kahyangan istananya disebut Glugu Tinatar.

Mitologi tentang Dewa Ganesa

Kenapa Beliau berkepala gajah

Dalam kitab Siwa Purana dikisahkan, suatu ketika Dewi Parwati (istri Dewa Siwa) ingin mandi. Karena tidak ingin diganggu, ia menciptakan seorang anak laki-laki dan diberi nama Ganesa. Ia berpesan agar anak tersebut tidak mengizinkan siapapun masuk ke rumahnya selagi Dewi Parwati mandi dan hanya boleh melaksanakan perintah Dewi Parwati saja. Perintah itu dilaksanakan Ganesa dengan baik.

Alkisah Dewa Siwa hendak masuk ke rumahnya, namun Beliau tidak dapat masuk karena dihadang oleh anak kecil yang menjaga rumahnya. Ganesa melarangnya karena ia melaksanakan perintah Dewi Parwati. Dewa Siwa menjelaskan bahwa ia suami dewi Parwati dan rumah yang dijaga ganesa adalah rumahnya juga. Namun Ganesa tidak mau mendengarkan perintah Dewa Siwa, sesuai dengan perintah ibunya untuk tidak mendengar perintah siapapun.

Akhirnya Dewa Siwa kehabisan kesabarannya dan bertarung dengan Ganesa. Pertarungan amat sengit sampai akhirnya Dewa Siwa menggunakan Trisulanya dan memenggal kepala Ganesa.

Ketika dewi Parwati selesai mandi, ia mendapati putranya sudah tak bernyawa. Ia marah kepada suaminya dan menuntut agar anaknya dihidupkan kembali. Dewa Siwa tersadar akan perbuatannya dan ia menyanggupi permohonan istrinya.

Atas saran Dewa Brahma, Beliau mengutus abdinya, Gana, untuk memenggal kepala makhluk apapun yang dilihatnya pertama kali yang menghadap ke utara. Ketika turun ke dunia, Gana mendapati seekor gajah dengan kepala menghadap utara. Kepala gajah itu pun dipenggal untuk mengganti kepala Ganesa.

Akhirnya Ganesa dihidupkan kembali oleh Dewa Siwa dan sejak itu diberi gelar Dewa keselamatan. Menyelamatkan seseorang sebelum ia memulai pekerjaanya, dengan memuja-muja Beliau.

Lihat pula