Pesawat patroli maritim: Perbedaan antara revisi
←Membuat halaman berisi ''''Pesawat patroli maritim''' (''maritime patrol aircraft'') berperan sebagai wahana yang umumnya memiliki tugas mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengintai objek yang...' |
k Irul 901 memindahkan halaman Pesawat patroli ke Pesawat patroli maritim: nama lain |
(Tidak ada perbedaan)
| |
Revisi per 21 September 2012 17.07
Pesawat patroli maritim (maritime patrol aircraft) berperan sebagai wahana yang umumnya memiliki tugas mendeteksi, mengidentifikasi, dan mengintai objek yang dicurigai melakukan tindak kejahatan di laut. Bukan itu saja, pada beberapa pesawat maritim tertentu bahkan mampu melakukan tindakan penyerangan, seperti peperangan antikapal selam karena dilengkapi alat bela diri berupa torpedo dan rudal.Melihat fungsinya yang beragam, tentunya pesawat maritim bisa menjadi komplementer atau pelengkap bagi kapal patroli dan helikopter maritim.
Pesawat Patroli maritim di Indonesia
Untuk mendukung pengamanan di wilayah perairan Nusantara, TNI Angkatan Udara telah mengoperasikan tiga pesawat Boeing B737 Surveiller. Ketiga pesawat yang dibeli tahun 1981 dari Amerika Serikat tersebut telah memperkuat Skuadron Udara 5 TNI AU di Pangkalan Udara Hasanudin, Makassar.
Selain itu, Indonesia melalui TNI Angkatan Laut juga mengoperasikan pesawat intai N22/N24 Nomad Searchmaster. Beberapa tahun lalu, pesawat intai buatan Australia ini pernah melakukan tugas pengintaian di saat konflik Ambalat sedang hangat-hangatnya.
TNI AU dan TNI AL juga melengkapi diri dengan pesawat patroli maritim CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft) buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Pesawat CN235 sendiri sebenarnya merupakan pesawat terbang hasil kerja sama antara CASA Spanyol (sekarang Airbus Military) dengan PT DI. Kedua produsen pesawat terbang ini lalu memilih mengembangkan sendiri CN235 versi patroli maritimnya sehingga pesawat maritim yang dihasilkan juga berbeda-beda. Di Spanyol, CASA mengembangkan CN235 MP Persuader, sedangkan di Indonesia, PT DI mengembangkan CN235 MPA.[1]
Catatan Kaki
- ^ "Pesawat Patroli Maritim". 21 September 2012.
Contoh Pesawat patroli maritim
- Inter-war
- Era Perang Dunia II
- Consolidated PBY Catalina (A.S)
- Consolidated PB2Y Coronado (A.S)
- Consolidated PB4Y-2 Privateer (A.S)
- Dornier Do 24 (Belanda, Jerman)
- Focke-Wulf Fw 200 Condor (Jerman)
- Junkers Ju 290 (Jerman)
- Kawanishi H6K Mavis (Jepun)
- Kawanishi H8K Emily (Jepun)
- Lockheed Ventura (A.S)
- Martin PBM Mariner (A.S)
- Short Sunderland (UK)
- SB2U Vindicator (A.S)
- Era Perang Dingin
- Avro Shackleton (UK)
- Beriev Be-10 (Soviet)
- Beriev Be-12 (Soviet)
- Boeing P-8 Poseidon (A.S)
- Breguet Alizé (Perancis) (pesawat ASW di atas kapal pengangkut)
- Breguet Atlantique (Perancis)
- Canadair CP-107 Argus (Kanada)
- Fairey Gannet (UK) (Carrier based ASW)
- Fokker F-27 Maritime (Netherlands)
- Grumman AF Guardian (A.S) (pesawat ASW di atas kapal pengangkut)
- Grumman S-2 Tracker (A.S) (pesawat ASW di atas kapal pengangkut)
- Hawker-Siddeley Nimrod (UK)
- Ilyushin Il-38 (SOVIET)
- Lockheed P-2 Neptune (A.S)
- Lockheed P-3 Orion (A.S)
- CP-140 Aurora (Kanada)
- CP-140A Arcturus (Kanada)
- Lockheed S-3 Viking (US) (pesawat ASW di atas kapal pengangkut)
- Martin P5M Marlin (A.S)
- PZL M28B Bryza 1R, 1RMbis, 1E (Poland)
- Tupolev Tu-142 (Soviet)