Lompat ke isi

Minyak: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 12: Baris 12:


=== Minyak tumbuhan dan hewan ===
=== Minyak tumbuhan dan hewan ===
Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan [[lipid]].<ref name="d"/> Dari sudut pandang [[kimia]], minyak kelompok ini sama saja dengan lemak.<ref name="d"/> Minyak dibedakan dari [[lemak]] berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat<.<ref name="d"/> Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang hanya yang tersusun dari dua golongan saja<ref name="d"/>:
Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan [[lipid]].<ref name="d"/> (gak juga).Dari sudut pandang [[kimia]], minyak kelompok ini sama saja dengan lemak.<ref name="d"/> Minyak dibedakan dari [[lemak]] berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat<.<ref name="d"/> Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang hanya yang tersusun dari dua golongan saja<ref name="d"/>:
* [[Gliserida]] dan atau [[asam lemak]], yang mencakup minyak makanan ([[minyak masak]] atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak pelumas, dan bahan baku [[biodiesel]]. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.
* [[Gliserida]] dan atau [[asam lemak]], yang mencakup minyak makanan ([[minyak masak]] atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak pelumas, dan bahan baku [[biodiesel]]. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.
* [[Terpena]] dan [[terpenoid]], yang dikenal sebagai [[minyak atsiri]], atau minyak eteris, atau minyak esensial (bukan [[asam lemak|asam lemak esensial]]!) dan merupakan bahan dasar wangi-wangian ([[parfum]]) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari [[tumbuhan]], dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan ([[aromaterapi]]).<ref name="c">{{en}} Taiz L, Zeiger E. 2006. Plant physiology ed ke-4. Sinaver associates, inc., publishers:Massachusetts.Page 56-57.</ref>. Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik").
* [[Terpena]] dan [[terpenoid]], yang dikenal sebagai [[minyak atsiri]], atau minyak eteris, atau minyak esensial (bukan [[asam lemak|asam lemak esensial]]!) dan merupakan bahan dasar wangi-wangian ([[parfum]]) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari [[tumbuhan]], dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan ([[aromaterapi]]).<ref name="c">{{en}} Taiz L, Zeiger E. 2006. Plant physiology ed ke-4. Sinaver associates, inc., publishers:Massachusetts.Page 56-57.</ref>. Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik").


Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan<ref name="e">[http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/minyak_tumbuhan_sumber_energi_alami/. Iskandar S. 2005. Minyak Tumbuhan, Sumber Energi Alami]<small>Diakses pada 13 Apr 2010</small>.</ref>:
Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan<ref name="e">[http://www.chem-is-try.org/artikel_kimia/berita/minyak_tumbuhan_sumber_energi_alami/. Iskandar S. 2005. Minyak Tumbuhan, Sumber Energi Alami]<small>Diakses pada 13 Apr 2010</small>.</ref>:
* Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja otak
* Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja bapak
* Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer
* Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer pulsa
* Biodiesel, bahan akar ramah lingkungan
* Biodiesel, bahan bakar tidak ramah lingkungan


=== Minyak bumi ===
=== Minyak bumi ===

Revisi per 27 September 2012 08.27

Struktur trigliserilda dengan gliserol sebagai rantai utama

Minyak adalah istilah umum untuk semua cairan organik yang tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik) tetapi larut dalam pelarut organik.[1] Ada sifat tambahan lain yang dikenal awam: terasa licin apabila dipegang.[1] Dalam arti sempit, kata 'minyak' biasanya mengacu ke minyak bumi (petroleum) atau produk olahannya: minyak tanah (kerosena).[1] Namun demikian, kata ini sebenarnya berlaku luas, baik untuk minyak sebagai bagian dari menu makanan (misalnya minyak goreng), sebagai bahan bakar (misalnya minyak tanah), sebagai pelumas (misalnya minyak rem), sebagai medium pemindahan energi, maupun sebagai wangi-wangian (misalnya minyak nilam).[1]

Minyak adalah salah satu kelompok yang termasuk pada golongan lipid, yaitu senyawa organik yang terdapat di alam serta tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organik non-polar, misalnya dietil eter (C2H5OC2H5), Kloroform (CHCl3), benzena dan hidrokarbon lainnya yang polaritasnya sama.[1]

Minyak merupakan senyawaan trigliserida atau triasgliserol, yang berarti “triester dari gliserol”.[1] Jadi minyak juga merupakan senyawaan ester.[1] Hasil hidrolisis minyak adalah asam karboksilat dan gliserol.[1] Asam karboksilat ini juga disebut asam lemak yang mempunyai rantai hidrokarbon yang panjang dan tidak bercabang.[1]


Jenis-jenis minyak

Dilihat dari asalnya terdapat dua golongan besar minyak: minyak yang dihasilkan tumbuh-tumbuhan (minyak nabati) dan hewan (minyak hewani), dan minyak yang diperoleh dari kegiatan penambangan (minyak bumi).[2]

Minyak tumbuhan dan hewan

Minyak tumbuhan dan hewan semuanya merupakan lipid.[2] (gak juga).Dari sudut pandang kimia, minyak kelompok ini sama saja dengan lemak.[2] Minyak dibedakan dari lemak berdasarkan sifat fisiknya pada suhu ruang: minyak berwujud cair sedangkan lemak berwujud padat<.[2] Penyusunnya bermacam-macam, tetapi yang banyak dimanfaatkan orang hanya yang tersusun dari dua golongan saja[2]:

  • Gliserida dan atau asam lemak, yang mencakup minyak makanan (minyak masak atau minyak sayur serta minyak ikan), bahan baku industri sabun, bahan campuran minyak pelumas, dan bahan baku biodiesel. Golongan ini biasanya berwujud padat atau cair pada suhu ruang tetapi tidak mudah menguap.
  • Terpena dan terpenoid, yang dikenal sebagai minyak atsiri, atau minyak eteris, atau minyak esensial (bukan asam lemak esensial!) dan merupakan bahan dasar wangi-wangian (parfum) dan minyak gosok. Golongan ini praktis semuanya berasal dari tumbuhan, dan dianggap memiliki khasiat penyembuhan (aromaterapi).[3]. Kelompok minyak ini memiliki aroma yang kuat karena sifatnya yang mudah menguap pada suhu ruang (sehingga disebut juga minyak "aromatik").

Beberapa minyak tumbuhan lainnya yang banyak digunakan[4]:

  • Minyak ikan, kaya DHA, baik untuk kerja bapak
  • Margarin, bentuk padat karena perubahan cis menjadi transfer pulsa
  • Biodiesel, bahan bakar tidak ramah lingkungan

Minyak bumi

Minyak bumi merupakan campuran berbagai macam zat organik, tetapi komponen pokoknya adalah hidrokarbon[5]. Minyak bumi disebut juga minyak mineral karena diperoleh dalam bentuk campuran dengan mineral lain.[5] Minyak bumi tidak dihasilkan dan didapat secara langsung dari hewan atau tumbuhan, melainkan dari fosil.[5] Karena itu, minyak bumi dikatakan sebagai salah satu dari bahan bakar fosil.[5] Beberapa ilmuwan menyatakan bahwa minyak bumi merupakan zat abiotik, yang berarti zat ini tidak berasal dari fosil tetapi merupakan zat anorganik yang dihasilkan secara alami di dalam bumi.[2] Namun, pandangan ini diragukan secara ilmiah karena hanya memiliki sedikit bukti yang mendukung.[5]

Analisis untuk Lemak dan Minyak

Jenis-jenis lemak dan minyak dapat dibedakan berdasarkan sifat-sifatnya.[1] Pengujian sifat-sifat lemak dan minyak ini meliputi[2]:

  • angka penyabunan
  • angka ester
  • angka iodin
  • angka Reichert Meissel

Pengujian untuk menentukan kualitas minyak, seperti[2]:

  • angka asam
  • angka peroksida
  • angka asam thiobarbiturat (TBA)
  • kadar minyak

Pengolahan minyak

Minyak yang dijumpai di pasaran dapat berupa zat murni (gak juga), tetapi umumnya adalah larutan/campuran.[2] Proses pengolahan minyak murni (penyulingan / kilang minyak) biasanya mencakup pemisahan dari bahan-bahan residu diikuti dengan pendinginan (kondensasi).[5] Proses pencampuran dengan bahan-bahan tertentu jika diperlukan dapat dilakukan setelahnya.[5]

Dalam pembentukkan minyak, enzim denaturase akan membantu memasukkan ikatan rangkap pada posisi tertentu di rantai asam lemak.[5] Enzim akan terus bekerja berurutan hingga menghasilkan produk akhir yaitu minyak.[3]

Referensi

  1. ^ a b c d e f g h i j Herlina N, Ginting M. Hendra S. 2002. Lemak dan MinyakDiakses pada 4 April 2010.
  2. ^ a b c d e f g h i (Inggris) Hart H. 1983. Organic Chemistry, a Short Course, 6th Edition. Michigan State University, Houghton Mifflin Co.Page 87-88.
  3. ^ a b (Inggris) Taiz L, Zeiger E. 2006. Plant physiology ed ke-4. Sinaver associates, inc., publishers:Massachusetts.Page 56-57.
  4. ^ Iskandar S. 2005. Minyak Tumbuhan, Sumber Energi AlamiDiakses pada 13 Apr 2010.
  5. ^ a b c d e f g h (Inggris) Lea PJ, Leegood RC.1999. Plant Biochemistry and Molecular Biology 2nd edition. West Sussex, England: John Wiley & Sons.Page 103.


[