Lompat ke isi

Hati Kudus Yesus: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andreas Sihono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Andreas Sihono (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 16: Baris 16:
</ref>
</ref>


Pada abad ke sebelas dan ke duabelas, devosi kepada Hati Kudus Yesus mulai dikenal.
Pada abad ke sebelas dan ke duabelas, devosi kepada Hati Kudus Yesus mulai dikenal yang bermula dari para biarawan. Tidak diketahui pasti siapa yang menyusun teks devosi ini atau siapa yang pertama kali melakukan devosi ini.
[[Berkas:Jesus Christ - Sacred Heart.jpg|thumb|left|Satu lagi gambaran Yesus dan Hati-Nya yang Mahakudus]]
<!--
It is in the [[11th century|eleventh]] and [[12th century|twelfth]] centuries that the first indications of devotion to the Sacred Heart are found. It was in the fervent atmosphere of the [[Benedictine]] or [[Cistercians|Cistercian]] [[monastery|monasteries]], in the world of [[Anselm of Canterbury|Anselmian]] or [[Bernard of Cluny|Bernardine]] thought, that the devotion arose, although it is impossible to say positively what were its first texts or who were its first devotees c. To [[Gertrude the Great|St. Gertrude]], [[St. Mechtilde]], and the author of the "Vitis mystica" (previously ascribed to [[Bernard of Cluny|St. Bernard]], now attributed to [[Bonaventure|St. Bonaventure]]) it was already well known.


Dari abad ke tigabelas sampai abad ke enambelas, devosi ini terus menyebar. Banyak orang melakukan devosi ini baik secara pribadi bahkan juga oleh banyak [[konggergasi]] religius seperti [[Fransiskan]], [[Dominikan]], [[Karthusian]], dan lainnya.
[[Berkas:Jesus Christ - Sacred Heart.jpg|thumb|left|Another depiction of Jesus and His Most Sacred Heart]]

From the [[13th century|thirteenth]] to the [[16th century|sixteenth]] centuries, the devotion was propagated but it did not seem to have developed in itself. It was everywhere practised by individuals and by different religious congregations, such as the [[Franciscan]]s, [[Dominican Order|Dominican]]s, [[Carthusian]]s, etc. It was, nevertheless, a private, individual devotion of the mystical order. Nothing of a general movement had been inaugurated, except for similarities found in the devotion to the [[Holy Wounds|Five Wounds]] by the Franciscans, in which the wound in Jesus' Heart figured most prominently.
<!--


In the [[16th century|sixteenth]] century, the devotion passed from the domain of [[Christian mysticism|mysticism]] into that of Christian [[asceticism]]. It was established as a devotion with prayers already formulated and special exercises, found in the writings of Lanspergius (d. 1539) of the [[Carthusian]]s of Cologne, the Louis of [[Blois]] (Blosius; 1566), a [[Benedictine]] and [[Abbot]] of [[Liessies]] in [[Hainaut (province)|Hainaut]], [[John of Avila]] (d. 1569) and [[Francis de Sales|St. Francis de Sales]], the latter belonging to the [[17th century|seventeenth]] century.
In the [[16th century|sixteenth]] century, the devotion passed from the domain of [[Christian mysticism|mysticism]] into that of Christian [[asceticism]]. It was established as a devotion with prayers already formulated and special exercises, found in the writings of Lanspergius (d. 1539) of the [[Carthusian]]s of Cologne, the Louis of [[Blois]] (Blosius; 1566), a [[Benedictine]] and [[Abbot]] of [[Liessies]] in [[Hainaut (province)|Hainaut]], [[John of Avila]] (d. 1569) and [[Francis de Sales|St. Francis de Sales]], the latter belonging to the [[17th century|seventeenth]] century.

Revisi per 16 Oktober 2012 02.23

Hati Kudus Yesus adalah sebuah devosi rohani kepada hati fisik Yesus yang menjadi lambang dari cinta ilahi kepada umat manusia.

Devosi ini kebanyakan dilakukan di dalam lingkungan Gereja Katolik Roma, dan juga di beberapa kelompok Gereja Anglikan dan Gereja Lutheran. Devosi ini menekankan pada konsep inti Kristiani tentang mencintai dan memuja Yesus. Asal devosi ini dalam bentuknya saat ini adalah dari rohaniwati Katolik Roma Perancis, Marguerite Marie Alacoque, yang mengatakan bahwa ia mengetahui devosi ini dari Yesus dalam suatu pengelihatan. Para pendahulu dari devosi ini hadir dalam bentuk-bentuk tertentu di Abad Pertengahan di berbagai sekte mistis Kristen.[1]

Dalam tradisi Katolik Roma, Hati Kudus Yesus berhubungan erat dengan Tindakan Reparasi pada Yesus Kristus. Dalam ensikliknya Miserentissimus Redemptor, Paus Pius XII menyatakan: "semangat untuk memperbaiki kesalahan atau mengganti rugi kesalahan (reparasi) selalu menempati posisi yang terpenting dan terdepan di dalam penyembahan yang ditujuken kepada Hati Yesus yang Paling Kudus".[2]

Devosi kepada Hati Kudus Yesus kadang-kadang terlihat di dalam berbagai Gereja Katolik Timur, dimana tetap menjadi sebuah topik kontroversi dan dilihat sebagai sebuah contoh latinisasi liturgi gereja tersebut.

Hati Kudus Yesus seringkali digambarkan di dalam kesenian Kristiani sebagai sebuah hati yang terbakar yang berkilau dengan cahaya ilahi, yang ternganga oleh luka tusukan, yang dikelilingi oleh sebuah mahkota duri, dan yang berdarah. Terkadang gambar hati ini diletakkan di depan tubuh Yesus dengan tangannya yang terluka menunjuk pada hati tersebut. Luka-luka dan mahkota duri menjadi kiasan dari apa yang terjadi pada saat penderitaan Yesus hingga Ia wafat, sementara api melambangkan kekuatan perubahan dari cinta kasih.

Pesta perayaan Hati Kudus Yesus telah menjadi sebuah upacara penting dalam kalender liturgi Katolik Roma semenjak tahun 1856, dan dirayakan 19 hari setelah Pentakosta. Sebagaimana Pentakosta selalu dirayakan pada hari Minggu, pesta perayaan Hati Kudus Yesus selalu jatuh pada hari Jumat. Pada tahun 2009, hari ini akan dirayakan pada tanggal 19 Juni.

Sejarah Devosi

Awal Devosi

Sejak jaman Yohanes sang Penginjil dan Paulus dari Tarsus, banyak kegiatan yang menyerupai devosi akan cinta Tuhan dilakukan di gereja, namun kegiatan ini tidak memiliki nama atau sebutan khusus, pada awal-awal abad kekristenan, ibadah itu ditujukan kepada Hati Yesus yang terluka.[3]

Pada abad ke sebelas dan ke duabelas, devosi kepada Hati Kudus Yesus mulai dikenal yang bermula dari para biarawan. Tidak diketahui pasti siapa yang menyusun teks devosi ini atau siapa yang pertama kali melakukan devosi ini.

Berkas:Jesus Christ - Sacred Heart.jpg
Satu lagi gambaran Yesus dan Hati-Nya yang Mahakudus

Dari abad ke tigabelas sampai abad ke enambelas, devosi ini terus menyebar. Banyak orang melakukan devosi ini baik secara pribadi bahkan juga oleh banyak konggergasi religius seperti Fransiskan, Dominikan, Karthusian, dan lainnya.

Litani Hati Kudus Yesus

Litani Hati Kudus Yesus merupakan sebuah doa litani Gereja Katolik Roma. Litani ini didoakan untuk menghormati Hati Yesus yang Maha Kudus.

Teks Doa

Tuhan kasihanilah kami

Tuhan kasihanilah kami

Kristus kasihanilah kami

Kristus kasihanilah kami

Tuhan kasihanilah kami; Kristus dengarkanlah kami

Kristus kabulkanlah doa kami

Allah Bapa di surga,

kasihanilah kami.

Allah Putra, Penebus dunia,

kasihanilah kami.

Allah Roh Kudus,

kasihanilah kami.

Allah Tritunggal Mahakudus, Tuhan Yang Maha Esa,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang Mahakudus,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Putra Bapa kekal,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang di wujudkan oleh Roh Kudus dalam ribaan Bunda Perawan,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang dipersatukan dengan Sabda Allah dalam satu wujud,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang mulia tak terbatas,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Bait Kudus Allah,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Kemah Allah dan Pintu Surga,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Perapian Cinta Kasih yang bernyala-nyala,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Perbendaharaan Keadilan dan Cinta Kasih,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Lubuk penuh keutamaan,

kasihanilah kami.

Hati Yesus amat patut dipuji-puji,

kasihanilah kami.

Hati Yesus Raja dan pusat segala hati,

kasihanilah kami.

Hati Yesus tempat semua harta kebijaksanaan dan pengetahuan,

kasihanilah kami.

Hati Yesus tempat tinggal keallahan seluruhnya,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang berkenan kepada Bapa,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang kaya raya dan murah hati kepada kami,

kasihanilah kami.

Hati Yesus kerinduan bukit-bukit yang kekal,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang murah hati bagi semua orang yang berseru kepada-Mu,

kasihanilah kami.

Hati Yesus sumber kehidupan dan kesucian,

kasihanilah kami.

Hati Yesus kurban pelunas dosa kami,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang ditimpa penghinaan,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang taat sampai mati,

kasihanilah kami.

Hati Yesus yang tertusuk dengan tombak,

kasihanilah kami.

Hati Yesus sumber segala penghiburan,

kasihanilah kami.

Hati Yesus kehidupan dan kebangkitan kami,

kasihanilah kami.

Hati Yesus pokok damai dan pemulihan kami,

kasihanilah kami.

Hati Yesus kurban untuk orang berdosa,

kasihanilah kami.

Hati Yesus keselamatan bagi orang yang berharap kepada-Mu,

kasihanilah kami.

Hati Yesus pengharapan orang yang meninggal dalam Engkau,

kasihanilah kami.

Hati Yesus kesukaan orang kudus,

kasihanilah kami.

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,

sayangilah kami, ya Tuhan.

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,

kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.

Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia,

kasihanilah kami.

Yesus yang lembut dan murah hati,

jadikanlah hati kami seperti hati-Mu.


Marilah berdoa

Allah yang Mahakuasa dan kekal, terimalah segala pujian dan penghapusan dosa yang dipersembahkan Hati Yesus kepada-Mu atas nama semua orang berdosa. Sudilah Engkau mengampuni dosa-dosa umat-Mu, yang memohon belas kasih-Mu dengan perantaraan Yesus Kristus, Tuhan kami, yang bersatu dengan Dikau dan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, kini dan sepanjang masa. Amin

Lihat pula

Referensi

  1. ^ "Devotion to the Sacred Heart of Jesus II. Historical Ideas on the Development of the Devotion, para (3-4)". Catholic Encyclopedia. New Advent. 
  2. ^ Miserentissimus Redemptor Encyclical of Paus Pius XI http://www.vatican.va/holy_father/pius_xi/encyclicals/documents/hf_p-xi_enc_08051928_miserentissimus-redemptor_en.html
  3. ^ "Devotion to the Sacred Heart of Jesus II. Historical Ideas on the Development of the Devotion, para (1)". Catholic Encyclopedia. New Advent. 

Pranala luar