Lompat ke isi

Tenun ikat: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Realhamdan (bicara | kontrib)
Aldo samulo (bicara | kontrib)
k ←Suntingan Realhamdan (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Yanu Tri
Baris 18: Baris 18:
== Pranala luar ==
== Pranala luar ==
{{commons cat|Ikat}}
{{commons cat|Ikat}}
* {{id}} [http://www.tokotenun.com/menu.php?idx=74 Pesona Kain Tenun Khas NTT]
* {{id}} [http://bisnisukm.com/kain-tenun-gringsing-warisan-budaya-bali-aga.html Kain Tenun Gringsing : Warisan Budaya Bali Aga]
* {{id}} [http://bisnisukm.com/kain-tenun-gringsing-warisan-budaya-bali-aga.html Kain Tenun Gringsing : Warisan Budaya Bali Aga]



Revisi per 29 Oktober 2012 02.48

Helai-helai benang yang diikat dengan tali plastik sebelum dicelup.

Tenun ikat atau kain ikat adalah kriya tenun Indonesia berupa kain yang ditenun dari helaian benang pakan atau benang lungsin yang sebelumnya diikat dan dicelupkan ke dalam zat pewarna alami. Alat tenun yang dipakai adalah alat tenun bukan mesin. Kain ikat dapat dijahit untuk dijadikan pakaian dan perlengkapan busana, kain pelapis mebel, atau penghias interior rumah.

Sebelum ditenun, helai-helai benang dibungkus (diikat) dengan tali plastik sesuai dengan corak atau pola hias yang diingini. Ketika dicelup, bagian benang yang diikat dengan tali plastik tidak akan terwarnai. Tenun ikat ganda dibuat dari menenun benang pakan dan benang lungsin yang keduanya sudah diberi motif melalui teknik pengikatan sebelum dicelup ke dalam pewarna.

Teknik tenun ikat terdapat di berbagai daerah di Indonesia. Daerah-daerah di Indonesia yang terkenal dengan kain ikat di antaranya: Toraja, Sintang, Jepara, Bali, Lombok, Sumbawa, Sumba, Flores, dan Timor. Kain gringsing dari Tenganan, Karangasem, Bali adalah satu-satunya kain di Indonesia yang dibuat dari teknik tenun ikat ganda (dobel ikat).[1]

Kain ikat dapat dibedakan dari kain songket berdasarkan jenis benang. Songket umumnya memakai benang emas atau perak. Motif kain songket hanya terlihat pada salah satu sisi kain, sedangkan motif kain ikat terlihat pada kedua sisi kain.

Lihat pula

Referensi

  1. ^ Sudharsana, Tjok Istri Ratna Cora. "Indentifikasi dan Inventarisasi Kain Gringsing di Desa Tenganan, Karangasem". Diakses tanggal 2010-06-06. 

Pranala luar