Lompat ke isi

Osman Perkasa Alam Shah: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Adi.akbartauhidin (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
{{wikify|date=November 2012}}<big>'''Sultan Osman Perkasa Alam (1850-1858)'''</big>
'''Sultan Osman Perkasa Alam ''' ([[1795]]-mangkat pada tahun [[1858]]) adalah seorang sultan dari [[Kesultanan Deli]] yang ke 7.


== Pemerintahan ==
''Gelar setelah mangkat (Marhum Masjid)''
Pemerintahan Raja Deli ke VII ini cukup singkat, pada saat [[Kesultanan Deli]] yang mendapat pengesahaan dari [[Kerajaan Aceh]] bahwa Kerajaan Deli merupakan daerah yang berdiri sendiri yang di tandai dengan diberikannya Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR). Dengan tujuan mengurangi pengaruh [[Kesultanan Siak]] terhadap [[Kesultanan Deli]] oleh Sultan Mansyursah Alaldin Johan dari negeri Aceh, pada masa itu juga Sultan Deli diberi gelar Perkasa Alam dan diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai dan Langkat.


Penyerahan yang dilaksanakan di [[Istana Darussalam]] ([[Banda Aceh]]) ini terjadi pada tahun [[1853]], dan mulai saat itu raja-raja [[Deli]] memekai Gelar Perkasa Alam, hingga sekarang apa bila penabalan (pengangkatan) [[sultan]], Pedang Bawar ini sebagai Syarat Mutlak dalam prosesi upacara tersebut. Sultan Osman Perkasa Alamsyah memerintah cukup singkat, beliau diangkat menjadi sultan pada [[1850]] dan mangkat pada 1858. Yang menjadi catatan pada masa pemerintahan beliau adalah ia membangun sebuah mesjid megah, besar dan permanen pada tahun 1854 hingga kini masih berdiri sebagai tonggak sejarah yaitu [[Masjid Al Osmani]] di [[Labuhan Deli]].
Pada masa Pemerintahan Raja Deli ke VII ini cukup singkat, "[["Kesultanan Deli"]]" Mendapat pengesahaan dari Kerajaan "[["Aceh"]]",bahwa Kerajaan Deli merupakan daerah yang berdiri sendiri yang di tandai dengan diberikannya Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR).Dengan tujuan mengurangi pengaruh Kerajaan "[["Siak"]]" terhadap Kesultanan Deli oleh Sultan Mansyursah Alaldin Johan dari negeri Aceh,pada masa itu juga Sultan Deli diberi gelar Perkasa Alam dan diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah taklukannya dari Kuala Bayan Sampai Pasir Putih,kecuali Negeri Bedagai dan Langkat.


== Kematian dan peninggalan ==
Penyerahan ini dilaksanakan di Istana Darussalam (Banda Aceh) ini terjadi pada tahun 1853,dan mulai saat itu Raja-Raja Deli memekai Gelar Perkasa Alam,hingga sekarang apa bila Penabalan (pengangkatan ) Sultan,Pedang Bawar ini sebagai Syarat Mutlak dalam Prosesi upacara tersebut.Sultan Osman Perkasa Alamsyah memerintah cukup singkat ,Beliau diangkat menjadi Sultan Pada 1850 dan mangkat pada1858.Yang menjadi catatan pada masa Pemerintahan Beliau membangun sebuah Mesjid Megah,Besar dan permanent pada tahun 1854 hingga kini masih berdiri sebagai tonggak sejarah yaitu Mesjid Al Osmani di Labuhan Deli. Beliau dimakamkan di komplek Mesjid ini, Beliau mangkat dalam usia 63 tahun dan meninggalkan 31 orang putra dan putri yaitu 17 orang putra dan 14 orang putri dan Beliau Di beri Gelar Marhum Masjid.
Beliau dimakamkan di komplek Mesjid ini, Beliau mangkat dalam usia 63 tahun dan meninggalkan 31 orang putra dan putri yaitu 17 orang putra dan 14 orang putri dan beliau diberi gelar ''Marhum Masjid''.


== Pranala luar ==
{{tambah_infobox}}www.istanamaimoon.com{{tambah_infobox}}
* [http://www.istanamaimoon.com Website resmi Istana Maimun]

{{bio-Indonesia-stub}}

[[Kategori:Kesultanan Deli]]
[[Kategori:Sejarah Sumatera]]

Revisi per 1 November 2012 08.24

Sultan Osman Perkasa Alam (1795-mangkat pada tahun 1858) adalah seorang sultan dari Kesultanan Deli yang ke 7.

Pemerintahan

Pemerintahan Raja Deli ke VII ini cukup singkat, pada saat Kesultanan Deli yang mendapat pengesahaan dari Kerajaan Aceh bahwa Kerajaan Deli merupakan daerah yang berdiri sendiri yang di tandai dengan diberikannya Pedang (Syamsir) Bawar dan cap Sembilan (MOHOR). Dengan tujuan mengurangi pengaruh Kesultanan Siak terhadap Kesultanan Deli oleh Sultan Mansyursah Alaldin Johan dari negeri Aceh, pada masa itu juga Sultan Deli diberi gelar Perkasa Alam dan diberi Surat Penyerahan Negeri Deli serta daerah taklukannya dari Kuala Bayan sampai Pasir Putih, kecuali Negeri Bedagai dan Langkat.

Penyerahan yang dilaksanakan di Istana Darussalam (Banda Aceh) ini terjadi pada tahun 1853, dan mulai saat itu raja-raja Deli memekai Gelar Perkasa Alam, hingga sekarang apa bila penabalan (pengangkatan) sultan, Pedang Bawar ini sebagai Syarat Mutlak dalam prosesi upacara tersebut. Sultan Osman Perkasa Alamsyah memerintah cukup singkat, beliau diangkat menjadi sultan pada 1850 dan mangkat pada 1858. Yang menjadi catatan pada masa pemerintahan beliau adalah ia membangun sebuah mesjid megah, besar dan permanen pada tahun 1854 hingga kini masih berdiri sebagai tonggak sejarah yaitu Masjid Al Osmani di Labuhan Deli.

Kematian dan peninggalan

Beliau dimakamkan di komplek Mesjid ini, Beliau mangkat dalam usia 63 tahun dan meninggalkan 31 orang putra dan putri yaitu 17 orang putra dan 14 orang putri dan beliau diberi gelar Marhum Masjid.

Pranala luar

Templat:Bio-Indonesia-stub