Lompat ke isi

Kapal induk: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
SilvonenBot (bicara | kontrib)
k r2.7.2) (bot Mengubah: eu:Hegazkin-ontzi
Aladdin Ali Baba (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 61: Baris 61:


<center><gallery caption="Pesawat Tempur dan Kapal induk" widths="180px" heights="120px" perrow="4">
<center><gallery caption="Pesawat Tempur dan Kapal induk" widths="180px" heights="120px" perrow="4">
Berkas:US Navy 090819-N-6567V-046 An F-A-18F Super Hornet from the Diamondbacks of Strike Fighter Squadron (VFA) 102, launches off the aircraft carrier USS George Washington.jpg
Berkas:US Navy 090819-N-5637H-052 An F-A-18F Super Hornet launches from the aircraft carrier USS George Washington.jpg
Berkas:US Navy 090819-N-6567V-024 An F-A-18F Super Hornet from the Diamondbacks of Strike Fighter Squadron (VFA) 102, prepares to launch off the aircraft carrier USS George Washington.jpg
Berkas:US Navy 090819-N-6567V-022 An F-A-18F Super Hornet from the Diamondbacks of Strike Fighter Squadron (VFA) 102, prepares to launch off the aircraft carrier USS George Washington.jpg
Berkas:US Navy 090819-N-1644H-357 An F-A-18C Hornet from the Royal Maces of Strike Fighter Squadron (VFA) 27 launches from the aircraft carrier USS George Washington.jpg
Berkas:US Navy 090819-N-1644H-329 An F-A-18C Hornet from the Golden Dragons of Strike Fighter Squadron (VFA) 192 launches from the aircraft carrier USS George Washington.jpg
Berkas:US Navy 050104-N-4336M-077 A C-2A Greyhound comes-in for an arrested landing aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72) after providing humanitarian relief to the Tsunami-stricken coastal regions of Indonesia.jpg
Berkas:US Navy 050104-N-4336M-114 A HH-60H Seahawk helicopter returns to USS Abraham Lincoln (CVN 72) from Sumatra, Indonesia after performing a humanitarian relief mission.jpg
Berkas:US Navy 050129-N-6074Y-080 An F-A-18C assigned to Vigilantes of Strike Fighter Squadron One Five One (VFA-151), makes an arrested landing on the flight deck of the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lincoln (CVN-72.jpg
Berkas:US Navy 050120-N-4166B-079 Sailors from the Air Department place a rubber seal into catapult shuttle number one on the flight deck aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72) after launching aircraft.jpg
Berkas:Defense.gov News Photo 050103-N-6074Y-197.jpg
Berkas:US Navy 050127-N-8539M-015 Sailors watch from the fantail as an F-A-18C aircraft prepares for an arrested landing on the flight deck of USS Abraham Lincoln (CVN-72).jpg
Berkas:US Navy 050113-N-1229B-020 An F-A-18C Hornet prepares for an arrested landing aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050112-N-6817C-082 An F-A-18F Super Hornet lands on the flight deck aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050112-N-0057P-026 An Aviation Boatswain's Mate gives the signal to apply tension to one of four steam-powered catapults during flight operations aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050112-N-0057P-075 Flight deck Personnel make quick adjustments to the number three arresting wire on the flight deck aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050102-N-6817C-117 A Landing Signals Enlisted directs an SH-60B Seahawk assigned to the Saberhawks of Helicopter Anti-Submarine Light Squadron Four Seven (HSL-47) aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lin.jpg
Berkas:US Navy 050122-N-6817C-024 Aviation Machinist's Mate 3rd Class Valdez of Corpus Christi, Texas, gathers his communications cord prior to lift off from the flight deck aboard the Nimitz-class aircraft carrier USS Abraham Lincoln.jpg
Berkas:US Navy 050120-N-0499M-015 Crash and Salvage crewman watch as an F-A-18C Hornet and a F-A-18F Super Hornet are simultaneously launched.jpg
Berkas:US Navy 050104-N-1229B-019 An SH-60B Seahawk helicopter waits to take-off as a C-2A Greyhound lands carrying mail and military personnel aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050105-N-1229B-116 A C-2A Greyhound, assigned to the Providers of Fleet Logistics Support Squadron Three Zero (VRC-30).jpg
Berkas:US Navy 050105-N-1229B-181 A C-2A Greyhound, assigned to the Providers of Fleet Logistics Support Squadron Three Zero (VRC-30).jpg
Berkas:C-2 Roll-On zum Katapult.jpg
Berkas:US Navy 050105-N-6817C-072 A Landing Signals Enlisted directs an SH-60F Seahawk to a safe landing aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050105-N-6817C-053 A Landing Signals Enlisted directs an SH-60B Seahawk assigned to the ^ldquo,Saberhawks^rdquo, of Helicopter Anti-Submarine Squadron Light Four Seven (HSL-47) aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050105-N-1229B-211 Two SH-60B Seahawks, assigned to the Saberhawks of Helicopter Anti-Submarine Squadron Light Four Seven (HSL-47), refuel on the flight deck aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:US Navy 050105-N-6817C-052 Journalist Diane Sawyer walks with Commander, Carrier Strike Group Nine (CSG 9), Rear Adm. Doug Crowder, on the flight deck aboard USS Abraham Lincoln (CVN 72).jpg
Berkas:Singapore Super Puma lands on USS Inchon (MCS-12) 2001.jpeg
Berkas:010720carat-h.jpg
File:F-18C VFA-147 over USS Nimitz (CVN-68) 1996.JPEG|F-18C VFA-147 diatas USS Nimitz (CVN-68)
File:F-18C VFA-147 over USS Nimitz (CVN-68) 1996.JPEG|F-18C VFA-147 diatas USS Nimitz (CVN-68)
File:US Navy 101020-N-1261P-023 An F-A-18C Hornet assigned to the Blue Blasters of Strike Fighter Squadron (VFA) 34 launches from the aircraft carrier U.jpg|F/A-18C Hornet diluncurkan dari kapal induk USS Abraham Lincoln (CVN 72).
File:US Navy 101020-N-1261P-023 An F-A-18C Hornet assigned to the Blue Blasters of Strike Fighter Squadron (VFA) 34 launches from the aircraft carrier U.jpg|F/A-18C Hornet diluncurkan dari kapal induk USS Abraham Lincoln (CVN 72).

Revisi per 6 November 2012 03.09

Empat kapal induk, Principe de Asturias, USS Wasp, USS Forrestal and HMS Invincible (depan ke belakang).

Kapal induk (bahasa Inggris: carrier vessel, CV) adalah sebutan untuk kapal perang yang memuat pesawat tempur dalam jumlah besar. Tugasnya adalah memindahkan kekuatan udara ke dalam armada angkatan laut sebagai pendukung operasi-operasi angkatan laut. Selain itu juga digunakan sebagai pusat komando operasi dan sebagai kekuatan detterence atau memberikan efek gentar pada lawan. Sebagai kapal yang membawa pesawat, kapal induk memiliki fleksibilitas tempur yang lebih tinggi dibanding jenis kapal perang lainnya. Selain kegunaan tempur, kapal induk juga memiliki fungsi-fungsi lain seperti pengintaian, superioritas udara, atau memberikan bantuan. Saat Tsunami Aceh tahun 2004, Angkatan Laut Amerika Serikat menurunkan 1 kapal induknya dalam memberikan bantuan kemanusiaan kepada para korban, mencari orang-orang hilang, dan mengangkut jenazah-jenazah korban.

Sejarah kapal induk

Pesawat-pesawat Jepang di atas kapal induk Shokaku bersiap-siap menyerang Pearl Harbor.
F-18 take off dari kapal induk Nimitz (Video).
F-18 wire landing di kapal induk.

Kapal induk pertama kali digunakan oleh Angkatan Laut Inggris, namun sampai menjelang perang dunia kedua negara-negara barat termasuk Amerika Serikat masih enggan menggunakannya sebagai kekuatan Angkatan laut utama. Konsep konvensional armada angkatan laut saat itu didominasi oleh Kapal jelajah berat, Kapal jelajah, Kapal perusak (destroyer) dengan ukuran meriam yang cukup besar hal ini memang disebabkan bahwa kapal induk dipandang cukup rentan dan riskan bila digunakan dalam operasi maritim.

Adalah Angkatan Laut Jepang (Kaigun) yang menggunakan kapal Induk secara efektif pada awal perang dunia II. Akibat perjanjian maritim antara Inggris Amerika dan Jepang serta Perancis dan Jerman disepakati rasio tonase 5:5:3:1,5:1,5 untuk USA, Inggris, Jepang, Perancis dan Jerman membuat Jepang mengakalinya dengan membuat kapal induk ukuran sedang tetapi dilengkapi kekuatan udara yang mematikan sekalipun menuai kemarahan dari pihak militer sendiri. Bukti dari rekayasa Jepang adalah serangan atas Pearl Harbour 9 Desember 1941 yang menyadarkan Barat akan fungsi kapal induk yang dapat melakukan serangan mematikan atas instalasi sasaran lawan. Saat mulainya Perang Pasifik, Jepang memiliki 6 kapal induk yaitu Akagi, Kaga, Soryu, Hiryu, Shokaku, dan Zuikaku, dan 2 kapal induk ringan yaitu Hosho dan Ryujo. Jepang kehilangan 4 kapal induknya pada Pertempuran Midway, yaitu Akagi, Kaga, Soryu, dan Hiryu. Sejak saat itu, ofensif-ofensif Jepang menggunakan kapal induk sudah dihentikan dan menjadi tidak berarti lagi.

Negara-negara pengguna kapal induk

  1. Amerika Serikat
  2. Rusia
  3. Perancis
  4. Inggris
  5. Cina
  6. India
  7. Italia
  8. Spanyol
  9. Brasil

Negara-negara yang pernah menggunakan kapal induk

  1. Jerman
  2. Jepang
  3. Australia
  4. Belanda
  5. Argentina

Jenis-jenis kapal induk

Sebuah F-14D Tomcat bersiap untuk diluncurkan dari kapal induk tenaga nuklir USS John C. Stennis.

Dari segi propulsi

Dari segi bahan bakar terdapat dua jenis kapal induk yakni:

Kapal Induk Nuklir

Kapal Induk ini menggunakan mesin bertenaga nuklir yang diperoleh dari reaktor nuklir yang berada pada kapal tersebut yang dihubungkan dengan turbin uap. Tenaga uap yang dihasilkan kapal Induk tersebut selain sebagai penggerak kapal juga digunakan sebagai sumber tenaga listrik serta tenaga uapnya digunakan sebagai pengatur tekanan pada catapult kapal induk untuk meluncurkan pesawat. Untuk Armada Amerika serikat kapal ini diberi kode CVN contoh kapal induk nuklir adalah USS Ronald Reagan, USS Kitty Hawk, USS Enterprise.

Kapal Induk Konvensional

Kapal induk ini menggunakan mesin bertenaga diesel contohnya adalah 25 de Mayo (Argentina), Giuseppe Garibaldi (Italia), RTN Chakkri Narruebet (Thailand). Untuk Armada Amerika Serikat biasanya digunakan kode CV dan pada saat ini jarang digunakan.

Teknis Peluncuran Pesawat

Kapal Induk Konvensional (CTOL/Conventional Take Off Landing)

Kapal induk jenis ini biasanya berukuran besar karena geladaknya digunakan sebagai tempat pendaratan dan peluncuran pesawat secara convensional (biasa). Dilengkapi dengan catapult untuk meluncurkan pesawat dan kabel arrester (penahan) untuk membantu pendaratan pesawat, karena panjang geladak kapal induk lebih pendek daripada panjang landasan di pangkalan. Selain tempat parkir pesawat selain ruangan yang berada pada lambung kapal. Kapal Kapal Induk yang digunakan US Navy rata rata adalah kapal induk jenis ini. Contoh : USS Ronald Reagan, USS John F Kennedy. Kiev(Rusia), 25 de Mayo (Argentina), Foch dan Charles de Gaulle (Perancis)

Kapal Induk STOVL (Short Take Off Vertikal Landing)

Kapal induk ini biasanya berukuran sedang/ringan, memiliki Sky Jump yang digunakan untuk meluncurkan pesawat dan pendaratan pesawat dilakukan secara vertikal. Oleh karena itu pesawat pesawat yang digunakan adalah pesawat pesawat tempur jenis khusus semacam AV-8 Harrier (USA) , Harrier II Plus (Inggris), Yak 38 Forger, Yak 141 Freehand (Rusia) ataupun Helikopter. Pada pesawat tempur Rusia biasanya dilengkapi laser untuk memudahkan pendaratan. Hampir kebanyakan negara menggunakan kapal Induk Jenis ini karena memerlukan biaya perawatan dan operasional yang lebih rendah daripada kapal induk jenis CTOL. Contoh dari Kapal Induk Jenis ini adalah: HMS Invincible, HMS Ark Royal (Inggris), Giuseppe Garibaldi (Italia), Prince de Asturias (Spanyol), Viraat, Vikrant (India), Novorossysk (Rusia), Chakri Narruebet (Thailand), USS Tarrawa (USMC.)

Dari segi Fungsional

  1. Kapal Induk Armada
  2. Kapal Induk Escort

Album

Templat:Link FA Templat:Link FA Templat:Link GA