Lompat ke isi

SMA Negeri 3 Semarang: Perbedaan antara revisi

Koordinat: 6°58′51″S 110°24′43″E / 6.980703°S 110.412076°E / -6.980703; 110.412076
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mukhlis Putra (bicara | kontrib)
Akreditasi: Berdasarkan sumber nilai akreditasi SMAN 3 Semarang yaitu 99.
Baris 125: Baris 125:


==Akreditasi==
==Akreditasi==
*Nilai Akreditasi: 69<ref name = akre>[http://ban-sm.or.id/provinsi/jawa-tengah/akreditasi/view/182711 Akreditasi SMA Negeri 3 Semarang]</ref>
*Nilai Akreditasi: 99<ref name = akre>[http://ban-sm.or.id/provinsi/jawa-tengah/akreditasi/view/182711 Akreditasi SMA Negeri 3 Semarang]</ref>
*Peringkat Akreditasi: A
*Peringkat Akreditasi: A
*Tanggal Penetapan: 09-Nov-2010
*Tanggal Penetapan: 09-Nov-2010

Revisi per 18 November 2012 08.18

Sekolah Menengah Atas Negeri 3 Semarang
Berkas:SMAN 3 Semarang.jpg
Informasi
Didirikan1 November 1877
AkreditasiA[1]
Kepala SekolahBapak Drs. Bambang Niantomulyo,M.Pd.
Moderator520 orang/tahun
Alamat
LokasiJalan Pemuda 149, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia
Koordinat6°58′51″S 110°24′43″E / 6.980703°S 110.412076°E / -6.980703; 110.412076
Situs web[www.sman3-smg.sch.id]
Moto
Kanopi SMA Negeri 3 Semarang

SMA Negeri 3 Semarang adalah sebuah SMA Negeri yang terletak di Jalan Pemuda No. 149, Kota Semarang. Dahulu jalan ini dikenal sebagai Jalan Bodjong sehingga SMA 3 Semarang juga dikenal sebagai SMA Bodjong. Sekolah ini berdiri pada tanggal 1 November 1877.

Kepala Sekolah

Sejak tahun 1950 sampai sekarang , SMA 3 sudah banyak mengalami pergantian kepala sekolah.

Nama-nama kepala sekolah tersebut antara lain :

  • Kepala SMA A/C
  1. Bapak Mr. FL. Wijono
  • Kepala SMA A
  1. Bapak Mr. FL. Wiyono
  2. Bapak Sardjono
  3. Bapak Maryono
  • Kepala SMA C
  1. Bapak BM. Ichwan
  • Kepala SMA III
  1. Bapak BM. Ichwan
  2. Bapak Moch Joesoef Soediradarsono
  3. Bapak Drs. Arief Moechjidin
  • Kepala SMA IV
  1. Bapak Marjono
  2. Bapak Drs. Soekono
  • Kepala SMA III -IV
  1. Bapak Drs. S. Soewarto Muthalib (1971-1978)
  • Kepala SMA III
  1. Bapak Drs. S. Soewarto Muthalib (1978-1980)
  2. Bapak Soetiman (1980-1989)
  3. Bapak Soerjono Djati, BA (1989-1991)
  4. Bapak HM. Sukoco (1991-1995)
  5. Bapak Drs. Rachmat Mardjuki (1995-2000)
  6. Bapak Drs.H.Sardju Maheri, M.Pd (2000- 2005)
  7. Bapak Drs. H.Soedjono,M.Si (2005- 2009)
  8. Bapak Drs. Hari Waluyo,MM (2009- 2012)
  9. Bapak Drs. Bambang Niantomulyo,M.Pd (2012- sekarang)
SMA Negeri 3 Semarang Tampak Depan

Sejarah Singkat

Pendidikan jasmani di Hogereburger School Semarang tahun 1925
  • 1 November 1877 - H.B.S. (Hogereburger School)
  • Tahun 1930 - Untuk HBS dan AMS (Algemene Meddelbare School)
  • Tahun 1937 - H.B.S., pindah ke Gedung Baru di Jl. Oei Tiong Ham (sekarang Jl. Menteri Supeno / SMAN 1 Semarang). Gedung ini seluruhnya untuk AMS dan MULO.
  • Tahun 1942 - Zaman Pendudukan Jepang - Digunakan untuk SMT (Sekolah Menengah Tinggi)
  • Tahun 1950 - Zaman Republik, oleh Pemerintah Indonesia, Gedung ini digunakan untuk SMA A/C Semarang.
  • Tahun 1952 - SMA Negeri A/C dipecah menjadi 2 sekolah yang tetap menempati gedung ini sebagai SMA Negeri A Semarang dan SMA Negeri C Semarang
  • Tahun 1962 - SMA Negeri C berubah menjadi SMA 3 Semarang. SMA Negeri A berubah menjadi SMA 4 Semarang dengan tiga jurusan: Ilmu Pasti dan Pengetahuan Alam (Pas-Pal), Sastra Sosial, dan Sastra Budaya.
  • Tahun 1971 - SMAN 3 dan SMAN 4 digabung menjadi satu: SMA III-IV.
  • Tahun 1978 - SMA III-IV dipindah lagi, SMA IV menempati Gedung baru di daerah Banyumanik. SMA III tetap menempati Gedung ini sebagai SMA 3 Semarang

Kurikulum

SMA 3 Semarang merupakan salah satu SMA yang dijadikan percontohan dalam pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), dan kini menjadi salah satu Sekolah Nasional Berstandar Internasional (SNBI). Mulai Tahun 2007 SMA Negeri 3 Semarang telah resmi menjadi Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI)

Fasilitas

Laboratorium Komputer

SMA Negeri 3 Semarang terdapat berbagai fasilitas diantaranya:

  • Ruang kelas yang mencerminkan mata pelajaran. Di setiap ruang kelas terdapat satu set komputer dengan koneksi internet, LCD Proyektor, dan AC
  • Laboratorium Kimia
  • Laboratiorium Fisika
  • Laboratorium Biologi
  • Laboratorium Komputer yang telah mendukung Intel Core 2 Duo dan layar LCD monitor 15 inchi
  • Laboratorium Bahasa
  • Ruang Kesenian
  • Masjid
  • Kantin
  • Ruang Media
  • Ruang Bimbingan Konseling
  • Hotspot di beberapa titik
  • Cctv yang dipasang di beberapa kelas yang memungkinkan orang tua dapat memantau KBM melalui internet
  • Perpustakaan yang dilengkapi dengan komputer dan fasilitas perpustakaan online
  • Aula
  • Lapangan olahraga
  • UKS yang dilengkapi dengan dokter yang sudah siaga
  • WC yang memadai

Akreditasi

  • Nilai Akreditasi: 99[1]
  • Peringkat Akreditasi: A
  • Tanggal Penetapan: 09-Nov-2010

Kultur Sekolah

Mulai awal tahun ajaran baru 2009/2010 pada tanggal 13 Juli 2009, SMA 3 Semarang memberlakukan sistem moving class [2] dalam kegiatan belajar mengajar (KBM). Sistem ini diberlakukan menurut surat dari Dirjen Pendidikan SMA dan Sederajat yang menjelaskan bahwa sekolah yang sudah lulus predikat akreditasi yang baik dan menyandang status SBI (Sekolah Bertaraf Internasional) dalam KBM, maka harus melakukan sistem moving class. Kepala SMA 3 Semarang (saat itu), Bapak Drs. Soedjono, M.Si saat upacara bendera hari Senin tanggal 13 Juli mengatakan jika moving class itu diberlakukan agar para siswa harus aktif mencari guru pengampu mata pelajaran. Jadi, para siswa sudah tidak mempunyai “basecamp” sehingga bapak atau ibu gurulah yang kini “pemilik” kelas.

Bapak Drs. Soedjono, M.Si juga menambahkan, setiap satu jam pelajaran, diberi waku yang lamanya 45 menit. Jika sudah selesai, nanti akan dikumandangkan “lagu pengiring” dari speaker, yang berwujud lagu-lagu perjuangan, seperti Garuda Pancasila, Satu Nusa Satu Bangsa, Bagimu Negeri, dan sebagainya. Yang lebih menggemberakan, tidak ketinggalan "MARS SMA 3 SEMARANG" juga diputar saat pergantian jam pelajaran. Sejak diberlakukannya sistem moving class, seluruh ruang kelas yang ada di SMA 3 Semarang digunakan dengan maksimal dalam KBM. Sekolah juga menyediakan ruang kelas khusus yang disebut multi classes untuk berjaga-jaga jika ada kelas yang jam pelajarannya bertubrukan dengan kelas lainnya.

Selain sistem moving class, mulai tahun ajaran 2009/2010 juga diberlakukan sistem 5 hari pembelajaran. Pada hari Senin hingga Jum'at itulah kegiatan KBM dioptimalkan sehingga para siswa dapat berkonsentrasi penuh dalam KBM dan pada hari Sabtunya khusus digunakan untuk kegiatan pengembangan diri (ekstrakurikuler) yang digunakan siswa dalam mengapresiasikan dan mengembangkan bakat non-akademiknya .

Ekstrakurikuler

FDI (Forum Diskusi Ilmiah)

FDI (Forum Diskusi Ilmiah) merupakan organisasi yang melatih ketrampilan berbicara secara santun, kritis, dan cerdas. FDI didirikan pada tanggal 1 Februari 1990, awalnya sebagai kegiatan non-ekstrakurikuler. namun, seiring perkembangan waktu dan minat siswa pada organisasi ini, kemudian dijadikan kegiatan ekstrakurikuler pada tahun 1995. kegiatan FDI konteksnya sangat luas, mulai dari berlatih untuk mengasah kemampuan verbal meliputi diskusi, adu argumen, opini lisan, diskusi panel, debat parlemen, dan sebagainya mengenai isu-isu penting yang sedang berkembang saat ini, dan tidak hanya terbatas pada satu hal. selain berlatih untuk berbicara, kegiatan untuk menyambung silaturahmi antar anggotanya juga ada, seperti Rujak Party, Malam Keakraban, Latihan Dasar Kepemimpinan, Halal Bi Halal, Temu Alumni, Ulang Tahun FDI, sampai Nonton Bareng. Selain itu, setiap 2 tahun sekali FDI mengadakan Lomba Debat Bahasa Indonesia se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta. Lomba ini diikuti oleh peserta dari Sekolah Menengah Pertama se-Karisidenan Semarang dan Sekolah Menegah Utama se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta bernama GMP (GEMA MITRA PELAJAR). Isi GMP ada 3 jenis lomba debat yaitu LAA (Lomba Adu Argumen), LOL (Lomba Opini Lisan) dan DP (Debat Parlemen). Untuk SMP hanya mengikuti 2 lomba yaitu LAA dan LOL sedangkan SMA mengikuti 3 jenis lomba ini.

Pecinta Alam

GAPUTA (Ganecha Putra Tama)adalah organisasi pencinta alam di SMA 3 Semarang,juga organisasi pencinta alam SMA yang paling tua di Semarang. Sejarah Awalnya merupakan kumpul-kumpul anak-anak SMA 3 Semarang yang suka naik gunung,yang kemudian membentuk KMPA (kelompok Muda Pencinta Alam) berdiri pada tanggal 19 Agustus 1982. Kegiatan KMPA saat itu berupa latihan fisik menjelang kegiatan pendakian, dilaksanakan sore hari.Setiap anggota memiliki nama sandi dan nomer urut dengan didahului SS (diambil dari Sindoro-Sumbing) karena dulu dilakukan tradisi pendakian Sindoro-Sumbing sebagai bagian dari pelantikan anggota.

Dengan bertambahnya anggota, timbul keinginan untuk menjadi organisasi pencinta alam resmi di SMA 3.Kendala yang dihadapi saat itu adalah sulitnya masuk menjadi organisasi di SMA negeri 3 semarang, oleh karena Kepala Sekolah saat itu Bpk. Soetiman beranggapan pecinta alam adalah kegiatan hura-hura. Untuk mengubah anggapan tersebut KMPA selanjutnya menyusun AD dan ART, dan mengusulkan BOPALA (Bojong Pencinta Alam)sebagai nama organisasi. Setelah melalui revisi beberapa kali (sekitar 1 tahun) akhirnya Bpk.Soetiman memberi lampu hijau dengan syarat ditambahkan kegiatan SAR agar lebih dari pencinta alam biasanya.

Pada 1 April 1984 dalam suatu upacara kecil Bpk. Soetiman meresmikan organisasi ini menjadi kegiatan ekstrakulikuler dengan nama Ganecha Putra Tama pencinta alam SAR (Gaputa SAR). Sebagian besar anggota KMPA saat itu telah lulus.

Keanggotaan Gaputa berlaku seumur hidup sehingga dalam setiap kegiatan mereka masih dapat dijumpai alumni dari berbagai usia yang datang bergabung. Setiap tahunnya diadakan tradisi rutin berupa malam keakraban yang mengundang alumni dari semua angkatan untuk berkumpul bersama melepas kerinduan. Persaudaraan adalah salah satu kelebihan yang menonjol dari organisasi ini dibandingkan organisasi lainnya.

PKS

Salah satu ekstrakurikuler di sekolah ini ialah PKS SMA 3 atau nama dalam bahasa Sansekertanya adalah Ganesha Bhakti Satrya, sebuah organisasi kesiswaan yang juga berada di bawah binaan Satlantas Polrestabes Semarang. Mempunyai semboyan "Aron Simegah Nan Tapati Di Dada Satrya Pinandhita Dari Bumi Ganesha" yang bermakna "Persatuan yang Kuat yang Terpatri di Dada Ksatria yang Berbudi Luhur dari Bumi Ganesha", PKS SMA 3 Semarang menanamkan spirit kebersamaan kepada setiap anggotanya dengan tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kedisiplinan. PKS SMA 3 Semarang mempunyai berbagai kegiatan tetap ataupun kegiatan insidentil seperti latihan rutin Sabtu, Demo 1 November yang juga diikuti oleh seluruh ekskul, pelantikan bersama PMR,KS-149,dan Paskibar di luar sekolah, ujian SIM kolektif, dsb. Alumni PKS SMA 3 Semarang berkumpul dalam wadah IKABA (Ikatan Keluarga Besar Ganesha Bhakti Satrya) untuk tetap menjaga ikatan kekeluargaan yang menjadi identitasnya. PKS merupakan sebuah organisasi yang bertugas di bidang keamanan sekolah. Beberapa tugas PKS yaitu tugas pengaturan lalu lintas di Jl.Pemuda dan Jl.Imam Bonjol setiap pulang sekolah, patroli keliling sekolah setiap upacara, dan sebagainya.

PMR SMA 3 Semarang

Adalah organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan yang berada di bawah naungan PMI setempat. Salah satu organisasi terbesar di SMA Negeri 3 Semarang yang dikenal dengan nama "Ganesha Pramodha Branita Sandhini". Organisasi ini tidak hanya mengutamakan materi tentang kemanusiaan akan tetapi juga tentang keorganisasian , pendidikan remaja dan lain- lain. Kegiatan yang berdiri sejak 1 maret 1987 ini menggelar larut (latihan rutin) setiap hari kamis dan jumat. PMR SMA 3 Semarang, sekarang memasuki angkatan ke 26, slogannya adalah "Siamo Tutti Fratelli" yang berarti kita semua bersaudara, juga kata "Korsa" yang berarti "Kebersamaan".

Pramuka

Korps Soeringgit 149 adalah nama ambalan yang berpangkalan di SMA Negeri 3 Semarang. Nama Soeringgit ini diambil dari nama pencetus gerakan pramuka pertama pada SMA 3 Semarang ini, sedangkan 149 diambilkan dari nomor jalan lokasi sekolah ini berada, yaitu Jl. Pemuda no. 149 Semarang. Korps Soeringgit 149 berulang tahun setiap tanggal 14 April.

Korps Soeringgit 149 menyimpan segudang prestasi, sebagai contoh KS 149 berhasil menyabet Juara 1 Linal yang diadakan di UNTAG semarang, kemudian disusul dengan berbai lomba-lomba yang lain.

Korps Soeringgit 149 mempunyai beberapa adat yang unik. Antara lain makanan adat sampai yang lain. Beberapa keunikan tersebut telah mendarah daging di Korps Soeringgit 149 ini. Memang, Korps Soeringgit 149 ini telah mengalami masa pasang surut dari tahun ke tahun, mulai dari sebelum Korps Soeringgit 149 ini berdiri sampai saat ini. Semua itu adalah dinamika berfikir Siswa SMA yang memang dituntut untuk berfikir maju ke depan. Itulah salah satu ciri dari Pramuka di SMA 3 Semarang dibanding dengan Pramuka lain yang ada di Semarang, Jawa Tengah pada khususnya dan Bumi Pertiwi ini pada umumnya. Semua itu tidak lepas dari jasa bapak Soeringgit yang mendirikan Ambalan ini dari awal.

PASKIBAR

PASKIBAR adalah sebutan untuk Pasukan Pengibar Bendera SMA 3 Semarang.

Pasukan Pengibar Bendera SMA Negeri 3 Semarang, lahir pada 24 Januari 1974, Sekretariat PASKIBAR bertempat di Jl. Pemuda No 149 Semarang - Jawa Tengah,INDONESIA. Keanggotaan PASKIBAR adalah 30 Personel (15 putra - 15 putri). Di SMA 3 Semarang tugas utama dari PASKIBAR adalah sebagai Pasukan pelaksana tugas upacara bendera, dengan spesifikasi yang lebih jelas, yaitu sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikulaer organisasi ini membuka kesempatan bagi siswa SMU Negeri 3 Semarang untuk dilatih dan dididik guna memenuhi kriteria bagi seorang anggota PASKIBAR dalam menjalankan tugas utamanya.

Sebelumnya keberadaan PASKIBAR adalah menjadi satu dengan PKS, sehingga pada saat itu, anggota PASKIBAR selain menjalankan tugas-tugas seorang PASKIBAR juga merangkap menjadi anggota PKS. Kemudian seiring berjalannya waktu keduanya dipisahkan.Pada awal keberadaannya, PASKIBAR belum menggunakan mekanisme seleksi.

Seluruh anggota PASKIBAR semula adalah siswa-siswi yang dengan sukarela mengabdikan dirinya menjadi PASKIBAR. Kemudian menurut arsip yang ada, pada tahun 1990 mulai dilakukan seleksi terhadap para pracalon (siswa kelas 1) PASKIBAR periode 1990/1991. Seleksi ini memilih anggota sebanyak 30 orang, dengan proporsi berimbang untuk anggota putra dan putri. Pada beberapa periode tertentu, seperti pada seleksi PASKIBAR periode 1995/1996 serta periode 1997/1998, karena kerasnya dan ketatnya proses latihan dan seleksi, hanya 24 orang pracalon PASKIBAR yang memenuhi syarat menjadi anggota PASKIBAR. Dalam perjalanan sejarahnya hingga saat ini, PASKIBAR lebih mementingkan kualitas anggotanya (yang meliputi kekompakan, inisiatif, kepemimpinan, kemampuan organisasi dan ketahanan fisik dan mental) daripada kuantitas.

Dalam tradisinya, setiap angkatan dalam PASKIBAR memiliki nama angkatan masing-masing, yang diambil dari Bahasa Sanskerta atau Jawa Kuno atau Kawi. Nama setiap angkatan yang baru diberikan oleh seniornya pada saat angkatan baru telah melampaui tahap seleksi. Nama ini merupakan harapan atau cita-cita dari kakak seniornya yang membentuk angkatan baru tersebut. Kata "Ganesha" yang berarti siswa-siswi SMA Negeri 3 Semarang, selalu mengawali nama setiap angkatan.

Selama beberapa tahun SMA 3 mengirimkan salah seorang siswanya yang terpilih untuk mewakili propinsi Jawa Tengah sebagai PASKIBRAKA Nasional di Istana merdeka. Pada tahun 1980 yang terpilih adalah Wistiani (lulus 1981 satu angkatan dg Sri Mulyani) dan tahun 1981 adalah Bonita(lulus 1982). Tahun 2009 ini SMA 3 berhasil mengirimkan seorang PASKIBRAKA tingkat provinsi Jawa Tengah dan 2 tingkat kota

Acara Tahunan

Kegiatan LIve In

Makanan Khas

SMA 3 mempunyai satu makanan khas yang disebut dengan badak sambel. Sebuah makanan yang terdiri dari bakwan goreng yang dipotong-potong kemudian disiram saus kacang seperti yang digunakan dalam pecel. Makanan unik ini menjadi kudapan setiap harinya bagi siswa SMA 3 yang terdapat di kantin sekolah. Makanan ini pula yang paling dicari oleh para alumni yang datang berkunjung ke sekolah atau dalam pesta-pesta reuni SMA 3 Semarang.

Referensi


Lihat pula

Pranala luar