Helios Airways Penerbangan 522: Perbedaan antara revisi
Aldo samulo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Aldo samulo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1: | Baris 1: | ||
{{inuse}} |
|||
[[Berkas:Helios airways flight 522 en remi.png|thumb|320px|Rute pesawat saat jatuh.]] |
[[Berkas:Helios airways flight 522 en remi.png|thumb|320px|Rute pesawat saat jatuh.]] |
||
'''Helios Airways Penerbangan 522''' adalah sebuah pesawat yang mengalami kecelakaan. |
'''Helios Airways Penerbangan 522''' adalah sebuah pesawat yang mengalami kecelakaan. |
Revisi per 20 November 2012 08.14
Helios Airways Penerbangan 522 adalah sebuah pesawat yang mengalami kecelakaan.
Pada 14 Agustus 2005, penerbangan pesawat Helios Airways dengan nomor penerbangan 522 dengan pesawat Boeing 737-300 jatuh di utara Athena, menewaskan 121 penumpangnya. Penyebab kecelakaan ialah hilangnya tekanan udara kabin yang disebabkan karena pilot lupa mengatur tombol pengatur tekanan udara kabin ke posisi "AUTO" , membuat para penumpang dan awak mengalami hipoksia (kekurangan oksigen), mengakibatkan mereka tidak sadarkan diri (kecuali seorang pramugara, Andreas Prodromou, dialah yang mengendalikan pesawat ketika jatuh. Ia menggunakan masker oksigen yang tersedia di pesawat untuk bertahan hidup. Prodromou juga adalah penyelam dan mantan anggota tentara Siprus,ini menyebabkan ia sadar lebih lama, di mana semua orang di dalam pesawat tidak sadarkan diri, dan di Helios, selain pramugara, ia juga menjalani pelatihan pilot). Saat itu dua buah pesawat tempur yang ditugaskan melihat keadaan pesawat itu namun tidak mendapati tanda-tanda kehidupan (Pemerintah Yunani curiga bahwa pesawat tersebut dibajak karena tidak menjawab panggilan radio dari ATC Athena). Pesawat tersebut akhirnya jatuh terhempas ke daerah perbukitan Gramatikko, dekat Athena karena kehabisan bahan bakar.
Pesawat Helios yang jatuh yang bernomor registrasi 5B-DBY tersebut dilaporkan pernah bermasalah dengan pintu belakang (terbuka saat penerbangan). Untuk mencegah itu terjadi lagi, teknisi Helios mengadakan tes tekanan udara untuk mencari titik kebocoran. Ketika tes itu dilaksanakan, salah satu prosedurnya adalah mengatur tombol tekanan kabin ke posisi "MAN" (manual). Setelah diperiksa, tidak ada tanda-tanda kebocoran. Ketika meninggalkan pesawat (tes dilangsungkan pada malam hari di Bandara Larnaca), para teknisi itu lupa mengembalikan tombol tekanan kabin ke posisi "AUTO" (otomatis). Inilah yang menyebabkan hilangnya tekanan udara dalam penerbangan tersebut secara perlahan-lahan dan menyebabkan pesawat itu jatuh, menewaskan seluruh penumpang dan awaknya.