Lompat ke isi

Distilasi: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Arisdp (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 5: Baris 5:
Metode ini merupakan termasuk [[unit operasi]] kimia jenis [[perpindahan massa]]. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu [[larutan]], masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada [[Hukum Raoult]] dan [[Hukum Dalton]].
Metode ini merupakan termasuk [[unit operasi]] kimia jenis [[perpindahan massa]]. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu [[larutan]], masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada [[Hukum Raoult]] dan [[Hukum Dalton]].


bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti [[oksigen]] untuk penggunaan medis dan [[helium]] untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk [[pemekatan]] [[alkohol]] dengan penerapan [[panas]] terhadap larutan hasil [[fermentasi]] untuk menghasilkan [[minuman suling]].
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia [[Islam]] pada masa [[khalifah|kekhalifahan]] [[Abbasiah]], terutama oleh [[Al-Razi]] pada pemisahan [[alkohol]] menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat [[alembik]]. Tulisan oleh [[Jabir Ibnu Hayyan]] (721-815) yang lebih dikenal dengan [[Ibnu Jabir]] menyebutkan tentang uap [[anggur]] yang dapat terbakar. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh [[Al-Kindi]] (801-873).<ref name="al-Hassan">Ahmad Y Hassan [http://www.gabarin.com/ayh/Notes/Notes%207.htm "Alcohol and the Distillation of Wine in Arabic Sources."], diakses [[14 November]] [[2005]].</ref>
Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia [[Islam]] pada masa [[khalifah|kekhalifahan]] [[Abbasiah]], terutama oleh [[Al-Razi]] pada pemisahan [[alkohol]] menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat [[alembik]]. Tulisan oleh [[Jabir Ibnu Hayyan]] (721-815) yang lebih dikenal dengan [[Ibnu Jabir]] menyebutkan tentang uap [[anggur]] yang dapat terbakar. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh [[Al-Kindi]] (801-873).<ref name="al-Hassan">Ahmad Y Hassan [http://www.gabarin.com/ayh/Notes/Notes%207.htm "Alcohol and the Distillation of Wine in Arabic Sources."], diakses [[14 November]] [[2005]].</ref>


Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan [[minyak mentah]] menjadi
Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan [[minyak mentah]] menjadi bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti [[oksigen]] untuk penggunaan medis dan [[helium]] untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk [[pemekatan]] [[alkohol]] dengan penerapan [[panas]] terhadap larutan hasil [[fermentasi]] untuk menghasilkan [[minuman suling]].


==Referensi==
==Referensi==

Revisi per 22 Maret 2007 14.37

Bagan perlengkapan distilasi di laboratorium

Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu.

Metode ini merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.

bagian-bagian untuk penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan minuman suling. Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik. Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873).[1]

Salah satu penerapan terpenting dari metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi

Referensi

  1. ^ Ahmad Y Hassan "Alcohol and the Distillation of Wine in Arabic Sources.", diakses 14 November 2005.

Pranala luar