? (film): Perbedaan antara revisi
Aldo samulo (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Aldo samulo (bicara | kontrib) |
||
Baris 35: | Baris 35: | ||
==Alur cerita== |
==Alur cerita== |
||
? berfokus pada hubungan antar agama di Indonesia, sebuah negara di mana konflik agama menjadi hal yang umum, dan ada sejarah panjang kekerasan dan [[Diskriminasi terhadap Tionghoa-Indonesia|diskriminasi terhadap Tionghoa Indonesia]].{{sfn|Sidel|2006|pp=1–4}} |
|||
== Pemeran == |
== Pemeran == |
Revisi per 2 Februari 2013 02.07
? | |
---|---|
Berkas:? film.jpg | |
Sutradara | Hanung Bramantyo |
Produser | Celerina Judisari Hanung Bramantyo |
Ditulis oleh | Titien Wattimena |
Pemeran | Reza Rahadian Revalina S. Temat Agus Kuncoro Endhita Rio Dewanto Hengky Solaiman Deddy Sutomo |
Penata musik | Tya Subiakto |
Sinematografer | Yadi Sugandi |
Penyunting | Cesa David Luckmansyah |
Distributor | Mahaka Pictures dan Dapur Film |
Tanggal rilis | 7 April 2011 |
Durasi | 100 menit |
Negara | Indonesia |
Anggaran | Rp 5 Miliar[1] |
? : Masih Pentingkah Kita Berbeda adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 7 April 2011 dengan disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang dibintangi oleh Reza Rahadian dan Revalina S. Temat. Tema dari film ini adalah pluralisme agama di Indonesia, yang sering terjadi konflik antara keyakinan agama, diwakili dalam sebuah alur cerita yang berkisar pada interaksi dari tiga keluarga, satu Buddha, satu Muslim, dan satu Katolik, setelah menjalani banyak kesulitan dan kematian beberapa anggota keluarga dalam kekerasan agama, mereka mampu untuk berdamai.
Berdasarkan pengalaman Bramantyo sebagai seorang anak ras campuran. ? dimaksudkan untuk melawan penggambaran Islam sebagai "agama radikal".[2] Namun, karena tema film pluralisme agama dan inti cerita yang kontroversial, Bramantyo mengalami kesulitan menemukan dukungan dana. Akhirnya, Mahaka Pictures memberikan dana sebesar Rp 5 miliar untuk membiayai produksi. Syuting dimulai pada tanggal 5 Januari 2011 di Semarang.
Dirilis pada tanggal 7 April 2011, ? sukses secara kritik dan juga komersial: film ini menerima ulasan yang menguntungkan dan telah dilihat oleh lebih dari 550.000 orang. ?, Juga diputar secara internasional dan juga dinominasikan pada sembilan kategori di Piala Citra di Festival Film Indonesia 2011 dan memenangkan satu. Namun, beberapa kelompok Muslim Indonesia, termasuk Majelis Ulama Indonesia (MUI), Front Pembela Islam, dan Nahdlatul Ulama (NU), memprotes film ini karena pesan pluralisnya.
Alur cerita
? berfokus pada hubungan antar agama di Indonesia, sebuah negara di mana konflik agama menjadi hal yang umum, dan ada sejarah panjang kekerasan dan diskriminasi terhadap Tionghoa Indonesia.[3]
Pemeran
- Reza Rahadian sebagai Soleh
- Revalina S. Temat sebagai Menuk
- Agus Kuncoro sebagai Surya
- Endhita sebagai Rika
- Rio Dewanto sebagai Hendra
- Hengky Solaiman sebagai Tan Kat Sun