Lompat ke isi

Akademi Komunitas Negeri Teknologi Garam Nagekeo: Perbedaan antara revisi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Konten dihapus Konten ditambahkan
Andan hidayat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Andan hidayat (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1: Baris 1:
http://akn-teknologi-garam.ac.id
http://akn-teknologi-garam.ac.id
[[Berkas:Logo AKTG.png|jmpl]]



Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo (saat ini masih bernama Program Studi di Luar Domisili) diprakarsai pendiriannya oleh Alm. Bapak Drs. Paulus Kadju selaku Wakil Bupati Kabupaten Nagekeo dengan dukungan penuh dari Drs. Samping Aoh selaku Bupati Kabupaten Nagekeo yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Ramdan Hidayat, M.Si (Institut Pertanian Bogor) dan Wilhelmus Adam Kaseh, S.Sos (kantor Perwakilan NTT Jakarta). Proses pengusulan Proposal Studi Kelayakan hingga diperolehnya izin operasional DIKTI Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI berlangsung dalam kurun waktu 6 bulan.
Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo (saat ini masih bernama Program Studi di Luar Domisili) diprakarsai pendiriannya oleh Alm. Bapak Drs. Paulus Kadju selaku Wakil Bupati Kabupaten Nagekeo dengan dukungan penuh dari Drs. Samping Aoh selaku Bupati Kabupaten Nagekeo yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Ramdan Hidayat, M.Si (Institut Pertanian Bogor) dan Wilhelmus Adam Kaseh, S.Sos (kantor Perwakilan NTT Jakarta). Proses pengusulan Proposal Studi Kelayakan hingga diperolehnya izin operasional DIKTI Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI berlangsung dalam kurun waktu 6 bulan.

Revisi per 7 Februari 2013 01.16

http://akn-teknologi-garam.ac.id

Akademi Komunitas Teknologi Garam Nagekeo (saat ini masih bernama Program Studi di Luar Domisili) diprakarsai pendiriannya oleh Alm. Bapak Drs. Paulus Kadju selaku Wakil Bupati Kabupaten Nagekeo dengan dukungan penuh dari Drs. Samping Aoh selaku Bupati Kabupaten Nagekeo yang dalam pelaksanaannya dibantu oleh Ramdan Hidayat, M.Si (Institut Pertanian Bogor) dan Wilhelmus Adam Kaseh, S.Sos (kantor Perwakilan NTT Jakarta). Proses pengusulan Proposal Studi Kelayakan hingga diperolehnya izin operasional DIKTI Kementerian Pendidikan & Kebudayaan RI berlangsung dalam kurun waktu 6 bulan.

Pada mulanya, program studi (prodi) yang diusulkan adalah:

(1) Teknologi Produksi dan Pengolahan Garam

(2) Sistem Jaminan Mutu (Quality Control)

(3) Manajemen Perusahaan

Namun berdasarkan masukan dari Tim Riviewer DIKTI, Prodi Sistem Jaminan Mutu sebaiknya diubah, disesuaikan dengan ketersediaan dosen, kondisi dan kebutuhan Nagekeo. Hasil revisi selanjutnya mengarah pada pembentukan Prodi Budidaya Perairan dan berdasarkan telaah lanjutan Tim Reviewer DIKTI di tahun pertama Izin Operasional diberikan hanya untuk 2 program studi: Teknologi Produksi & Pengolahan Garam dan Manajemen Perusahaan hingga Akademi Komunitas benar-benar dianggap siap secara organisasi tata kelola untuk melakukan penambahan program studi.


Dalam upaya menunjang keberhasilan satu-satunya Pendidikan Vokasional Teknologi Garam di Indonesia, Akademi Komunitas menjalin kerjasama dengan Cheetham Salt Ltd., sebuah perusahaan garam kelas dunia yang berbasis di Australia untuk transfer knowledge dan sekaligus melakukan pembinaan dan penyerapan lulusan. Kurikulum Akademi Komunitas disandingkan pula dengan Program Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat (PUGAR) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan dan dalam 4 tahun kedepan, Akademi Komunitas direncanakan akan memiliki Unit/Pabrik Pengolahan Garam Industri dengan dukungan sumber pendanaan dari Kementerian Perindustrian berkolaborasi dengan Cheetham Salt Ltd.


Dalam rangka mempersiapkan kemandirian fungsi organisasi tata kelola dan penegerian institusi, Akademi Komunitas (AK) dititipkan pengelolaan dan pembinaannya oleh DIKTI kepada Politeknik Negeri yang memiliki latar akar keilmuan mirip dengan apa yang dimiliki oleh AK Teknologi Garam Nagekeo dan secara jarak tidak terlalu jauh dengan Nagekeo. Berdasarkan hal itu, maka DIKTI menunjuk Politeknik Negeri Ujung Pandang selaku Politeknik Pembina dengan dukungan/pendampingan penuh dari teman-teman IPB. Upaya percepatan penegerian kini sedang ditempuh dan mudah-mudahan pada Tahun 2014 Akademi Komunitas ini telah benar-benar mandiri sebagai Akademi Komunitas Negeri Teknologi Garam yang akan turut membantu Indonesia dalam upaya percepatan swasembada garam nasional. Amin